63
dari kasus kambuh paling tinggi yaitu sebesar 28,7, sedangkan penderita TB MDR yang berasal dari kasus gagal pengobatan kategori 2 adalah sebesar 34,78.
b. Jenis Kelamin
Proporsi penderita TB paru kategori 2 rawat jalan di BP4 Lubuk Alung tahun 2015-Juni 2016 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar 5.2
dibawah ini.
Gambar 5.2 Diagram Pie Proporsi Penderita TB Paru Kategori 2 Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin di BP4 Lubuk Alung tahun
2015-Juni 2016
Berdasarkan gambar 5.2 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB paru kategori 2 rawat jalan berdasarkan jenis kelamin lebih tinggi pada laki-laki
yaitu sebanyak 92 orang 63, sedangkan pada perempuan hanya sebanyak 54 orang 37. Hal ini diasumsikan karena laki-laki lebih banyak beraktivitas
dibandingkan dengan perempuan dan juga mobilitas yang lebih tinggi memungkinkan laki-laki untuk terinfeksi bakteri penyebab TB paru.
63 37
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Universitas Sumatera Utara
64
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga, B.J 2009 yang menyatakan bahwa penderita TB paru drop out di BP4 Medan
lebih banyak pada laki-laki yaitu sebanyak 74,9. Berdasarkan laporan data TB paru provinsi Sumatera Barat, penderita TB paru kategori 2 berdasarkan jenis
kelamin terbanyak pada laki-laki yaitu sebanyak 63,4.
c. Pekerjaan
Proporsi penderita TB paru kategori 2 rawat jalan di BP4 Lubuk Alung tahun 2015-Juni 2016 berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada gambar 5.3
dibawah ini.
Gambar 5.3 Diagram Pie Proporsi Penderita TB Paru Kategori 2 Rawat Jalan Berdasarkan Pekerjaan di BP4 Lubuk Alung tahun 2015-
Juni 2016
Berdasarkan gambar 5.3 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita TB paru kategori 2 rawat jalan berdasarkan pekerjaan tertinggi yaitu pada kelompok
petaninelayanburuh sebanyak 41 orang 28,1, sedangkan yang terendah 28,1
27,4 20,5
15,8 8,2
Pekerjaan
Petaninelayanburuh Tidak Bekerja
Wiraswasta Pegawai
Lainnya
Universitas Sumatera Utara
65
adalah lainnya seperti supir, mahasiswa, dan pelajar yaitu sebanyak 12 orang 8,2.
Penderita TB paru sangat erat kaitannya dengan pekerjaan dan pendapatan. Petaninelayanburuh adalah pekerjaan yang termasuk kedalam pekerjaan dengan
penghasilan rendah yang kemungkian besar akan mengalami malnutrisi sehingga memicu daya tahan tubuh yang lebih rentan terhadap infeksi penyakit menular
termasuk TB paru Almaser, S., 2004. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Gultom 2015 dengan desain case series yang menyatakan bahwa
penderita TB paru dengan pekerjaan petani sebesar 75,6. Menurut penelitian oleh Sitorus, S.H 2014 menyatakan bahwa penderita TB paru terbesar adalah
petani yaitu sebesar 41,1. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menyatakan bahwa jumlah penderita yang didiagnosa TB paru oleh tenaga
kesehatan dengan pekerjaan petaninelayanburuh adalah sebesar 8,6.
d. Asal Daerah