Fase-Fase Kekerasan dalam Demonstrasi BBM di Kota Medan

4.3. Interpretasi Data

4.3.1 Fase-Fase Kekerasan dalam Demonstrasi BBM di Kota Medan

1. Fase-fase demonstrasi menolak kebijakan kenaikan harga BBM di Kota Medan dipengaruhi oleh tahapan-tahapan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Dimulai dari pelemparan wacana harga BBM akan naik saja, demonstrasi sudah mulai terjadi di beberapa kota-kota di Indonesia, termasuk di titik-titik utama kota Medan. Sampai pada keputusan pemerintah untuk benar-benar menaikkan harga BBM, disitulah terjadi demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa dan kaum buruh tani. Fase-fase itu antara lain, dapat dilihat dari Tabel 4.4 pada lampiran dengan penjelasan sebagai berikut : Pewacanaan kenaikan Harga BBM Wacana kenaikan harga BBM sudah mulai dihembuskan pada akhir 2011 dan mendapat klarifikasi dari Menteri Keuangan kala itu, Agus Martowardojo pada 2 Februari 2012 44 44 http:www.tribunnews.combisnis20120202menkeu-kenaikkan-harga-bbm-subsidi-masih- wacana . Namun resmi dibawa pada agenda sidang kabinet paripurna pada tanggal 22 Februari 2012. Pada saat itu demonstrasi disana-sini sudah terjadi walau hanya melibatkan segelintir kelompok. Massa aksi yang berpartisipasi pun tidak Universitas Sumatera Utara begtu banyak, sehingga tidak begitu dijaga ketat aparat. Potensi kekerasan pun cenderung rendah. “Aksi mulai terjadi ya saat pelemparan wacana BBM naik, mulai Februari 2012. Tapi cuman segelintir kelompok, nggak bergabung jadi satu. Palingan mahasiswa atau buruh yang berasal dari organisasi yang sama, sehingga massa aksi pun nggak begitu banyak, tapi yah dimana-mana memang. Kalau oleh diibaratkan, demonstrasi pada saat itu kayak riak-riak kecil air. Demonstrasi yang terjadi pun cenderung tidak berpotensi pada kekerasan.” SWP, 24 2. Menjelang Pengambilan Keputusan. Menjelang pengambilan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, sekitar pertengahan hingga akhir Maret 2012, demonstrasi di Kota Medan mulai menampakkan gejolaknya. Aksi demonstrasi yang masif dengan massa aksi yang banyak dan potensi kekerasan juga cukup tinggi. “Mulai masif dan kelompok masyarakat juga semakin bertambah dalam aksi justru di mulai pertengahan bulan sampai akhir Maret 2012, menjelang-jelang pengambilan keputusan DPR menaikkan atau tidak harga BBM. Disitulah banyak yang berbuat tindak kekerasan. Aparat, mahasiswa, sama-sama punya andil kekerasan.” AA, 22 Bahkan diakhir-akhir Maret 2012, aksi demonstrasi di Kota Medan di Bandara Polonia merupakan pemantik gerakan di daerah-daerah di Indonesia agar lebih masif. Seperti pernyataan klaim SWP dibawah : Universitas Sumatera Utara “Sebelum anak-anak Medan bikin aksi di Bandara Polonia, mana ada aksi-aksi di daerah lain yang buat aksi di tempat yang demikian. Setelah rame di Bandara Polonia tanggal 26 Maret 2012, barulah besok- besoknya di daerah-daerah lain digelar aksi di stasiun, bandara, dan semacamnya.” 3. Puncak demonstrasi BBM Kota Medan memang terjadi di Bandara Polonia. Namun bukan merupakan puncak kerusuhan demonstrasi karena berselang beberapa hari setelah aksi di Bandara Polonia, tepatnya tanggal 30 Maret 2012 pemerintah memutuskan untuk menunda keijakan kenaikan harga BBM. Pengambilan Keputusan kembali Puncak kerusuhan demonstrasi BBM Kota Medan terjadi pada Juni 2013 setelah pemerintah resmi menaikkan harga BBM di tanggal 21 Juni 2013. Demonstrasi terjadi pra dan pasca pemerintah mengumumkan kebijakan kenaikan harga BBM. Kekerasan yang terjadi saat demonstrasi sangat beragam, seperti perusakan restoran KFC di JL. Perintis Kemerdekaan beserta fasilitas di dalamnya, perusakan lampu merah di beberapa titik, dan berbagai tindak kekerasan lainnya pada tanggal 17-18 Juni 2013 45 45 . http:www.medanbagus.comread2013061813872Kronologi-Demo-Anarkis-di- Nommensen-versi-Polda-Sumut- Universitas Sumatera Utara “Rusuh memang waktu Juni 2013 itu. Nggak cuma di Nomensen, di Simpang USU pun maen juga. Belum lagi aksi bakar pos polisi yang nggak tau kita siapa yang buat. Banyak lah. Tapi memang rusuh demonstasi waktu itu sah kali tidak mendapat respon dari pemerintah. Harga BBM tetap naik, sama sekali tidak ada pertimbangan membatalkan lagi.” SWP, 24 “Itu kan sudah puncak-puncaknya keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Yah demonstran yah marah, jadi yah makanya dimana-mana perusakan terjadi sebagai bentuk kekecewaan kita” AA, 22

4.3.2 Bentuk Demonstrasi sebagai Protes Mahasiswa Kota Medan