69 | c.
Pada peruntukan perumahan deret tidak diterapkan garis sempadan samping pada kedua sisi atau GSB 0 meter, sedangkan sempadan belakang
minimal 2 meter. d.
Untuk peruntukan perdagangan non ruko diterapkan ketentuan tipe A. e.
Untuk peruntukan perdagangan berbentuk ruko tanpa GSB samping, sedangkan GSB Belakang digantikan dengan ketentuan rencana gang
kebakaran selebar 3 meter. f.
Pada peruntukan lain seperti bangunan umum diterapkan garis sempadan samping kedua sisi minimal selebar 2 meter untuk pencahayaan dan udara
serta sempadan belakang minimal 2 meter. g.
Pada bangunan Industri diterapkan garis sempadan samping kedua sisi minimal selebar 3 meter untuk keamanan bahaya kebakaran serta
sempadan belakang minimal 3 meter. Peraturan ketinggian bangunan pada site perancangan merupakan
bangunan dengan ketingian maksimal 30 lantai dan sebagian memiliki ketinggian bangunan maksimal 4 lantai.
4.1.4. Analisa Sarana dan Prasarana
Pada lokasi perancangan terdapat beberapa hal yang mendukung aktivitas pada lokasi perancangan. Hal yang mendukung tersebut tidak lain adalah sarana
dan prasarana. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di sekitar kawasan perancangan adalah sebagai berikut :
a. Terdapat Yayasan Wanita Kereta Api dan beberapa sekolah negeri yang
tersebar di kawasan Pulo Brayan.
Universitas Sumatera Utara
70 |
Gambar 4.2 Sarana pendidikan disekitar kawasan perancangan Sumber : Olah data pribadi
b. Terdapat Rumah Sakit Umum Martha Friska di jalan Yos Sudarso.
Gambar 4.3 Sarana kesehatan disekitar kawasan perancangan Sumber : Olah data pribadi
c. Terdapat beberapa masjid, gereja dan madrasah di kawasan Pulo Brayan.
Universitas Sumatera Utara
71 |
Gambar 4.4 Sarana ibadah disekitar kawasan perancangan Sumber : Olah data pribadi
4.1.5. Analisa Karakteristik Lingkungan
Karakter lingkungan pada kawasan Pulo Brayan Bengkel dapat dilihat dari masyarakatnya, perekonomiannya, dan keadaan topografinya.
Tabel 4.2 Karakter Lingkungan
Karakter Lingkungan
Keterangan
Masyarakatnya Masyarakat di kawasan Pulo Brayan Bengkel pada
umumnya bekerja sebagai pegawai, tentara dan buruh. Ada juga yang bekerja wiraswasta dengan
membuka toko atau bengkel.
Perekonomian Untuk perekonomian masyarakat pada kawasan ini
sebagian besar adalah ekonomi kelas menengah kebawah. Kegiatan perekonomian yang terjadi pada
kawasan ini adalah kegiatan komersil, dimana masyarakatnya banyak yang membuka retail yang
menjual kebutuhan kawasan seperti rumah makan, bengkel, kebutuhan rumah tangga dan lain
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
72 | Topografi
Kondisi topografi di kawasan ini relatif datar, dan hampir tidak terlihat sedikitpun area yang berkontur
di kawasan ini. Karena kawasan ini relatif datar maka topografi kawasan ini tidak terlalu
memberikan masalah untuk perancangan kawasan dan perancangan fungsi bangunan. Untuk jenis
kondisi tanah di kawasan ini tidak terlalu keras. Jenis tanahnya adalah bekas persawahan, ini dapat
dilihat dari beberapa tempat yang tanahnya terlihat rendah dan tergenang air setelah terjadi hujan.
Sumber : Olah data primer penulis
4.1.6. Analisa View