Pengertian Efikasi Diri Tinjauan Teoritis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian Efikasi Diri

Efikasi diri merupakan salah satu faktor personal yang menjadi perantara atau mediator dalam interaksi antara faktor perilaku dan faktor lingkungan. Efikasi diridapat menjadi penentu keberhasilan perfomansi dan pelaksanaan pekerjaan. Efikasi dirijuga sangat mempengaruhi pola pikir, reaksi emosional dalam membuat keputusan Mujiadi, 2003:86.Menurut Bandura dalamChowdhury, 2009:2 menyatakan bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan sesuatu pekerjaan dan mendapatkan prestasi tertentu. Lebih lanjut, Bandura menyatakan bahwa efikasi diri akan menentukan cara seseorang untuk berpikir, bertindak dan memotivasi diri mereka menghadapi kesulitan dan permasalahan. Sukses atau gagalnya seseorang ketika melakukan tugas tertentu ditentukan oleh efikasi dirinya. Efikasi diri dapat mendorong kinerja seseorang dalam berbagai bidang termasuk minat berwirausaha Luthans, 2008:205. Oleh karena itu, dalam membuka suatu usaha diperlukan keyakinan diri self efficacy terhadap kemampuan agar usahanya dapat berhasil. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Betz dan Hacket dalamIndarti, 2008:7 bahwa efikasi diri akan karir seseorang dapat menjadi faktor penting dalam penentuan apakah minat kewirausahaan seseorang sudah terbentuk pada tahapan awal seseorang memulai karirnya. Lebih Universitas Sumatera Utara lanjut, Betz dan Hacket juga menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat efikasi diri seseorang pada kewirausahaan di masa-masa awal seseorang dalam berkarir, semakin kuat minat kewirausahaan yang dimilikinya. Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan diatas, suatu efikasi diri yang positif akan meyakinan seseorang bahwa ia mampu mencapai pekerjaan atau prestasi yang diinginkannya. Tanpa adanya efikasi diri seseorang tidak akan memiliki keinginan untuk melakukan perilaku tertentu. Maka dapat disimpulkan, efikasi diri adalah keyakinan seseorang atas kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Bandura dalam Friedman, 2006:283ada empat sumber penting yang digunakan individu dalam membentuk efikasi diri yaitu : 1. Pengalaman KeberhasilanMastery Experience Keberhasilan yang didapatkan akan meningkatkan efikasi diri yang dimilki seseorang sedangkan kegagalan akan menurunkan efikasi dirinya. Apabila keberhasilan yang didapatkan seseorang lebih banyak karena faktor-faktor di luar dirinya, biasanya tidak akan membawa pengaruh terhadap peningkatan efikasi diri. Akan tetapi, apabila keberhasilan itu didapat melalui hambatan yang besar dan merupakan hasil perjuangan sendiri maka hal itu akan membawa pengaruh terhadap peningkatan efikasi diri. 2. Pengalaman Vikarius atau meniru Vicarious Experience Pengalaman keberhasilan orang lain yang memiliki kemiripan dengan individu dalam mengerjakan suatu tugas biasanya akan meningkatkan efikasi diri seseorang dalam mengerjakan tugas yang sama. Efikasi Universitas Sumatera Utara tersebut didapat melalui social models yang biasanya terjadi pada diri seseorang yang kurang pengetahuan tentang kemampuan dirinya sehingga melakukan modeling. Namun efikasi diri yang didapat tidak akan berpengaruh bila model yang diamati tidak memilki kemiripan atau berbeda dengan model. 3. Persuasi Sosial Social Persuasion Persuasi sosial disebut juga umpan balik spesifik atas kinerja. Informasi tentang kemampuan yang disampaikan secara verbal oleh seseorang yang berpengaruh biasanya digunakan untuk menyakinkan seseorang bahwa ia cukup mampumelakukan suatu tugas. 4. Kondisi Fisik dan Emosional Physiological Emotion State Kecemasan dan stres yang terjadi dalam diri seseorang ketika melakukan tugas sering diartikan suatu kegagalan. Pada umumnya seseorang cenderung akan mengharapkan keberhasilan dalam kondisi yang tidak di warnai oleh ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan atau gangguan somantik lainnya. Efikasi diri biasanya ditandai oleh rendahnya tingkat stres dan kecemasan sebaliknya efikasi diri yang rendah ditandai oleh tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pula. Dari keempat hal tersebut dapat menjadi sarana bagi tumbuh dan berkembangnya efikasi diri dan dapat diupayakan untuk meningkatkan dengan membuat manipulasi melalui empat hal tersebut.

2.1.1.1 Dimensi Efikasi Diri

Universitas Sumatera Utara Bandura dalam Sulistyawati, 2012:145 terdapat tiga dimensi dalam efikasi diri pada setiap individu yaitu magnitude, generality, dan strength yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Tingkat Kesulitan TugasMagnitude Hal ini berkaitan dengan kesulitan tugas. Apabila tugas-tugas yang dibebankan pada individu menurut tingkat kesulitannya, maka perbedaan efikasi diri secara individual mungkin terdapat pada tugas-tugas yang sederhana, menengah, atau tinggi. individu akan melakukan tindakan yang dirasakan mampuuntuk dilaksanakannya dan akan tugas-tugas yang diperkirakan diluar batas kemampuan yang dimilkinya. 2. Luas Bidang Perilaku Generality Hal ini berhubungan luas bidang tugas atau tingkah laku. Beberapa pengalaman berangsur-angsur menimbulkan penguasaan terhadap pengharapan pada bidang tugas atau tingkah laku yang khusus sedangkan pengalaman lain membangkitkan keyakinan yang meliputi berbagai tugas. 3. Kekuatan KeyakinanStrength Hal ini berkaitan dengan tingkat kekuatan atau kemantapan seseorang terhadap keyakinannya. Tingkat efikasi diri yang lebih rendah mudah digoyangkan oleh pengalaman-pengalaman yang memperlemahnya, sedangkan seseorang yang memiliki efikasi diri yang kuat akan tekun dalam meningkatkan usahanya meskipun dijumpai pengalaman yang memperlemahnya. Universitas Sumatera Utara Jadi, dalam tiga dimensi ini dapat disimpulkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya akan mampu melaksanakan tingkah laku yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas yang didasari kemampuannya dapat di rasakan akan menuntun dirinya untuk berpikir mantap dan efektif. Efikasi diri bersumber dari keinginan dalam diri seseorang dalam suatu perilaku untuk mencapai tujuan yang inginkan. Apabila tidak timbul dari dalam diri individu maka apa yang di inginkan tidak akan tercapai.

2.1.2 Pengertian Kompetensi Kewirausahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

0 69 113

Pengaruh Efikasi Diri, Kesiapan Instrumentasi, Dan Kebutuhan Akan Prestasi Terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Fisip USU)

1 53 162

Pengaruh Antara Sikap Mandiri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa-Siswi SMK Di Kota Medan

2 91 89

Pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

7 91 92

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 46 91

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Faktor Keluarga dan Faktor Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 31 104

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Siswa Jurusan Agribisnis pada SMK Negeri 1 Kalibaru

1 19 6

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Keberhasilan Usaha pada Sentra Industri Boneka Sukamulya Bandung

0 5 1

Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Bimbingan Karir terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Di Universitas Sebelas Maret pada Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

1 6 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri - Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

0 1 17