76
sedangkan pada kelompok umur 55tahun sebanyak 8 orang 21,6. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Firdaus, U., dkk 2006 menyatakan bahwa
proporsi penderita TB paru putus obat default paling banyak pada kelompok umur produktif
≤55 tahun yaitu sebanyak 91,0. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga, B.J 2009 di BP4 Medan yang menyatakan bahwa penderita TB paru putus obat paling banyak pada umur
produktif 76,0. Hal ini diasumsikan bahwa penderita pada usia produktif ≤55 tahun mempunyai peluang yang sama untuk menjalani pengobatan ulang atau
pengobatan kategori 2. Pada usia ≤55 tahun seseorang memiliki daya tahan tubuh, dan perilaku yang sama.
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p0,05 sebesar 0,227 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna proporsi umur berdasarkan tipe
penderita. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sinaga B.J. 2009 di BP4 Medan dengan desain case series yang menyatakan bahwa umur tidak memiliki
perbedaan yang bermakna dengan kasus gagal penderita TB paru. Penelitian oleh Firdaus, U., dkk 2006 juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang
bermakna antara umur dengan kasus putus obat penderita TB paru.
5.2.2 Jenis Kelamin Berdasarkan Tipe Penderita
Distribusi proporsi jenis kelamin penderita TB paru kategori 2 rawat jalan di BP4 tahun 2015-Juni 2016 berdasarkan tipe penderita dapat dilihat pada
gambar 5.12 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
77
Gambar 5.12 Diagram Batang Jenis Kelamin Penderita TB Paru Kategori 2 Rawat Jalan Berdasarkan Tipe Penderita di BP4 Lubuk Alung
Tahun 2015-Juni 2016 Berdasarkan gambar 5.12 di atas dapat dilihat bahwa proporsi jenis
kelamin penderita TB paru kategori 2 rawat jalan dengan dengan tipe penderita
kambuh relapse + gagal pada laki-laki yaitu 69 orang 63,3, sedangkan pada perempuan yaitu 40 orang 36,7. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Meirta 2009 di BP4 Medan yang menyatakan bahwa penderita TB paru kambuh relapse tertinggi pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 64,9. Proporsi
penderita TB paru kategori 2 rawat jalan dengan tipe penderita putus obat default pada laki-laki yaitu 23 orang 62,2, sedangkan pada perempuan yaitu
14 orang 33,8. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Firdaus, U, dkk 2006 yang menyatakan bahwa proporsi penderita TB paru putus obat paling
tinggi pada laki-laki yaitu sebesar 62,0. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sinaga, B.J. 2009 yang menyatakan bahwa proporsi penderita TB
paru putus obat lebih banyak pada laki-laki yaitu sebanyak 56,7. Pada kedua kategori tipe penderita TB paru kategori 2, dapat dilihat bahwa jenis kelamin laki-
63.3 62.2
36.7 37.8
10 20
30 40
50 60
70
Kambuh relapse+Gagal Putus obat default
P ro
po rsi
Tipe Penderita
Jenis Kelamin Berdasarkan Tipe Penderita
Laki-laki Perempuan
Universitas Sumatera Utara
78
laki memiliki proporsi paling tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan, hal ini diasumsikan bahwa laki-laki lebih banyak beraktivitas
dibandingkan dengan wanita dan juga dalam hal mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki untuk infeksi ulang bakteri penyebab TB paru.
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p0,05 sebesar 0,901 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna proporsi jenis kelamin berdasarkan
tipe penderita. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki maupun perempuan memiliki peluang yang sama mengalami pengobatan ulang atau pengobatan kategori 2.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Firdaus, U.,dkk 2006 yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin
penderita TB paru putus obat p=0,505.
5.2.3 Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Tipe Penderita