68
dengan pengukuran suhu menggunakan thermometer infrared didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.14 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared C1 = 68
μF ; C2 =20μF ; C3 = 20μF; t menit
suhu °C 26
5 29,1
10 30,4
15 31,7
20 32,8
25 33,7
30 34,3
35 35,3
40 37,4
45 38,2
50 38,8
55 39,5
60 40,1
c. Analisa data beban tidak seimbang kapasitif
Dari table 4.14 dapat diketahui bahwa kenaikan temperatur generator dengan beban kapasitif tidak seimbang dimana C1 = 68
μF ; C2 =20μF ; C3 = 20
μF; yang diukur menggunakan thermometer infrared hingga
menit ke 60, didapatkan suhu tertinggi sebesar 40,1 °C
d. Grafik beban tidak seimbang kapasitif
Dari data yang didapatkan pada percobaan dan analisa data untuk generator sinkron tiga phasa beban kapasitif tidak seimbang menggunakan
thermometer infrared dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
69
Gambar 4.15 Grafik temperatur generator sinkron tiga phasa beban kapasitif tidak seimbang menggunakan thermometer infrared
4.4.2 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Generator Sinkron Beban Kapasitif Menggunakan Metode Pengukuran Resistansi
A1
M
V1 P
T D
C 1
G
n
t
R T
V2
S S1
GA
HB AC
A2 PT DC 2
S2
AC K
J A3
PT DC 3 S3
AC
J
N K2
K2 V3
A4 P
T D
C AC
K1 K1
K C1
C2 C3
a
25 27
29 31
33 35
37 39
41
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
su h
u °C
t menit
Universitas Sumatera Utara
70
T1 T2
STOP MCB
K1
K2 L
N
K2 K1
b Gambar 4.16. a. Rangkaian percobaan pengukuran suhu generator sinkron
tiga phasa beban Kapasitif dengan menggunakan metode pengukuran resistansi.
b Rangkaian kontrol pengukuran resistansi dengan DC test untuk beban Kapasitif.
4.4.2.1 Generator Sinkron Beban Seimbang Kapasitif a. Prosedur pengujian beban seimbang kapasitif
Adapun prosedur yang dilakukan dalam proses pengambilan data pengukuran suhu generator sinkron tiga phasa dengan beban Kapasitif seimbang
menggunakan metode pengukuran resistansi yaitu sebagai berikut : 1.
Susun dan rangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.16 a dan b. 2.
Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan dalam keadaan posisi minimum.
3. Atur beban kapasitor sebesar C1 = 36μF, C2 = 36μF dan C3 = 36μF
Universitas Sumatera Utara
71
4. Tekan T2, atur PTDC 4 sampai A4 menunjukkan arus nominal lilitan
generator. 5.
Catat penunjukkan V3 dan A3 sebagai t = 0 kemudian tekan tombol stop. 6.
Tutup S2 lalu naikkan PTDC 2 sampai batas arus nominal motor DC. 7.
Tutup S1, kemudian naikkan PTDC 1 sampai tercapai putaran nominal generator sinkron.
8. Tutup S3 kemudian tekan tombol T1, atur arus eksitasi hingga V2
menunjukkan tegangan sebesar 110 V lalu catat penunjukkan V2. 9.
Tekan tombol T2 setiap 5 menit, atur PTDC 4 sampai A4 menunjukkan arus nominal lilitan generator kemudian catat pembacaan A4 dan V3.
10. Lakukan prosedur no.8 dan 9 sampai didapatkan suhu jenuh generator.
11. Minimumkan semua PTDC, kemudian buka semua saklar.
12. Pengujian selesai
b. Data hasil pengujian beban seimbang kapasitif
Dari percobaan yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU untuk generator sinkron 3 phasa beban kapasitif seimbang dengan
pengukuran suhu menggunakan metode pengukuran resistansi didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.15 Data hasil percobaan DC test pada generator sinkron tiga phasa dengan beban kapasitif seimbang
C1 = 36μF ; C2 =36μF ; C3 = 36μF; t menit
Vdc Volt Idc Amp
7,7 4
5 7,75
4 10
7,77 4
Universitas Sumatera Utara
72
15 7,79
4 20
7,8 4
25 7,82
4 30
7,83 4
35 7,85
4 40
7,87 4
45 7,88
4 50
7,9 4
55 7,9
4 60
7,9 4
c. Analisa data beban seimbang kapasitif
Dari table 4.15 dapat ditentukan besar resistansi tahanan stator generator sinkron tiga phasa dengan beban kapasitif seimbang sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
73
Dari hasil perhitungan resistansi diatas dapat ditentukan temperature generator sinkron tiga phasa dengan beban kapasitif seimbang sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
74
Dari perhitungan diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut : Table 4.16 Data hasil perhitungan suhu generator sinkron tiga phasa beban
kapasitif seimbang menggunakan metode pengukuran resistansi
C1 = 36μF ; C2 =36μF ; C3 = 36μF; t menit
Vdc Volt Idc Amp Rdc ohm
suhu C
7,7 4
0,9625 26
5 7,75
4 0,96875
27,69156 10
7,77 4
0,97125 28,36818
15 7,79
4 0,97375
29,04481 20
7,8 4
0,975 29,38312
25 7,82
4 0,9775
30,05974 30
7,83 4
0,97875 30,39805
35 7,85
4 0,98125
31,07468 40
7,87 4
0,98375 31,7513
45 7,88
4 0,985
32,08961 50
7,9 4
0,9875 32,76623
55 7,9
4 0,9875
32,76623 60
7,9 4
0,9875 32,76623
Dari table 4.16 dapat diketahui bahwa kenaikan temperatur generator dengan beban Kapasitif seimbang dimana C1 = 36
μF ; C2 =36μF ; C3 = 36μF; yang diukur menggunakan thermometer infrared hingga menit ke
60, didapatkan suhu tertinggi sebesar 32,766 °C.
d. Grafik beban seimbang kapasitif