Pelayanan Pemerintah Daerah dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing Sektor Pariwisata

59 BAB III KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN KEGIATAN PENANAMAN MODAL ASING SEKTOR PARIWISATA

A. Pelayanan Pemerintah Daerah dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing Sektor Pariwisata

Berdasarkan Pasal 1 ayat 6 Peraturan Kepala BKPM Nomor 12 Tahun 2009, yang termasuk dalam pelayanan perizinan adalah segala bentuk persetujuan untuk melakukan penanaman modal yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang memiliki kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 60 Pasal 1 ayat 6 Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 6 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Pembinaan dan Pelaporan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal, dicantumkan bahwa yang dimaksud dengan perizinan adalah segala bentuk persetujuan untuk melakukan penanaman modal, yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang memiliki kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Untuk meningkatkan pelayanan kepada investor, dalam Pasal 25 ayat 5 UUPM secara tegas dikemukakan, pelayanan dilakukan secara terpadu satu pintu. Apa yang diinginkan oleh pembentuk undang-undang tersebut cukup ideal yakni para investor dalam mengurus berbagai perizinan untuk menjalankan kegiatan penanaman modal, tidak perlu mendatangi ke berbagai instansi pemberi izin. 60 LeksCoLawyers, Hukum Penanaman Modal, dikutip dari http:hukumpenanamanmodal.com. diakses pada tanggal 26 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara Secara konseptual UU No. 32 tahun 2004 sebagai pengganti dari UU No. 23 tahun 2014 mencita-citakan otonomi yang seluas-luasnya, sesuai dengan Pasal 18 ayat 5 UUD 1945. Namun cita-cita tersebut, belum didukung “political will” pemerintah. Perbaikan iklim investasi di daerah merupakan keniscayaan bagi peningkatan kinerja investasi nasional. Salah satu aspek yang perlu segera dibenahi dalam upaya perbaikan iklim investasi di daerah tersebut, adalah kondisi pelayanan perizinan bidang investasi yang diselenggarakan oleh para aparatur pemerintah di daerah. Secara faktual, pelayanan yang diberikan aparatur pemerintah daerah dalam bidang tersebut ”kurang menguntungkan” para calon investor yang berniat menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini dikarenakan terutama oleh lamanyaa waktu yang diperlukan dalam proses perizinan tersebut. Keadaan yang demikian ini tentu saja harus diperbaiki, khususnya melalui penerapan sistem pelayanan terpadu di daerah. 61 Perihal kewenangan daerah di bidang penanaman modal, ditegaskan kemudian dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa lingkup kewenangan daerah di bidang penanaman modal adalah dalam penyelenggaraaan. Pelayanan administrasi penananaman modal. Tidak ada penjelasan detail tentang ketentuan tersebut, demikian pula belum ada kebijakan turunan untuk menjabarkan ketentuan dimaksud. Namun demikian, penggunaan istilah “administrasi” tampaknya merupakan pembatasan terhadap kewenangan daerah di bidang penanaman modal. Dengan pembatasan kewenangan ini, daerah tidak lagi memiliki kewenangan terkait dengan pengambilan keputusan stratejik 61 Asropi, Bunga Rampai Administrasi Publik: Dimensi Pelayanan Publik dan Tantangannya dalam Administrasi Negara Publik di Indonesia. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2007, hlm. 1 Universitas Sumatera Utara seperti pemberian izin persetujuan penanaman modal, izin pelaksanaan, dan fasilitas penanaman modal. 