60
4.2.2.1. Koefisien Determinasi R
2
Uji koefisien determinasi pada umumnya digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan
variabel dependen. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen Ghozali, 2006 : 83.
Hasil uji koefisien determinasi di atas menunjukkan nilai R sebesar 0,775 yang berarti korelasi atau hubungan antara variabel dependen
dengna variabel-variabel independen cukup kuat karena 50 0,5. Karena penelitian ini menggunakan lebih dari dua variabel, maka yang
digunakan adalah nilai adjusted R
2
. Adjusted R
2
dianggap lebih baik karena adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Pada tabel hasil penelitian di
atas, nilai adjusted R
2
adalah 0,556. Dengan demikian besarnya pengaruh
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.775
a
.600 .556
.32756 a. Predictors: Constant, LOG_PBV, LOG_CR, LOG_PER, LOG_LBA,
LOG_AKO b. Dependent Variable: LOG_HS
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi R
2
61
Laba Bersih Akuntansi LBA, Arus Kas Operasi AKO, Current Ratio CR, Price Earning Ratio PER, dan Price Book Value PBV terhadap
harga saham pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2011 adalah sebesar 55,6, sedangkan sisanya sebesar 44,4
adalah dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.2.2.2. Analisis Regresi
Analisis regresi linier berganda dari Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Arus Kas Operasi, dan Rasio Keuangan terhadap Harga
Saham pada perusahaan LQ45 di BEI periode 2009-2011 memiliki hasil sebagai berikut :
Berdasarkan data di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk harga saham pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia
2009-2011 yaitu sebagai berikut :
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant -2.945
1.200 LOG_LBA
1.324 .269
1.063 LOG_AKO
-.495 .232
-.463 LOG_CR
.017 .183
.010 LOG_PER
.993 .368
.307 LOG_PBV
.388 .195
.215 a. Dependent Variable: LOG_HS
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi
62
Y = -2,945 + 1,324X
1
– 0,495X
2
+ 0,017X
3
+ 0,993X
4
+ 0,388X
5
Keterangan :
+ e
Y = Harga Saham X
1
= Laba Bersih Akuntansi X
2
= Arus Kas Operasi X
3
= Current Ratio CR X
4
= Price Earning Ratio PER X
5
Interpretasi dari persamaan regresi linier berganda di atas adalah sebagai berikut :
= Price Book Value PBV e = Koefisien error
1. Konstanta α sebesar -2,945 menunjukkan bahwa apabila laba
bersih, arus kas operasi, dan rasio keuangan sama dengan nol maka harga saham perusahaan LQ45 akan bernilai negatif sebesar -2,945.
2. Koefisien regresi Laba Bersih Akuntansi sebesar 1,324 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel LBA akan berpengaruh
positif terhadap harga saham perusahaan LQ45 periode 2009-2011 sebesar 1,324 satuan.
3. Koefisien regresi Arus Kas Operasi sebesar -0,495 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel AKO akan berpengaruh
negatif terhadap harga saham perusahaan LQ45 periode 2009-2011 sebesar 0,495 satuan.
63
4. Koefisien regresi Current Ratio sebesar 0,017 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel CR akan berpengaruh positif
terhadap harga saham perusahaan LQ45 periode 2009-2011 sebesar 0,017 satuan.
5. Koefisien regresi Price Earning Ratio sebesar 0,993 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel PER akan berpengaruh
positif terhadap harga saham perusahaan LQ45 periode 2009-2011 sebesar 0,993 satuan.
6. Koefisien regresi Price Book Value sebesar 0,388 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel PBV akan berpengaruh
positif terhadap harga saham perusahaan LQ45 periode 2009-2011 sebesar 0,388 satuan.
4.2.2.3. Uji Signifikansi Simultan Uji F