36
4.2.1.2 Generator Sinkron Beban Tidak Seimbang Resistif a. Prosedur pengujian beban tidak seimbang resistif
Adapun prosedur yang dilakukan dalam proses pengambilan data pengukuran suhu generator sinkron tiga phasa dengan beban resistif tidak
seimbang menggunakan thermometer infrared yaitu sebagai berikut : 1.
Susun dan rangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.1 2.
Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan dalam keadaan posisi minimum.
3. Atur tahanan resistor variabel sebesar R1=120
, R2=30 dan R3=30 4.
Ukur dan catat temperatur generator untuk t = 0. 5.
Tutup S2 lalu naikkan PTDC 2 sampai batas arus nominal motor DC. 6.
Tutup S1, kemudian naikkan PTDC 1 sampai tercapai putaran nominal generator sinkron.
7. Tutup S3, kemudian atur arus eksitasi hingga V2 menunjukkan tegangan
sebesar 110 V lalu catat penunjukkan V2. 8.
Ukur dan catat kenaikan suhu tiap 5 menit menggunakan Thermometer Infrared.
9. Lakukan pengukuran sampai menit ke 30.
10. Minimumkan semua PTDC, kemudian buka semua saklar.
11. Pengujian selesai
b. Data hasil pengujian beban tidak seimbang resistif
Dari percobaan yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU untuk generator sinkron 3 phasa dengan beban resistif tidak seimbang
Universitas Sumatera Utara
37
dengan pengukuran suhu menggunakan thermometer infrared didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared R1 = 120
; R2 = 30 ; R3 = 30 ; t menit
suhu °C 26
5 28,6
10 29,5
15 30,2
20 30,4
25 30,8
30 31,5
35 32,1
40 32,7
45 33,1
50 33,5
55 33,7
60 33,8
65 33,8
c. Analisa Data beban tidak seimbang resistif
Dari table 4.2 dapat diketahui bahwa kenaikan temperatur generator dengan beban resistif tidak seimbang dimana R1 = 120
; R2 = 30
; R3 = 30
; yang diukur menggunakan thermometer infrared hingga menit ke
65, didapatkan suhu tertinggi sebesar 33,8 °C.
d. Grafik beban tidak seimbang resistif
Dari data yang didapatkan pada percobaan dan analisa data untuk generator sinkron tiga phasa beban resistif tidak seimbang menggunakan
thermometer infrared dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
38
Gambar 4.3 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban resistif tidak seimbang menggunakan thermometer infrared
4.2.2 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Resistif Menggunakan Metode Pengukuran Resistansi
A1
M
V1 P
T D
C 1
G
n
t
R1 R2
R3 R
T
V2
S S1
GA
HB AC
A2 PT DC 2
S2
AC K
J A3
PT DC 3 S3
AC J
N K2
K2 V3
A4 P
T D
C 4
AC
K1 K1
K
a
25 26
27 28
29 30
31 32
33 34
35
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
65
su h
u °C
t menit
Universitas Sumatera Utara
39
T1 T2
STOP MCB
K1
K2 L
N
K2 K1
b
Gambar 4.4 a. Rangkaian percobaan pengukuran suhu generator sinkron tiga phasa beban resistif dengan menggunakan metode
pengukuran resistansi. b Rangkaian kontrol pengukuran resistansi dengan DC test
untuk beban resistif.
4.2.2.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Resistif a. Prosedur pengujian beban seimbang resistif
Adapun prosedur yang dilakukan dalam proses pengambilan data pengukuran suhu generator sinkron tiga phasa dengan beban resistif seimbang
menggunakan metode pengukuran resistansi yaitu sebagai berikut : 1.
Susun dan rangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.4 a dan b. 2.
Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan dalam keadaan posisi minimum.
Universitas Sumatera Utara
40
3. Atur tahanan resistor variabel sebesar R1=60
, R2=60 dan R3=60 4.
Tekan T2, atur PTDC 4 sampai A4 menunjukkan arus nominal lilitan generator.
5. Catat penunjukkan V3 dan A3 sebagai t = 0 kemudian tekan tombol stop.
6. Tutup S2 lalu naikkan PTDC 2 sampai batas arus nominal motor DC.
7. Tutup S1, kemudian naikkan PTDC 1 sampai tercapai putaran nominal
generator sinkron. 8.
Tutup S3 kemudian tekan tombol T1, atur arus eksitasi hingga V2 menunjukkan tegangan sebesar 110 V lalu catat penunjukkan V2.
9. Tekan tombol T2 setiap 5 menit, atur PTDC 4 sampai A4 menunjukkan
arus nominal lilitan generator kemudian catat pembacaan A4 dan V3. 10.
Lakukan prosedur no.8 dan 9 sampai didapatkan suhu jenuh generator. 11.
Minimumkan semua PTDC, kemudian buka semua saklar. 12.
Pengujian selesai
b. Data hasil pengujian beban seimbang resistif
Dari percobaan yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU untuk generator sinkron 3 phasa beban resistif seimbang dengan
pengukuran suhu menggunakan metode pengukuran resistansi didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.3 Data hasil percobaan DC test pada generator sinkron tiga phasa dengan beban resistif seimbang
R1 = 60 ; R2 = 60 ; R3 = 60 ;
t menit Vdc Volt
Idc Amp 7,8
4
Universitas Sumatera Utara
41
5 7,83
4 10
7,85 4
15 7,9
4 20
7,94 4
25 7,97
4 30
7,99 4
35 8,02
4 40
8,05 4
45 8,06
4 50
8,08 4
55 8,09
4 60
8,11 4
65 8,12
4
c. Analisa Data beban seimbang resistif
Dari table 4.3 dapat ditentukan besar resistansi tahanan stator generator sinkron tiga phasa dengan beban resistif seimbang sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
42
Dari hasil perhitungan resistansi diatas dapat ditentukan temperature generator sinkron tiga phasa dengan beban resistif seimbang sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
43
Dari perhitungan diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut : Table 4.4 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban
resistif seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi R1 = 60
; R2 = 60 ; R3 = 60 ; t menit
Vdc Volt Idc Amp Rdc ohm
suhu C
7,8 4
0,975 26
5 7,83
4 0,97875
27,00192 10
7,85 4
0,98125 27,66987
15 7,9
4 0,9875
29,33974 20
7,94 4
0,9925 30,67564
25 7,97
4 0,99625
31,67756 30
7,99 4
0,99875 32,34551
35 8,02
4 1,0025
33,34744 40
8,05 4
1,00625 34,34936
45 8,06
4 1,0075
34,68333 50
8,08 4
1,01 35,35128
55 8,09
4 1,01125
35,68526 60
8,11 4
1,01375 36,35321
65 8,12
4 1,015
36,68718
Dari table 4.4 dapat diketahui bahwa kenaikan temperatur generator dengan beban resistif seimbang dimana R1 = 60
; R2 = 60 ; R3 = 60 ;
Universitas Sumatera Utara
44
yang diukur menggunakan metode pengukuran resistansi hingga menit ke 65, didapatkan suhu tertinggi sebesar 36,687 °C.
d. Grafik beban seimbang resistif