Pengukuran beban resistif menggunakan Thermometer Infrared Pengukuran beban resistif menggunakan Metode Perhitungan Resistansi

80

d. Grafik beban tidak seimbang kapasitif

Dari data yang didapatkan pada percobaan dan analisa data untuk generator sinkron tiga phasa beban kapasitif tidak seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi dapat dibuat grafik sebagai berikut : Gambar 4.18 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban kapasitif tidak seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi

4.5 Perbandingan Hasil Pengukuran Suhu Pada Generator Sinkron Tiga

Phasa Beban Seimbang Dan Beban Tidak Seimbang 4.5.1 Perbandingan Pada Beban Resistif

4.5.1.1 Pengukuran beban resistif menggunakan Thermometer Infrared

Dari tabel data 4.1 dan 4.2 dapat diketahui perbandingan suhu generator sinkron 3 phasa dengan beban resistif yang seimbang dan tidak seimbang, dimana pengukuran suhu menggunakan thermometer infrared yaitu sebagai berikut : 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 su h u °C t menit Universitas Sumatera Utara 81 Tabel 4.19 Data perbandingan suhu generator beban resistif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared t menit Suhu °C Tidak Seimbang Seimbang 26 26 5 28,6 26,8 10 29,5 27,6 15 30,2 28,5 20 30,4 28,8 25 30,8 29,2 30 31,5 29,4 35 32,1 29,8 40 32,7 30,3 45 33,1 30,8 50 33,5 31 55 33,7 31,6 60 33,8 31,8 65 33,8 31,9 Dari tabel 4.19 diatas dapat dilihat perbandingan suhu generator antara beban resisitif seimbang dan tidak seimbang yang diukur menggunakan thermometer infrared. Pada saat beban seimbang dibutuhkan waktu sekitar 65 menit untuk mencapai suhu tertinggi sebesar 31 °C, sedangkan pada saat tidak seimbang hanya dengan waktu sekitar 34 menit generator sudah mengalami kenaikan suhu sebesar 31 °C. Untuk lebih jelas dapat dibuat grafik sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 82 Gambar 4.19 Grafik perbandingan suhu generator saat beban resistif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared

4.5.1.2 Pengukuran beban resistif menggunakan Metode Perhitungan Resistansi

Dari tabel data 4.4 dan 4.6 dapat diketahui perbandingan suhu generator sinkron 3 phasa dengan beban resistif yang seimbang dan tidak seimbang, dimana pengukuran suhu menggunakan metode perhitungan resistansi yaitu sebagai berikut : Tabel 4.20 Data perbandingan suhu generator beban resistif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi. t menit Suhu °C Tidak Seimbang Seimbang 26 26 5 28,63797 27,00192 10 29,95696 27,66987 15 30,61646 29,33974 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 su h u °C t menit Tidak Seimbang Seimbang Universitas Sumatera Utara 83 20 31,6057 30,67564 25 32,26519 31,67756 30 33,58418 32,34551 35 34,24367 33,34744 40 34,90316 34,34936 45 35,56266 34,68333 50 35,89241 35,35128 55 36,5519 35,68526 60 36,88165 36,35321 65 36,88165 36,68718 Dari tabel 4.20 diatas dapat dilihat perbandingan suhu generator antara beban resisitif seimbang dan tidak seimbang yang diukur menggunakan metode perhitungan resistansi. Pada saat beban seimbang dibutuhkan waktu sekitar 65 menit untuk mencapai suhu tertinggi sebesar 36 °C, sedangkan pada saat tidak seimbang hanya dengan waktu sekitar 55 menit generator sudah mengalami kenaikan suhu sebesar 36 °C. Untuk lebih jelas dapat dibuat grafik sebagai berikut: Gambar 4.20 Grafik perbandingan suhu generator saat beban resistif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi. 25 27 29 31 33 35 37 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 su h u °C t menit Tidak Seimbang Seimbang Universitas Sumatera Utara 84

4.5.1.3 Perbandingan metode thermometer infrared – perhitungan