62 Langkah awal dari sebuah usaha yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Tanpa keuntungan tidak ada gunanya membuka sebuah usaha. Jadi tujuan utama bukan melakukan investasi tetapi membuat suatu usaha yang menguntungkan. Oleh karena itu, tidak akan ada gunanya UUPM bagi seorang investor jika pada akhirnya usahanya merugi terus bahkan hingga bangkrut hanya karena banyaknya rintangan yang diciptakan oleh peraturan- peraturan lainnya yang sama sekali tidak terkait dengan izin penanaman modal namun mempengaruhi kelancaran suatu usaha.Sama seperti membangun rumah. Tujuannya bukan membangun rumah itu sendiri tetapi mendapatkan suatu rumah yang menguntungkan dalam arti misalnya memberi kenyamanan, ketenangan dan keamanan. Ini artinya, walaupun mendapatkan izin membangun rumah tidak sulit, tetapi sulitnya mendapat izin menyambung hubungan telepon dan listrik bisa akhirnya membatalkan niat membangun rumah. 63 62 Ibid 63 Tulus Tambunan, kendala perijinan dalam kegiatan penanaman modal di Indonesia dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan pemerintah, artikel, Jakarta, 2015, hlm 7 Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Menurut UUPM, penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha yang berbentuk badan hukum dan badan usaha yang tidak berbadan hukum atau usaha perseorangan. Universitas Sumatera Utara Pelayanan permohonan perizinan penanaman modal di Indonesia dilakukan oleh Pelayanan Tepadu Satu Pintu selanjutnya disebut PTSP. Kewenangan pelayanan di tingkat pusat dimiliki oleh PTSP Badan Koordinasi Penanaman Modal selanjutnya disebut BKPM. Pelayanan Tepadu Satu Pintu PTSP BKPM melayani penyelenggaraan: 64 1. Penyelenggaraan penanaman modal yang ruang lingkupnya lintas provinsi; 2. Kepentingan nasional pemerintahan di bidang penanaman modal 3. Penanaman modal asing dan penanam modal yang menggunakan modal asing. Penyelenggaraan PTSP di tingkat provinsi dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal selanjutnya disebut PDPPM. Sementara itu, penyelenggaraan PTSP di tingkat kabupaten kota dilaksanakan oleh PDKPM. Lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Penanam modal asing wajib melakukan Pendaftaran untuk melakukan penanaman modal sementara penanam modal dalam negeri tidak diwajibkan melakukan Pendaftaran kecuali memang diperlukan. 2. Penanam modal yang akan melakukan penanaman modal dapat langsung mengajukan permohonan Pendaftaran ke PTSP untuk mendapatkan izin pendaftaran sebelum berstatus badan hukum perseroan terbatas dan wajib ditindaklanjuti dengan pembuatan akta pendirian perseroan terbatas 3. Penanam modal yang akan melakukan penanaman modal dapat mengajukan permohonan Pendaftaran ke PTSP untuk mendapatkan izin pendaftaran 64 http:alympredator.blogspot.co.id201503makalah-penanaman-modal.html Universitas Sumatera Utara sebelum berstatus badan hukum perseroan terbatas apabila memiliki akta pendirian perusahaan dari notaris. 4. Penanam modal yang telah disahkan sebagai badan hukum perseroan terbatas oleh Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia yang akan melakukan penanaman modal dapat mengajukan permohonan Pendaftaran ke PTSP untuk mendapatkan izin pendaftaran. 5. Penanam modal yang sudah mendapatkan izin pendaftaran dapat mengajukan Izin Pelaksanaan konstruksi perusahaan sebelum melakukan kegiatan produksi atau komersialisasi. 6. Penanam modal yang sudah mendapatkan izin pendaftaran dapat menerima fasilitas non fiskal seperti : a. Angka Pengenal Importir Produsen API-P b. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing RPTKA c. Rekomendasi Visa Untuk Bekerja d. Izin Mempekerjakan Tenaga kerja Asing IMTA 7. Perusahaan penanaman modal asing yang telah berstatus badan hukum perseroan terbatas yang bidang usahanya dapat memperoleh fasilitas dan dalam pelaksanaan penanaman modalnya membutuhkan fasilitas fiskal, wajib mengajukan permohonan kepemilikan Izin Prinsip Penanaman Modal. Perusahaan penanaman modal asing yang belum melakukan Pendaftaran, dapat langsung mengajukan permohonan Izin Prinsip. Universitas Sumatera Utara 8. Perusahaan penanaman modal yang dalam pelaksanaan penanaman modalnya telah siap melakukan kegiatan berproduksi komersial, wajib mengajukan permohonan Izin Usaha Tertap IUT ke PTSP.

B. Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Pelayanan Kegiatan Penanaman Modal Asing Sektor Pariwisata