87 | Selanjutnya berdasarkan bagian dan fungsinya maka struktur dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu : a.
Struktur bagian atas Merupakan bagian bangunan yang terletak diatas bangunan atau sebagai
penutup bangunan. Pertimbangan perencanaan struktur atap, yaitu : •
Pemilihan bentuk atap, •
Penutup atap yang digunakan, •
Konstruksi atap yang digunakan, •
Faktor estetika. b.
Struktur bagian tengah atau badan bangunan Merupakan bagian bangunan yang mewadahi kegiatan pada bangunan.
Pertimbangan perencanaan struktur bagian badan bangunan, yaitu : •
Karakteristik kegiatan dalam ruang, •
Bentukmassa bangunan, •
Bentuk dan tatanan ruang, •
Material atau bahan yang digunakan. c.
Struktur bagian bawah Bagian yang berhubungan langsung dengan tanah dan sebagai penerus
beban ke tanah pendukung. Pertimbangan perencanaan pondasi, yaitu : •
Kondisi dan karakteristik tanah, •
Daya dukung tanah, •
Beban bangunan, •
Sistem penyaluran gaya.
4.3.2. Analisa Kontruksi
Konstruksi merupakan komponen atau bagian bangunan yang berfungsi untuk mewujudkan bentuk bangunan yang diinginkan, merupakan proses
pembentukan hubungan antara dua jenis bahan atau lebih menjadi satu kesatuan yang utuh dan kokoh. Pertimbangan perencanaan konstruksi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
88 | a.
Kekuatan dan daya tahan terhadap kondisi alam, b.
Efektifitas bahan yang digunakan, c.
Mewujudkan bentuk yang diinginkan, d.
Karakteristik dan sifat bahan yang digunakan, e.
Kekuatan dan daya tahan terhadap gaya-gaya yang bekerja.
Concert hall memiliki fungsi ruang pertunjukan, ruang publik dan ruang serba guna yang mengharuskan fleksibilitas pada ruang-ruangannya agar dapat
digunakan dalam berbagai jenis aktivitas. Bangunan ini menggunakan struktur bentang lebar, hal ini karena bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang
memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan yang
memiliki panjang ≥ 30 meter diwajibkan menggunakan dilatasi.
4.3.3. Analisa Akustik Ruang dan Lingkungan
Dalam merancang gedung pertunjukan, faktor akustik sangatlah penting untuk diperhatikan, baik akustik lingkungan dan akustik ruang. Kedua hal ini
sama pentingnya untuk lebih diutamakan dalam perancangan gedung pertunjukan. Mengingat lokasi perancangan yang berada pada jalan lalu lintas utama serta
berdekatan dengan pasar tradisional, sudah pasti polusi suara yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas dapat mempengaruhi bagaimana desain bangunan ini
direncanakan. Untuk meminimalisir polusi suara yang dihasilkan oleh lingkungan sekitar
perancangan, maka perlu dirancang buffer untuk menyerap suara dari luar terhadap bangunan, misalnya seperti mendesain lansekap dengan tumbuhan-
tumbuhan yang dapat menghambat perambatan gelombang suara hingga ke bangunan.
Mendesain akustik ruang juga menjadi bagian yang penting, diantaranya dengan memperhatikan material yang kedap suara yang bertujuan untuk
menghalau suara dari luar ruangan yang dapat mengganggu jalannya pertunjukan
Universitas Sumatera Utara
89 | dan juga supaya suara pertunjukan dari dalam tidak sampai terdengar diluar
ruangan. Pemilihan material yang tepat juga sangat perlu diperhatikan agar suara dalam ruang pertunjukan tidak menghasilkan suara yang menggema.
Gambar 4.7 Tabel jenis material penyerap bunyi Sumber : Faktor Akustik Dalam Perancangan Disain Interior, 2004
Gambar 4.8 Tabel jenis material penyerap bunyi Sumber : Faktor Akustik Dalam Perancangan Disain Interior, 2004
Universitas Sumatera Utara
90 |
Gambar 4.9 Tabel jenis material penyerap bunyi Sumber : Faktor Akustik Dalam Perancangan Disain Interior, 2004
Gambar 4.10 Tabel jenis material penyerap bunyi Sumber : Faktor Akustik Dalam Perancangan Disain Interior, 2004
Universitas Sumatera Utara
91 |
Gambar 4.11 Tabel jenis material penyerap bunyi Sumber : Faktor Akustik Dalam Perancangan Disain Interior, 2004
Selain jenis material, bagaimana posisi bangku penonton juga perlu untuk direncanakan dengan baik. Berikut adalah persyaratan bagaimana susunan bangku
dalam ruang pertunjukan : a.
Sudut pandang penglihatan penonton terhadap area panggung sangat penting untuk diperhatikan agar penonton dapat melihat pertunjukan
diseluruh area panggung secara jelas, nyaman dan tanpa terhalang apapun. Untuk itu, setiap tingkatan pada baris penonton dan jarak pandang
terhadap panggung sangat harus diperhatikan. b.
Seating and performance, semua gedung pertunjukan memberikan tempat dimana para penonton menikmati tontonan yang disajikan. Pengaturan
kursi ini adalah untuk memberikan kenyamanan penonton pada suatu pertunjukan. Adapun standar untuk dimensi kursi yaitu :
• Lebar kursi dengan sandaran lengan minimal 525 mm
• Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm
• Tinggi kursi dan kemiringan : 430-450 mm dan sudut horizontal 7-
9º •
Tinggi sandaran punggung dan kemiringan 800-850 mm dari lantai dapat ditinggikan untuk alasan akustik dan sudut belakang 15-20º
Universitas Sumatera Utara
92 | •
Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk kedalaman kursi dan sandaran punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman : 425-
500 mm •
Sandaran lengan : lebar min.50 mm, tinggi 600 mm diatas lantai. c.
Seating Layout, tipologi bentuk susunan bangku penonton dari ruang pertunjukan :
• Persegi Empat
Kelebihan : pemantulan silang antar dinding-dinding sejajar
menyebabkan bertambahnya kepenuhan nada, suatu segi akustik tuang yang sangat diinginkan
pada ruang musik. Kekurangan : facade bangunan yang flat dan monoton.
Gambar 4.12 Ruang pertunjukkan berbentuk persegi Sumber : Architectural Acoustics, 1988
• Kipas
Kelebihan : penonton lebih dekat ke sumber bunyi, sehingga
memungkinkan konstruksi balkon yang dilengkungkan,
Kekurangan : apabila dinding belakang ikut dilengkungkan akan
menyebabkan terjadinya gema atau pemusatan bunyi, kecuali memang diatur secara akustik atau
dibuat difuse.
Universitas Sumatera Utara
93 |
Gambar 4.13 Ruang pertunjukkan berbentuk kipas Sumber : Faktor Akustik Dalam Perancangan Disain Interior, 2004
• Tapal Kuda
Kelebihan : kotak-kotak yang berhubungan yang satu diatas
yang lain, walaupun tanpa lapisan penyerapan interior, kotak-kotak ini berperan sebagai penyerap
bunyi. Kekurangan : apabila dinding belakang ikut dilengkungkan akan
menyebabkan terjadinya gema atau pemusatan bunyi.
• Tidak teraturlingkaran
Kelebihan : dapat membawa penonton sangat dekat dengan
sumber bunyi. Bentuk ini dapat menyebabkan keakraban bunyi antara pemain dan penonton.
Universitas Sumatera Utara
94 |
Gambar 4.11 Ruang pertunjukkan berbentuk lingakaran Sumber : Architectural Acoustics, 1988
4.3.4. Analisa Utilitas