32
2.7.2 Panduan Obat Anti Tuberkulosis Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi:
1. TB paru BTA positif
Merupakan TB kasus baru yaitu penderita TB yang belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya atau apabila pernah mendapat pengobatan
tidak lebih dari 1 bulan. Pengobatan yang diberikan adalah
: RHZE 4RH, atau : 2RHZE 6HE, atau
: 2 RHZE 4R3H3 Bila ada fasilitas biakan dan uji resistensi, pengobatan disesuaikan dengan
hasil uji resistensi. Panduan yang dianjurkan untuk: a.
TB paru BTA +, kasus baru b.
TB paru BTA -, dengan lesi luas pada foto toraks. c.
TB diluar paru, pada keadaan khusus. 2.
TB paru BTA negatif dengan lesi tidak luas, merupakan kasus baru. Pengobatan yang dianjurkan
: 2 RHZE 4 RH atau : 6 RHE atau
: 2 RHZE 4R3H3 3.
TB paru kasus kambuh relapse Adalah TB paru yang telah dinyatakan sembuh, akan tetapi bakteriologik
mikrokopis dan atau biakan kembali positif. Bila hanya menunjukkan perubahan pada gambaran radiologik sehingga dicurigai lesi kembali aktif, maka
kemungkinan adanya infeksi sekunder maupun infeksi jamur.
Universitas Sumatera Utara
33
Pada TB kasus kambuh, bila ada pola resistensi dapat diberikan obat sesuai hasil uji resistensi, dengan minimal menggunakan 4 macam OAT pada fase
intensif selama 3 bulan. Lama pengobatan fase lanjutan 6 bulan atau lebih lama dari pengobatan sebelumnya, sehingga diberikan panduan pengobatan: 3 RHZE 6
RH. Bila tidak dilakukan uji resistensi, maka alternatif diberikan panduan obat: 2 RHZES 1 RHZE 5 R3H3E3.
3. TB paru kasus gagal pengobatan
Adalah TB paru dengan sputum BTA yang tidak mengalami konversi setelah pengobatan 5-6 bulan, atau positif kembali pada bulan ke 56 pengobatan.
Pengobatan sebaiknya berdasarkan uji resistensi, dengan minimal menggunakan 4-5 OAT dengan 2 macam yang masih sensitif, dengan lama pengobatan minimal
selama 1-2 tahun. Menunggu hasil resistensi dapat diberikan dahulu 2 RHZES, untuk kemudian dilanjutkan sesuai uji resistensi. Dapat pula dipertimbangkan
tindakan bedah untuk mendapatkan hasil yang optimal. Bila tidak ada uji resistensi, maka alternatif diberikan panduan obat: 2 RHZES 1 RHZEI 5
H3R3E3, dan sebaiknya pasien dirujuk ke dokter spesial paru. 4.
TB paru dengan putus berobat Adalah penderita TB paru yang sedang menjalani pengobatan telah
menghentikan pengobatan OAT selama fase intensif atau fase lanjutan sesuai jadwal yang ditentukan dan belum dinyatakan sembuh. Penderita yang
menghentikan pengobatannya 2 minggu, maka pengobatan dilanjutkan sesuai jadwal. Penderita yang menghentikan pengobatannya ≥ 2 minggu, maka 1
berobat ≥ 4 bulan, BTA negatif dan klinis, radiologis negatif pengobatan OAT
Universitas Sumatera Utara
34
STOP, 2 berobat ≥ 4 bulan, BTA positif: pengobatan dimulai dari awal dengan panduan obat yang lebih kuat dan jangka waktu pengobatan yang lebih lama, 3
berobat 4 bulan, BTA positif: pengobatan dimulai dari awal dengan panduan obat yang sama, 4 berobat 4 bulan, berhenti berobat 1 bulan, BTA negatif,
akan tetapi klinis dan atau radiologis positif: pengobatan dimulai dari awal dengan panduan obat yang sama, 5 berobat 4 bulan, BTA negatif, berhenti berobat 2-4
minggu: pengobatan diteruskan kembali sesuai jadwal. 5.
TB paru kronik Adalah TB paru denga sputum BTA positif setelah menjalani pengobatan
ulang dengan pengawasan yang baik. Pengobatan yang dilakukan jika belum ada hasil uji resistensi, maka panduan obat yang diberikan adalah RHZES. Jika hasil
uji resistensi sudah ada, maka diberikan minimal 2 OAT yang sensitif ditambah dengan obat lain seperti kuinolon, betalaktam, makrolid pengobatan minimal 18
bulan atau jika tidak mampu dapat diberikan INH seumur hidup, dan dapat pula dipertimbangkan tindakan pembedahan untuk mendapatkan kemungkinan
kesembuhan. 6.
TB parus Resisten Ganda Multi Drug Resisntence Adalah TB paru dengan menunjukkan resistensi terhadap rifampisin dan
INH dengan atau tanpa OAT lainnya. TB MDR sering menyebabkan TB paru kronik. Pengobatan yang dianjurkan adalah sesuai uji resistensi dengan
menggunakan minimal 2-3 OAT yang sensitif ditambah obat kuinolon, yaitu Siprofloksasin dosis 2 x 500 mg atau ofloksasin 1x400mg, yang umumnya
membutuhkan waktu pengobatan minimal 12 bulan Aditama, TY., 2002.
Universitas Sumatera Utara
35
Tabel 2.3 Ringkasan panduan obat Kategori
Kasus Panduan obat yang
dianjurkan Keterangan
I 1.
TB paru BTA + 2.
TB paru BTA – dengan lesi luas
2 RHZE 4 RH atau 2 RHZE 6 HE
2RHZE 4R3H3
II 1.
Kambuh 2.
Gagal 1.
RHZES 1RHZE sesuai hasil uji resistensi
atau 2RHZES 1RHZE 5 RHE
2. 3-6 kanamisin,
ofloksasin, etionamid, sikloserin 15-18
ofloksasin, etionamid, sikloserin atau 2RHZES
1RHZE 5RHE Bila streptomisin
alergi, dapat diganti kanamisin
II putus berobat
Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti
minum obat dan keadaan klinis, bakteriologi dan
radiologi saat ini lihat uraiannya atau
2RHZES 1RHZE 5R3H3E3program P2TB
III TB paru BTA
– lesi minimal
2 RHZE 4 RH atau 6 RHE atau 2RHZE 4
R3H3 program P2TB
IV Kronik
RHZES sesuai hasil uji resistensi minimal OAT
yang sensitif + obat lini 2 pengobatan minimal 18
bulan
IV MDR TB
Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H seumur hidup
2.8 Pencegahan
2.8.1 Pencegahan Primer