Recyle Arsip Dinamis Prosedur Penyimpanan Arsip Dinamis

12 dalam rangka menunjang proses pelaksanaan kegiatan administrasi dan fungsi- fungsi manajemen, pemerintah yang dilihat dari segi fungsi dan bagian-bagiannya.

2.1.6 Recyle Arsip Dinamis

Perlu dipahami tentang daur hidup arsip, dalam daur hidup arsip terdiri dari beberapa tahapan proses kehidupan arsip dimulai dari tahapan penciptaan atau penerimaan arsip, pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan, dan disposisi. Judith Read and Mary Lea Ginn 2011, 18 mengemukakan bahwa “ pada dasarnya, ada lima tahapan yang dilalui arsip dalam hidupnya life cycle. Kelima tahapan tersebut ialah penciptaan creation, pendistribusian, penggunaan use pemeliharaanmaintenance dan tahap disposisi ”. Siklus dan informasi masa hidup arsip seperti yang diungkapkan dalam lima fase penciptaan, distribusi, penggunaan, pemeliharaan, dan disposisi akhir . Fase siklus hidup sering tumpang tindih . Perhatikan bagaimana siklus ini dilakukan.Setiap kali surat diproduksi, e -mail yang ditulis , dari selesai, atau pamflet dicetak, catatan yang dibuat . Lalu arsip ini kemudian didistribusikan dikirim ke orang yang bertanggung jawab untuk penggunaannya. Catatan yang umum digunakan dalam pengambilan keputusan , untuk dokumentasi atau referensi dalam menjawab pertanyaan , atau dalam memuaskan persyaratan hukum fase terakhir dalam siklus catatan dan informasi hidup adalah disposisi. Setelah jangka waktu tertentu telah berlalu , catatan untuk disimpan ditransfer ke situs penyimpanan yang lebih murah dalam perusahaan atau ke fasilitas penyimpanan catatan eksternal . Pada akhir jumlah tahun yang ditunjukkan dalam penjadwalan retensi , catatan yang dijual, baik oleh kerusakan atau transfer ke Universitas Sumatera Utara 13 tempat penyimpanan permanen. Fasilitas di mana catatan dari suatu organisasi yangdiawetkan karena nilai penerus atau sejarah mereka disebut arsip . Gambar 1. Model Siklus Hidup Arsip Sumber: Judith Read and Mary Lea Ginn 2011, 19

2.1.7 Prosedur Penyimpanan Arsip Dinamis

Prosedur penyimpanan arsip dimulai sejak surat diterima di kantor, sebelum melakukan penyimpanan pihak pengelola arsip harus melakukan penyortiran terlebih dahulu untuk memudahkan pengelompokkan. Menurut Sugiarto 2005, 34 “Prosedur sistem penyimpanan arsip dinamis yaitu: langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan sehubungan dengan akan disimpannya suatu dokumen. Langkah atau prosedur penyimpanan arsip adalah: pemeriksaan arsip inspecting, pengindeksan arsip indexing, memberi tanda, penyortiran, dan penyimpanan atau peletakan”. Barthos 2012, 198 perlengkapan penyimpanan terdiri atas; 1 folder, semacam map tetapi tidak dengan daun penutup. Pada folder terdapat tab yang Universitas Sumatera Utara 14 merupakan bagian menonjol pada sisi atas untuk menempatkan title file yang bersangkutan; 2guide, merupakan penunjuk tempat berkas-berkas itu disimpan sekaligus berfungsi sebagai pemisah antara berkas-berkas tersebut; 3 tickler-file berkas pengingat merupakan tempat penyimpanan kartu kendali dan kartu pinjam arsip; 4 filling kabinet, digunakan untuk menyimpan folder yang telah berisi lembaran-lembaran arsip bersama guide-guidenya; 5 rak-arsip, digunakan untuk penyimpanan berkasarsip tidak berbeda dengan rak untuk menyimpan buku-buku perpustakaan; 6 box, terbuat dari kertas karton bertutup, dipergunakan untuk pengganti filing kabinet bagi arsip-arsip in aktif di tempat penata arsip; dan 7 kartu kendali. Sistem penyimpanan arsip yang baik dan benar itu menurut Amsyah 2003, 71 adalah :sistem yang digunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan penyimpanan dapat diciptakan dari penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat jika diperlukan”. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa adanya prosedur dalam penyimpanan arsip dalam suatu wadah bertujuan untuk memudahkan penemuan kembali saat dibutuhkan.

2.2 Pengelolaan Arsip Dinamis