commit to user
69 Penetapan Lokasi Pengembangan Kawasan Agropolitan “Gedangsari” dengan
harapan : 1.
Untuk pengembangan sumber daya manusia. 2.
Terbentuknya klasterisasi. 3.
Terbangunnya sistem usaha dan agrobisnis. Pengembangan kawasan Dolopo sebagai kawasan kota tani utama
agropolitan diharapkan dapat menarik investasi dan permodalan agrobisnis. Kecamatan Dagangan, Kebonsari dan Geger dilakukan penambahan fasilitas
penunjang yang dapat mendorong pertumbuhan pada sektor pertanian serta keserasian tata ruang dan regulasi sistem usaha Agribisnis.
Ada tiga langkah pokok yang akan berperan penting dalam pencapaian sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertama, investasi lebih digerakkan.
Kebijakan percepatan investasi masyarakat, peningkatannya akan didorong oleh pembangunan infrastruktur yang dibiayai APBD. Kedua, efektivitas APBD
ditingkatkan. Pelaksanaan kegiatan pembangunan yang dibiayai APBD diupayakan sedini mungkin agar memberi dorongan lebih awal pada
perekonomian. Ketiga, memperkuat ketahanan ekonomi dengan mengembangkan komoditi-komoditi unggulan.
4.2.2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Madiun Tahun 2007–
2010
Kabupaten Madiun, sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam menciptakan besarnya nilai PDRB, sementara tingkat produktivitasnya sangat
commit to user
70 tergantung pada daya dukung sumber daya alam, sedangkan daya dukung sumber
daya alam sangat terbatas dan kemampuannya semakin menurun. Usaha yang dilakukan adalah peningkatan perekonomian rakyat yang berbasis agro dan
menguatkan sistem ketahanan pangan. Agropolitan dan Agrobisnis merupakan kebijakan pemerintah guna meningkatkan investasi dan permodalan agrobisnis di
wilayah Kabupaten Madiun. Pergerakan ekonomi tampak dari peningkatan Produk Domestik Regional
Bruto PDRB Kabupaten Madiun. Sejak tahun 2007 PDRB atas dasar harga berlaku ADHB mencapai masing-masing Rp 4.304.724,14 juta 2007;
Rp 4.940.336,21 juta 2008; Rp 5.568.241,73 2009 dan tahun 2010 sebesar Rp 6.148.071,16. Ditinjau atas dasar harga konstan tahun 2000 ADHK, PDRB
Kabupaten Madiun meningkat masing-masing Rp 2.212.871,48 Rp 2.329.838,15 2007; Rp 2.452.601,92
2008, Rp 2.567.178,18 2009 dan tahun 2010 sebesar Rp 2.707.523,66.
Sektor Pertanian, dan Sektor Perdagangan, Hotel, Restoran PHR memberikan sumbangan terbesar pada PDRB Kabupaten Madiun tahun 2010
masing-masing sebesar Rp 2.034.043.620.000,00 dan Rp 1.731.159.070.000,00 atau mempunyai peranan sebesar 33,07 persen dan 28,15 persen. Dominasi kedua
sektor ini begitu besar sehingga memantapkan bahwa Kabupaten Madiun sebagai Kabupaten Penyangga Pertanian. Lebih jelas tentang nilai PDRB atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan serta peranan sektoral dapat dilihat pada Tabel 4.1.
commit to user
71
Tabel 4.1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Madiun Tahun 2007 – 2010 Juta Rupiah
Sumber: BPS Kabupaten Madiun, 2007-2010
Hal yang perlu dikaji bahwa PDRB sektor pertanian sejak tahun 2007 hingga 2010 peranannya turun naik jika dilihat dari nilai PDRB atas dasar harga
berlaku. Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Madiun perlu pengelolaan sumber daya alam yang selaras dengan perkembangan teknologi
sehingga dapat menguatkan sistem ketahanan pangan, agropolitan dan agrobisnis. Sektor pertanian secara keseluruhan harus didorong dan diarahkan pada
pengembangan teknologi pembenihan serta terjaminnya kelancaran distribusi pupuk maupun ketersediaannya, sehingga sektor pertanian khususnya tanaman
bahan makanan dan tanaman perkebunan dapat ditingkatkan produktivitasnya.
commit to user
72 Luas lahan pada sektor pertanian di Kabupaten Madiun sebesar 38,45 persen dari
luas seluruh wilayah Kabupaten Madiun, namun infrastruktur pendukung pertanian seperti jembatan, sistem pengairan, dan sarana produksi perlu
diperbaiki. Kondisi geografis Kabupaten Madiun yang menjadi tempat transit serta
berkembangnya perdagangan di Kota Madiun, menyebabkan Sektor PHR mendapatkan ruang yang cukup untuk berkembang. Apalagi sektor ini tidak
memerlukan lahan yang luas sebagaimana sektor pertanian. Terjadinya pergerakan ekonomi di seluruh sektor ekonomi pada tahun
2010, ekonomi Kabupaten Madiun mampu tumbuh sebesar 5,06 persen, sedikit lebih cepat dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai 4,23 persen. Dari
sisi pertumbuhan sektoral, sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,52 persen, hal ini diindikasikan telah tumbuh
pesatnya
leasing
di Kabupaten dan Kota Madiun yang membawa dampak pada tumbuhnya sub sektor angkutan jalan raya di Kabupaten Madiun, selain itu
perkembangan teknologi informasi yang cepat juga membawa dampak yang cukup signifikan pada pertumbuhan sub sektor komunikasi.
4.2.3. Struktur Ekonomi Kabupaten Madiun