Pengaruh PDRB Terhadap PAD

commit to user 41 kualitas maupun keahlian atau ketrampilannya sehingga akan meningkatkan produksi nasional. Jumlah penduduk yang besar akan menjadi beban jika struktur, persebaran dan mutunya sedemikian rupa sehingga hanya menuntut pelayanan sosial dan tingkat produksinya rendah sehingga menjadi tanggungan penduduk yang bekerja secara efektif Widarjono, 1999 dalam Budihardjo, 2003 Adam Smith dalam Santosa dan Rahayu 2005 berpendapat bahwa dengan didukung bukti empiris bahwa pertumbuhan penduduk tinggi akan dapat menaikkan output melalui penambahan tingkat dan ekspansi pasar baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Penambahan penduduk tinggi yang diiringi dengan perubahan teknologi akan mendorong tabungan dan juga penggunaan skala ekonomi di dalam produksi. Penambahan penduduk merupakan suatu hal yang dibutuhkan dan bukan suatu masalah, melainkan sebagai unsur panting yang dapat memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Besarnya penduduk dapat mempengaruhi pendapatan. Jika jumlah penduduk meningkat maka pendapatan yang dapat ditarik juga meningkat.

2.3.2. Pengaruh PDRB Terhadap PAD

Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan data statistik yang merangkum perolehan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah pada satu periode tertentu. PDRB dihitung berdasarkan dua cara, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Perhitungan PDRB atas dasar harga berlaku menggunakan harga barang dan jasa tahun berjalan, sedangkan pada PDRB atas dasar harga konstan menggunakan harga pada suatu commit to user 42 tahun tertentu tahun dasar. Penghitungan PDRB saat ini menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar. Penggunaan tahun dasar ini ditetapkan secara nasional. PDRB dapat didefinisikan berdasarkan tiga pendekatan, yaitu: a. Pendekatan Produksi Production Approach PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto NTB yang tercipta sebagai hasil proses produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh berbagai unit produksi dalam suatu wilayahregion pada suatu jangka waktu tertentu, biasanya setahun. PDRB = NTB sektor 1 + …..........… + NTB Sektor 9 b. Pendekatan Pendapatan Income Approach PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut di dalam proses produksi di suatu wilayahregion pada jangka waktu tertentu biasanya setahun. Balas jasa faktor produksi tersebut adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan. Komponen penyusun PDRB lainnya adalah penyusutan barang modal tetap dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor lapangan usaha. PDRB = Sewa tanah + Bunga Deviden + UpahGaji + Keuntungan + Pajak Tidak Langsung Netto c. Pendekatan Pengeluaran Expenditure Approach PDRB adalah jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah, commit to user 43 pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan inventori, dan ekspor neto di suatu wilayahregion pada suatu periode biasanya setahun. Ekspor netto adalah ekspor dikurangi impor. PDRB = Konsumsi Rmhtg + Pemerintah + Investasi PMTB + ∆ Inventori + Ekspor –Impor Beberapa penelitian menyatakan, pada dasarnya ada fenomena hubungan yang dapat diterangkan antara perkembangan penerimaan pendapatan negara revenue dengan perkembangan Gross Domestic Bruto GDB, atau Produk Domestik Bruto PDB. Wilford dan Wilford 1978 dalam Siregar 2004 menyatakan, perkembangan perekonomian suatu negara yang tercermin dari perkembangan PDBnya, akan menyebabkan mobilitas sumberdaya yang dimiliki guna meningkatkan produksi sektor-sektor perekonomian di dalam perekonomian nasionalnya. Perkembangan produksi sektor-sektor ekonomi tersebut, akan dapat menciptakan potensi bagi penerimaan pendapatan negara yang bersangkutan. Prest 1978 dalam Iskandar 2004 menyatakan, penerimaan pendapatan Negara tersebut adalah untuk membiayai sektor-sektor public public sector . Secara esensial perkembangan PDB hendaknya proporsional dengan perkembangan penerimaan pendapatan negara untuk membiayai aktivitas sektor publik, sehingga perkembangan perekonomian negara yang tercermin dari perkembangan PDB-nya, tidak menimbulkan kesenjangan kemakmuran. Sesuai dengan fungsinya, penerimaan pendapatan negara adalah merupakan sarana bagi commit to user 44 pemerintah untuk menjalankan fungsi distribusi distribution kemakmuran yang tercipta dari perkembangan ekonomi yang terjadi. Gillani 1995 dalam Siregar 2004 menyatakan, peningkatan perkembangan Produk Domestik Bruto PDB suatu negara dapat meningkatkan kapasitas potensi penerimaan pajak, dan juga memungkinkan hal tersebut dapat dipergunakan untuk mengoptimalkan penerimaan negara dalam bentuk pajak. Banyak negara mengandalkan penerimaan negara pada sistem perpajakannya, guna mendapatkan penerimaan keuangan yang cukup memadai, yang akan dipergunakan untuk mengimbangi pengeluaran negara yang ada. Akan tetapi juga sering dijumpai kasus di beberapa negara, di mana kondisi fiskalnya tidak seimbang inbalance , karena penerimaan pajaknya lebih rendah dari pengeluaran. Sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD juga dibentuk dari komponen penerimaan dari pajak dan non pajak, sebagaimana yang terjadi dalam pembentukan penerimaan bagi pendapatan negara. PAD adalah merupakan komponen utama penerimaan daerah yang akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan sektor-sektor publik public sector dan pelayanan publik public service di suatu daerah. Sumber PAD ini terdiri dari ; a Pajak daerah, b Retribusi daerah, c Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan d Lain-lain PAD yang sah. Komponen pembentuk PAD yang paling besar dominan adalah berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah. Hubungan antara PAD dengan PDRB merupakan hubungan secara fungsional, karena PAD merupakan fungsi dari PDRB. Dengan meningkatnya commit to user 45 PDRB maka akan menambah penerimaan pemerintah daerah untuk membiayai program-program pembangunan. Selanjutnya akan mendorong peningkatan pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat yang diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitasnya. Analisis keterkaitan antara perkembangan penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD dengan perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB di suatu daerah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut Siregar, 2004. Ln PAD = ao + a 1 Ln PDRB + e Dimana : PAD = Nilai PAD suatu daerah PDRB = Nilai PDRB suatu daerah ao = Intercept konstanta a 1 = Koefisien elastisitas perkembangan penerimaan PAD terhadap perkembangan PDRB e = Error term

2.3.3. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap PAD

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Di Provinsi Yogyakarta Tahun 2010-2015.

1 5 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 14

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pati Tahun 1993 - 2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1991 2008

1 21 101

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN 1990–2010 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Maluku Tahun 1990–2010.

0 0 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA MADIUN TAHUN 2000-2014 TESIS

0 0 16