46
5 7,98
4 10
8,02 4
15 8,04
4 20
8,07 4
25 8,09
4 30
8,13 4
35 8,15
4 40
8,17 4
45 8,19
4 50
8,2 4
55 8,22
4 60
8,23 4
65 8,23
4
c. Analisa data beban tidak seimbang resistif
Dari table 4.5 dapat ditentukan besar resistansi tahanan stator generator sinkron tiga phasa dengan beban resistif tidak seimbang sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
47
Dari hasil perhitungan resistansi diatas dapat ditentukan temperatur generator sinkron tiga phasa dengan beban resistif tidak seimbang sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
48
Dari perhitungan diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut : Table 4.6 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban
resistif tidak seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi
R1 = 120 ; R2 = 30 ; R3 = 30 ;
t menit Vdc Volt
Idc Amp Rdc ohm suhu
C 7,9
4 0,9875
26 5
7,98 4
0,9975 28,63797
10 8,02
4 1,0025
29,95696 15
8,04 4
1,005 30,61646
20 8,07
4 1,00875
31,6057 25
8,09 4
1,01125 32,26519
30 8,13
4 1,01625
33,58418 35
8,15 4
1,01875 34,24367
40 8,17
4 1,02125
34,90316 45
8,19 4
1,02375 35,56266
50 8,2
4 1,025
35,89241 55
8,22 4
1,0275 36,5519
60 8,23
4 1,02875
36,88165 65
8,23 4
1,02875 36,88165
Dari table 4.6 dapat diketahui bahwa kenaikan temperatur generator dengan beban resistif seimbang dimana R1 = 120
; R2 = 30 ; R3 = 30 ; yang diukur menggunakan metode pengukuran resistansi hingga
menit ke 65, didapatkan suhu tertinggi sebesar 36,881 °C.
Universitas Sumatera Utara
49
d. Grafik beban tidak seimbang resistif
Dari data yang didapatkan pada percobaan dan analisa data untuk generator sinkron tiga phasa beban resistif tidak seimbang menggunakan metode
perhitungan resistansi dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Gambar 4.6 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban resistif tidak seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi
4.3 Percobaan Generator Sinkron Dengan Beban Induktif
4.3.1 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Induktif Menggunakan Thermometer Infrared
A1
M
V1 P
T D
C 1
G
n
t
R T
V2 S
N S1
GA
HB AC
A2 PT DC 2
S2
AC K
J A3
PT DC 3 S3
AC K
J L1
L2 L3
25 27
29 31
33 35
37 39
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
65
su h
u °C
t menit
Universitas Sumatera Utara
50
Gambar 4.7 Rangakaian percobaan pengukuran suhu Generator Sinkron tiga phasa beban Induktif dengan menggunakan thermometer
infrared
4.3.1.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Induktif a. Prosedur pengujian beban seimbang induktif
Adapun prosedur yang dilakukan dalam proses pengambilan data pengukuran suhu generator sinkron tiga phasa dengan beban Induktif seimbang
menggunakan thermometer infrared yaitu sebagai berikut : 1.
Susun dan rangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.7 2.
Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan dalam keadaan posisi minimum.
3. Atur beban lilitan sebesar L1 = 1.85 H, L2 = 1.85 H dan L3=1.85 H.
4. Ukur dan catat temperatur generator untuk t = 0.
5. Tutup S2 lalu naikkan PTDC 2 sampai batas arus nominal motor DC.
6. Tutup S1, kemudian naikkan PTDC 1 sampai tercapai putaran nominal
generator sinkron. 7.
Tutup S3, kemudian atur arus eksitasi hingga V2 menunjukkan tegangan sebesar 110 V lalu catat penunjukkan V2.
8. Ukur dan catat kenaikan suhu tiap 5 menit menggunakan Thermometer
Infrared. 9.
Lakukan pengukuran sampai didapatkan suhu jenuh generator. 10.
Minimumkan semua PTDC, kemudian buka semua saklar. 11.
Pengujian selesai
Universitas Sumatera Utara
51
b. Data hasil pengujian beban seimbang induktif
Dari percobaan yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU untuk generator sinkron 3 phasa dengan beban induktif seimbang dengan
pengukuran suhu menggunakan thermometer infrared didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.7 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared L1 = 1.85H; L2 = 1.85H ; L3 = 1.85H ;
t menit suhu °C
26 5
26,7 10
27,1 15
27,3 20
27,7 25
27,8 30
27,9 35
27,9 40
27,9 45
27,9
c. Analisa data beban seimbang induktif