81
orang 78,4. Hal ini disebabkan tidak semua penderita TB paru kategori 2 di BP4 Lubuk Alung memiliki riwayat penyakit. Riwayat penyakit yang diderita
penderita TB paru kategori 2 di BP4 Lubuk Alung seperti penyakit Diabetes Melitus 26 orang 17,8, Hipertensi 4 orang 2,7, Hepatitis 2 orang 1,4,
dan Asma dengan Skizofrenia masing-masing 1 orang 0,7. Diabetes meningkatkan risiko terjangkit tuberkulosis, status diabetes memang tidak
meningkatkan risiko terinfeksi M.Tuberkulosis, tetapi meningkatkan risiko reaktifasi tuberkulosis.
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p0,05 sebesar 0,547 yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna proporsi riwayat penyakit berdasarkan tipe
penderita. Hasil penelitian ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Rohmad 2012 dengan desain case control yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan
antara penyakit lain dengan kejadian tuberkulosis relapse p=0,553.
5.2.5 Kebiasaan Merokok Berdasarkan Tipe Penderita
Distribusi proporsi kebiasaan merokok penderita TB paru kategori 2 rawat jalan di BP4 tahun 2015-Juni 2016 berdasarkan tipe penderita dapat dilihat pada
gambar 5.15 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
82
Gambar 5.15 Diagram Batang Proporsi Kebiasaan Merokok Penderita TB Paru Kategori 2 Rawat Jalan Berdasarkan Tipe Penderita di
BP4 Lubuk Alung Tahun 2015-Juni 2016
Berdasarkan gambar 5.15 dapat dilihat proporsi riwayat penyakit penderita TB paru kategori 2 rawat jalan dengan tipe penderita kambuh relapse
+ gagal yang mempunyai kebiasaan merokok adalah sebanyak 64 orang 58,7, sedangkan yang tidak mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 45 orang
41,3. Proporsi riwayat penyakit penderita TB paru kategori 2 rawat jalan dengan tipe penderita putus obat default yang mempunyai kebiasaan merokok
adalah sebanyak 21 orang 56,8, sedangkan yang tidak mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 16 orang 43,2.
Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p0,05 yaitu sebesar 0,835 yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna proporsi kebiasaan merokok dengan
tipe penderita. Hasil penelitian sesuai dengan Sianturi, R. 2012 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan
kekambuhan TB paru di BKPM Semarang. Hasil ini didasarkan pada uji chi
58.7 56.8
41.3 43.2
10 20
30 40
50 60
70
Kambuh relapse+ Gagal Putus obat default
P ro
po rsi
Tipe Penderita
Kebiasaan Merokok Berdasarkan Tipe Penderita
Merokok Tidak Merokok
Universitas Sumatera Utara
83
square yang diperoleh p=1,000 p0,05. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan yang menyatakan bahwa merokok merupakan faktor penting yang
dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga lebih berisiko untuk terinfeksi bakteri TB paru Croffton, J., dkk, 2002.
5.2.6 Kebiasaan Konsumsi Alkohol Berdasarkan Tipe Penderita
Distribusi proporsi kebiasaan alkohol penderita TB paru kategori 2 rawat jalan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru tahun 2015-Juni 2016 berdasarkan
tipe penderita dapat dilihat pada gambar 5.16 dibawah ini.
Gambar 5.16 Diagram Batang Proporsi Kebiasaan Konsumsi Alkohol Penderita TB Paru Kategori 2 Rawat Jalan Berdasarkan Tipe
Penderita di BP4 Lubuk Alung Tahun 2015-Juni 2016 Berdasarkan gambar 5.16 dapat dilihat bahwa proporsi kebiasaan
konsumsi alkohol penderita TB paru kategori 2 rawat jalan dengan tipe penderita kambuh relapse + gagal yang mempunyai kebiasaan konsumsi alkohol adalah
sebanyak 5 orang 4,6, sedangkan yang tidak mempunyai kebiasaan konsumsi alkohol sebanyak 104 orang 95,4. Proporsi kebiasaan konsumsi alkohol
penderita TB paru kategori 2 rawat jalan dengan tipe penderita putus obat
4.6 8.1
95.4 91.9
20 40
60 80
100 120
Kambuh relapse+ Gagal Putus obat default
P ro
po rsi
Tipe Penderita
Kebiasaan Konsumsi Alkohol Berdasarkan Tipe Penderita
Konsumsi Alkohol Tidak Konsumsi Alkohol
Universitas Sumatera Utara
84
default yang mempunyai kebiasaan konsumsi alkohol adalah sebanyak 3 orang 8,1, sedangkan yang tidak mempunyai kebiasaan konsumsi alkohol sebanyak
34 orang 91,9. Penggunaan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 1 sel 25,0 expected count yang besarnya kurang dari
5, kemudian dilakukan uji alternatif yaitu uji Fisher ’s Exact Test, maka diperoleh
nilai p0,05 sebesar 0,418 berarti tidak ada perbedaan yang bermakna proporsi kebiasaan konsumsi alkohol dengan tipe penderita. Hal ini diasumsikan bahwa
sebagian besar masyarakat tidak memiliki kebiasaan konsumsi alkohol yang akan memperburuk sistem pertahanan tubuh sehingga memudahkan bakteri TB paru
menginfeksi seseorang.
5.2.7 Komplikasi Berdasarkan Tipe Penderita