85 |
4.2.2. Suasana Ruang
Suasana ruang yang ada pada bangunan concert hall memiliki kesan luas dan tinggi. Hal ini akan membuat kenyamanan para penonton pertunjukan tidak
memiliki kesan sempit. Hal ini mengharuskan sebuah concert hall memiliki suasana ruang yang aman dan nyaman, serta dapa mendukung segala jenis
pertunjukan yang akan dilakukan. Kesan publik dan tidak terlalu private juga harus direncanakan dengan baik, karena bangunan concert hall sebagian besar
memiliki ruang publik untuk pengunjung.
4.2.3. Analisa Bentuk
Bentuk dasar bangunan disesuaikan dengan karakteristik bangunan. Penyesuaian bentuk dasar dengan karakteristik bangunan harus disesuaikan
dengan sifat bentuk. Adapun sifat-sifat bentuk ialah : a.
Lingkaran : terpusat, berorientasi ke dalam dan stabil berporos.
b. Segitiga
: menunjukan kestabilan, namun cenderung pada area sudutnya tidak memiliki fungsi.
c. Persegi
: merupakan bentuk yang statis dan netral, banyak vasiasi bentuk.
d. Radial
: merupakan sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisasi ruang-ruang linier yang berkembang menurut
arah jari-jari. e.
Bluster : merupakan kelompok ruang berdasarkan kedekatan
hubungan atau bersama-sama memanfaatkan satu ciri atau hubungan visual.
f. Grid
: merupakan petakan ruang-ruang dalam daerah struktural grid atau struktur 3 dimensi lain.
Universitas Sumatera Utara
86 | 4.3.
Analisa Teknologi dan Struktur 4.3.1. Analisa Struktur
Diradja Concert Hall menggunakan struktur bentang lebar, hal ini untuk mendapatkan hasil pemanfaatan ruang yang luas untuk memfasilitasi kebutuhan
pertunjukan. Dalam pemilihan jenis struktur yang digunakan pada perancangan Diradja Concert Hall menggunakan beberapa kriteria, diantaranya :
a. Kriteria teknik
Sistem struktur harus dapat memenuhi persyaratan esensial yaitu : kekakuan, kekuatan dan kestabilan dan ketahanan terhadap kebakaran.
b. Kriteria fungsi
Sistem struktur harus dapat memenuhi fungsi ruang fasilitas utama dalam bangunan.
c. Kriteria estetika
Sistem struktur harus dapat mengekspresikan keindahan. •
Sub Struktur pondasi bangunan Jenis pondasi terbagi dalam 2 dua klarifikasi, yaitu :
- Pondasi dangkal : untuk bangunan sederhana, berlantai
sedikit, yang bebannya relatif ringan, berupa pondasi setempat maupun lajur.
- Pondasi dalam
: untuk bangunan kompleks, berlantai banyak, yang bebannya relatif besar berupa
pondasi tiang, sumuran dan terapung. •
Batasan-batasan akibat konstruksi diatasnya, harus memperhatikan: -
Kondisi beban -
Sifat dinamis bangunan. •
Batasan-batasan di sekelilingnya Batasan-batasan lingkungan yang dimaksud disini adalah mengenai
lingkungan sekitar perancangan. Dalam perancangan mengenai peraturan dan keadaan lingkungan harus turut diperhatikan. Hal ini
agar setelah hasil perancangan telah selesai tidak akan memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan sekitar.
Universitas Sumatera Utara
87 | Selanjutnya berdasarkan bagian dan fungsinya maka struktur dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu : a.
Struktur bagian atas Merupakan bagian bangunan yang terletak diatas bangunan atau sebagai
penutup bangunan. Pertimbangan perencanaan struktur atap, yaitu : •
Pemilihan bentuk atap, •
Penutup atap yang digunakan, •
Konstruksi atap yang digunakan, •
Faktor estetika. b.
Struktur bagian tengah atau badan bangunan Merupakan bagian bangunan yang mewadahi kegiatan pada bangunan.
Pertimbangan perencanaan struktur bagian badan bangunan, yaitu : •
Karakteristik kegiatan dalam ruang, •
Bentukmassa bangunan, •
Bentuk dan tatanan ruang, •
Material atau bahan yang digunakan. c.
Struktur bagian bawah Bagian yang berhubungan langsung dengan tanah dan sebagai penerus
beban ke tanah pendukung. Pertimbangan perencanaan pondasi, yaitu : •
Kondisi dan karakteristik tanah, •
Daya dukung tanah, •
Beban bangunan, •
Sistem penyaluran gaya.
4.3.2. Analisa Kontruksi