Pengukuran beban kapasitif menggunakan Thermometer Infrared Pengukuran beban kapasitif menggunakan Metode Perhitungan Resistansi

92 35 28,6 30,6165 40 28,7 30,9462 45 28,7 30,9462 Dari table 4.26 diatas dapat dilihat perbandingan suhu generator pada saat beban induktif tidak seimbang hasil pengukuran menggunakan thermometer infrared dengan metode perhitungan resistansi, dimana selisih temperatur tertinggi dari kedua metode pengukuran pada menit ke 40 yaitu sekitar 2 °C. Untuk lebih jelas dapat dibuat grafik sebagai berikut: Gambar 4.26 Grafik perbandingan metode thermometer infrared dengan perhitungan resistansi pada beban Induktif tidak seimbang 4.5.3 Perbandingan Pada Beban Kapasitif

4.5.3.1 Pengukuran beban kapasitif menggunakan Thermometer Infrared

Dari tabel data 4.13 dan 4.14 dapat diketahui perbandingan suhu generator sinkron 3 phasa dengan beban Kapasitif yang seimbang dan tidak seimbang, 25 26 27 28 29 30 31 32 5 10 15 20 25 30 35 40 45 su h u °C t menit Thermometer Resistansi Universitas Sumatera Utara 93 dimana pengukuran suhu menggunakan thermometer infrared yaitu sebagai berikut : Tabel 4.27 Data perbandingan suhu generator beban Kapasitif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared t menit Suhu °C Seimbang Tidak Seimbang 26 26 5 27,4 29,1 10 27,7 30,4 15 28 31,7 20 28,5 32,8 25 29 33,7 30 29,2 34,3 35 29,4 35,3 40 30 37,4 45 30,2 38,2 50 30,3 38,8 55 30,3 39,5 60 30,3 40,1 Dari tabel 4.27 diatas dapat dilihat perbandingan suhu generator antara beban kapasitif seimbang dan tidak seimbang yang diukur menggunakan thermometer infrared. Pada saat beban seimbang dibutuhkan waktu sekitar 50 menit untuk mencapai suhu tertinggi sebesar 30 °C, sedangkan pada saat tidak seimbang hanya dengan waktu sekitar 10 menit generator sudah mengalami kenaikan suhu sebesar 30 °C. Untuk lebih jelas dapat dibuat grafik sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 94 Gambar 4.27 Grafik perbandingan suhu generator saat beban kapasitif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan Thermometer Infrared.

4.5.3.2 Pengukuran beban kapasitif menggunakan Metode Perhitungan Resistansi

Dari tabel data 4.16 dan 4.18 dapat diketahui perbandingan suhu generator sinkron 3 phasa dengan beban Kapasitif yang seimbang dan tidak seimbang, dimana pengukuran suhu menggunakan metode perhitungan resistansi yaitu sebagai berikut : Tabel 4.28 Data perbandingan suhu generator beban Kapasitif pada keadaan seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi t menit Suhu °C Seimbang Tidak Seimbang 26 26 5 27,6916 29,2975 10 28,3682 31,276 15 29,0448 32,9247 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 su h u °C t menit Seimbang Tidak Seimbang Universitas Sumatera Utara 95 20 29,3831 35,5627 25 30,0597 37,2114 30 30,3981 38,2006 35 31,0747 38,8601 40 31,7513 39,1899 45 32,0896 40,1791 50 32,7662 41,8279 55 32,7662 42,8171 60 32,7662 44,1361 Dari tabel 4.28 diatas dapat dilihat perbandingan suhu generator antara beban kapasitif seimbang dan tidak seimbang yang diukur menggunakan metode perhitungan resistansi. Pada saat beban seimbang dibutuhkan waktu sekitar 50 menit untuk mencapai suhu tertinggi sebesar 32 °C, sedangkan pada saat tidak seimbang hanya dengan waktu sekitar 15 menit generator sudah mengalami kenaikan suhu sebesar 32 °C. Untuk lebih jelas dapat dibuat grafik sebagai berikut: Gambar 4.28 Grafik perbandingan suhu generator saat beban kapasitif seimbang dan tidak seimbang pengukuran menggunakan metode perhitungan resistansi. 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 su h u °C t waktu seimbang tidak seimbang Universitas Sumatera Utara 96

4.5.3.3 Perbandingan metode thermometer infrared – perhitungan