65 | BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
4.1. Analisa Kondisi Tapak Dan Lingkungan
4.1.1. Analisa Lokasi
Gambar 4.1 Peta lokasi Sumber : Olah data pribadi
Peta Indonesia Peta Sumatera
Peta Kota Medan Peta Kec. Medan Barat
Universitas Sumatera Utara
66 | Lokasi perancangan berada di Jl. Yos Sudarso, Kec. Medan Barat, Medan,
Sumatera Utara. Berada di jalan Cemara, kecamatan Medan Timur, Medan, Sumatera Utara.
4.1.2. Analisa Kondisi dan Potensi Lahan
a. Lokasi
: Jl. Yos sudarso, Kec. Medan Barat Kota Medan. b.
Luas lahan : 3 ha multi massa
c. Batasan site
• Utara
: Bangunan komersil •
Selatan : Bangunan komersil
• Timur
:Stasiun Kereta Api dan bangunan kolonial Belanda. •
Barat :Sungai deli.
d. Program diperuntukan : Masyarakat lokal, regional, Dan Internasional.
e. Kontur
: Relatif datar. f.
GSB : 12n + 1 n = lebar jalan
g. Jalan Primer
: Minimun 12-15 meter h.
Sempadan samping dan belakang : 3 meter
i. KDB
: 50 - 75 j.
KLB maksimum : 5
k. GSS Sepadan sungai: 10 m
l. Bangunan eksisting
:Permukiman, komersil, pergudangan, dan pendidikan.
Lokasi perancangan berada di Jl. Yos Sudarso, Kec. Medan Barat, dekat dengan Stasiun KA Pulo Brayan dan perumahan pegawai KA yang memiliki nilai
sejarah yang tinggi. Pada kawasan perancangan juga terdapat menara air yang merupakan peninggalan pada masa kejayaan PT. KAI pada tahun 1886.
Selain itu Kec. Medan Barat juga masuk pada kawasan pengembangan Mebidangro. Pengembangan kawasan Mebidangro ini untuk meningkatkan citra
Universitas Sumatera Utara
67 | dan karakteristik kawasan sebagai bagian dari pusat kota metropolitan kota
Medan.
4.1.3. Analisa Peraturan
Perancangan kawasan yang berada di Kecamatan Medan barat ini memiliki peraturan ketinggian bangunan hingga 10 lantai dan dikelola secara
komersil, dengan peruntukan lahan sebagai perumahan, perdagangan, perkantoran, konservasi, lapangan golf dan hutan kota.
Tabel 4.1 Pengembangan Peruntukan Lahan Kota
Sumber : BPS
Universitas Sumatera Utara
68 | Peraturan KDB Koefisien Dasar Bangunan terdiri atas KDB menengah
sampai tinggi, tergantung besar luas kapling dan lokasinya terhadap jalan.
1
a. Bangunanapartemenrumah susunkondomonium jumlah lantai maksimal
10 lantai dengan ketentuan KDB maksimal 50 dan KLB maksimal 5. b. Untuk bangunan-bangunan yang sudah memiliki Izin Mendirikan
Bangunan IMB, maka disesuaikan dengan izin yang telah diterbitkan. c.
Ketentuan KDBKLB maupun ketinggian ditetapkan maksimal sepanjang dapat menyediakan fasilitas berupa parkir, RTH dan ketentuan lainya.
Peraturan mengenai GSB Garis Sempadan Bangunan, berdasarkan penetapan dalam RTRW Kota Medan Tahun 2028 tentang ketentuan lebar garis
sempadan depan bangunan sesuai dengan klasifikasi jalan adalah sebagai berikut
2
: a.
Jalan Arteri Primer : minimum 12-15 meter,
b. Jalan Arteri Sekunder
: minimum 8-10 meter, c.
Jalan Kolektor Sekunder : minimum 6-8 meter,
d. Jalan Lokal Sekunder
: minimum 4-6 meter, e.
Jalan Lingkungan lainnya : minimum 4 meter,
f. Jalan Setapak
: minimum 2 meter. Sedangkan untuk garis sempadan samping dan belakang bangunan untuk
Kawasan Perkotaan di Kecamatan Medan Barat diatur dengan ketentuan
3
: a.
Pada peruntukan perumahan tunggal diterapkan garis sempadan samping kedua sisi minimal selebar 2 meter dengan pertimbangan akses masuk dan
cucuran atap serta sempadan belakang minimal 2 meter. b.
Pada peruntukan perumahan kopel diterapkan garis sempadan samping salah satu sisi minimal selebar 1,5 meter dengan pertimbangan akses udara
dan penyinaran masuk dan cucuran atap serta sempadan belakang minimal 2 meter.
1
Sumber : RDTR Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Medan Barat
2
Sumber : RDTR Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Medan Barat
3
Sumber : RDTR Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Medan Barat
Universitas Sumatera Utara
69 | c.
Pada peruntukan perumahan deret tidak diterapkan garis sempadan samping pada kedua sisi atau GSB 0 meter, sedangkan sempadan belakang
minimal 2 meter. d.
Untuk peruntukan perdagangan non ruko diterapkan ketentuan tipe A. e.
Untuk peruntukan perdagangan berbentuk ruko tanpa GSB samping, sedangkan GSB Belakang digantikan dengan ketentuan rencana gang
kebakaran selebar 3 meter. f.
Pada peruntukan lain seperti bangunan umum diterapkan garis sempadan samping kedua sisi minimal selebar 2 meter untuk pencahayaan dan udara
serta sempadan belakang minimal 2 meter. g.
Pada bangunan Industri diterapkan garis sempadan samping kedua sisi minimal selebar 3 meter untuk keamanan bahaya kebakaran serta
sempadan belakang minimal 3 meter. Peraturan ketinggian bangunan pada site perancangan merupakan
bangunan dengan ketingian maksimal 30 lantai dan sebagian memiliki ketinggian bangunan maksimal 4 lantai.
4.1.4. Analisa Sarana dan Prasarana