45
4.3.3 Proses Pengelolaan Arsip Dinamis
Pengelolaan arsip dinamis meliputi penciptaan, pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan, dan disposisi sesuai dengan urutan pada instansi masing-masing.
Apabila arsip sudah tidak digunakan lagi maka arsip tersebut harus dimusnahkan. Tujuan dari pengelolaan arsip dinamis ini adalah untuk menjamin ketersediaan
arsip dalam penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan alat bukti yang sah berdasarkan suatu sistem yang memenuhi persyaratan.
Pengelolaan arsip rekam medis yang berada di Rumah Sakit Jiwa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya; 1 penataan berkas rekam medis, dimulai dari
a berkas pasien rawat jalan; b pasien rawat inap, kasus bedah, kasus kebidanan, bayi lahir; 2 pemberian kode coding; 3 tabulasi indeksing yang terdiri dari
indeks pasien, indeks penyakit, indeks obat-obatan, indeks dokter, indeks kematian; 4 statistik dan pelaporan rekam medis terdiri dari laporan intern
rumah sakit dan laporan ekstrn rumah sakit; 5 korespondesi rekam medis; 6 analisa rekam medis; dan 7 sistem penyimpanan rekam medis.
Universitas Sumatera Utara
46
Universitas Sumatera Utara
47 Penyimpanan arsip pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara masih
dikerjakan secara manual dan belum maksimal, seperti yang dikatakan informan berikut ini:
: “dokumen arsip yang tersimpan pada ruangan tata usaha untuk tempat
penyimpanannya masih bersifat manual, arsip yang masuk atau arsip yang tercipta hanya disusun kedalam rak, filling cabinet,almari penyimpanan
setelah sebulan arsip dipilah untuk disimpan sampai pada akhirnya dimusnahkan”.
: “dokumen arsip yang tersimpan pada ruangan rekam medis hanya
menyimpan rekam medis pasien saja yang disusun berdasarkan nomor, serta untuk tempat penyimpanan arsip rekam medis pasien masih disusun secara
manual menggunakan roll’o pack”dan belum menggunakan digital untuk backup data p
asien” Seperti gambar dibawah ini, dapat dilihat arsip yang telah terkumpul baik
itu dari ruangan tata usaha maupun ruangan rekam medis ditumpukan saja, sehingga arsip bila dibutuhkan sangat lama untuk temu kembali.
Gambar 4.2 Tumpukan Arsip Rekam Medis
Universitas Sumatera Utara
48 Arsip sangat penting bagi kelangsungan hidup pada organisasi, selain untuk
tempat penyimpanannya yang mesti sesuai sistem yang digunakan masing-masing isntansi, arsip juga harus dirawat dan dipelihara agar nilai guna yang terkandung
didalamnya tidak hilang dan bentuk dari arsip tersebut tidak rusak. :
“arsip yang tersimpan pada ruangan rekam medis disusun berdasarkan nomor, serta untuk tempat penyimpanan arsip rekam medis pasien masih
disusun secara manual menggunakan roll’o pack, karena rekam medis pasien penggunaannya setiap hari digunakan oleh pasien maka kami
melakukan pembersihan setiap hari agar kondisi fisik rekam medis tetap bagus dan nilai guna yang ada di dalam arsip ini tetap terjaga seperti
catatan- catatan dari dokter, identitas pasien”.
Sesuai dengan pernyataan dari informan di atas, dapat dinyatakan bahwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara masih belum maksimal dalam bentuk
penyimpanan arsip baik diruangan tata usaha, ruangan rekam medis serta merawat arsip yang berada pada setiapa ruangan belum maksimal. Pemeliharaan arsip
harus senantiasa dilaksanakan oleh setiap organisasi maupun instansi, agar arsip tetap terjaga nilai gunanya.
Universitas Sumatera Utara
49
4. Proses Temu Balik dan Pengelolaan Arsip
Kurangnya perhatian terhadap kearsipan tidak hanya dari segi pemeliharaan dan penyimpanan arsip saja, tetapi juga dilihat dari sistem fillingnya, sehingga
tidak menyulitkan temu balik arsip apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh instansi.
Proses temu balik arsip merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas
permintaan berdasarkan kebutuhan pemakai. Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa sistem temu balik merupakan suatu jalan perolehan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
Universitas Sumatera Utara