61
c. Analisa data beban tidak seimbang induktif
Dari table 4.11 dapat ditentukan besar resistansi tahanan stator generator sinkron tiga phasa dengan beban induktif tidak seimbang sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan resistansi diatas dapat ditentukan temperature generator sinkron tiga phasa dengan beban induktif tidak seimbang sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
62
Dari perhitungan diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut : Table 4.12 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban
induktif tidak seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi
L1 = 3.7H; L2 = 0.925H ; L3 = 0.925H ; t menit
Vdc Volt Idc Amp Rdc ohm
suhu C
7,9 4
0,9875 26
5 7,93
4 0,99125
26,98924 10
7,96 4
0,995 27,97848
15 7,98
4 0,9975
28,63797 20
8 4
1 29,29747
25 8,01
4 1,00125
29,62722 30
8,03 4
1,00375 30,28671
35 8,04
4 1,005
30,61646 40
8,05 4
1,00625 30,9462
Universitas Sumatera Utara
63
Dari table 4.12 dapat diketahui bahwa kenaikan temperatur generator dengan beban induktif seimbang dimana L1 = 3.7H; L2 = 0.925H ; L3 = 0.925H ;
yang diukur menggunakan metode pengukuran resistansi hingga menit ke 40, didapatkan suhu tertinggi sebesar 30,9 °C.
d. Grafik beban tidak seimbang induktif
Dari data yang didapatkan pada percobaan dan analisa data untuk generator sinkron tiga phasa beban Induktif tidak seimbang menggunakan metode
pengukuran resistansi dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Gambar 4.12 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban induktif tidak seimbang menggunakan metode perhitungan resistansi
25 26
27 28
29 30
31 32
5 10
15 20
25 30
35 40
45
su h
u °C
t menit
Universitas Sumatera Utara
64
4.4 Percobaan Generator Sinkron Dengan Beban Kapasitif
4.4.1 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Kapasitif Menggunakan Thermometer Infrared
A1
M
V1 P
T D
C 1
G
n
t
R T
V2
S N
S1 GA
HB AC
A2
PT DC 2
S2
AC K
J A3
PT DC 3
S3
AC K
J C1
C2 C3
Gambar 4.13 Rangakaian percobaan pengukuran suhu Generator Sinkron tiga phasa beban Kapasitif dengan menggunakan
thermometer infrared
4.4.1.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Kapasitif a. Prosedur pengujian beban seimbang kapasitif
Adapun prosedur yang dilakukan dalam proses pengambilan data pengukuran suhu generator sinkron tiga phasa dengan beban Kapasitif seimbang
menggunakan thermometer infrared yaitu sebagai berikut : 1.
Susun dan rangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.13 2.
Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan dalam keadaan posisi minimum.
Universitas Sumatera Utara
65
3. Atur beban kapasitor sebesar
C1 = 36μF, C2 = 36μF dan C3 = 36μF . 4.
Ukur dan catat temperatur generator untuk t = 0. 5.
Tutup S2 lalu naikkan PTDC 2 sampai batas arus nominal motor DC. 6.
Tutup S1, kemudian naikkan PTDC 1 sampai tercapai putaran nominal generator sinkron.
7. Tutup S3, kemudian atur arus eksitasi hingga V2 menunjukkan tegangan
sebesar 110 V lalu catat penunjukkan V2. 8.
Ukur dan catat kenaikan suhu tiap 5 menit menggunakan Thermometer Infrared.
9. Lakukan pengukuran sampai didapatkan suhu jenuh generator.
10. Minimumkan semua PTDC, kemudian buka semua saklar.
11. Pengujian selesai
b. Data hasil pengujian beban seimbang kapasitif
Dari percobaan yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU untuk generator sinkron 3 phasa dengan beban kapasitif seimbang
dengan pengukuran suhu menggunakan thermometer infrared didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.13 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared
C1 = 36μF ; C2 =36μF ; C3 = 36μF; t menit
suhu °C 26
5 27,4
10 27,7
15 28
20 28,5
25 29
30 29,2
Universitas Sumatera Utara
66
35 29,4
40 30
45 30,2
50 30,3
55 30,3
60 30,3
c. Analisa data beban seimbang kapasitif