4.7.3 Pengaruh Efikasi Diri dan Kompentensi Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha
Berdasarkan Uji-F Efikasi Diri dan Kompetensi Kewirausahaan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.
Artinya jika Efikasi Diri dan Kompetensi Kewirausahaan meningkat maka akan meningkatkan Minat Berwirausaha siswasiswi SMK Negeri 10 Medan.
Menurut Tarmudji 2006:87 Minat adalah perasaan tertarik yang berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta atau menyuruh.
Minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas. Minat berwirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri seseorang untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorgansir, mengatur,
menanggung resiko dan mengembangkan usaha yang diciptakan tersebut Subandono, 2007:18. Pada penelitian ini yang mempengaruhi minat
berwirausaha yaitu dengan memiliki suatu efikasi diri yang tinggi dapat meningkatkan keyakinan diri siswasiswi dalam mengoptimalkan kemampuan
keterampilan yang telah didapat dari Sekolah Menengah Kejuruan dan dengan memiliki kompetensi kewirausahaan yang memadai juga untuk mengaplikasikan
kemampuan di dalam berwirausaha yang akan mendorong siswasiswi SMK memiliki minat yang besar terhadap berwirausaha, sehingga minat yang ada akan
menciptakan suatu usaha yang baru. Responden pada penelitian ini adalah siswasiswi SMK Negeri 10 Medan dengan program kejuruan Tata Boga dan Tata
Busana yang mempunyai potensi besar dalam dunia usaha yang dapat mendukung
Universitas Sumatera Utara
terciptanya keyakinan dalam diri siswa mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan untuk mendorong minat berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum SMK Negeri 10 Medan
Pada tahun 1977 sebelum berdirinya SMK Negeri 10 Medan, yang menempati lokasi SMK Negeri 10 Medan adalah Sekolah Menengah
Kesejahteraan Keluarga SMKK Negeri Medan. Lebih kurang 20 tahun lamanya Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga SMKK melakukan proses belajar
mengajar hingga berakhir pada tahun 1997. Pada tahun 1997 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia mengeluarkan kebijakan baru tentang perubahan nomenklatur SMKTA Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas dimana hal tersebut SMKK Negeri
Medan yang berubah nama menjadi SMK Sekolah Menengah Kejuruan, maka sebagaimana dengan terbitnya surat keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor. 03O1997 praktis SMKK yang berdiri sejak 1977 dan berlokasi di Jl. Tengku Cikditiro no.57 berubah nama menjadi SMK Negeri 10
Medan. SMK Negeri 10 Medan sebagai Lembaga Diklat Tingkat Menengah
Kejuruan yang melatih dan mendidik siswanya agar kompeten dalam bidang keahlian masing-masing serta dapat meneruskan pendidikan kejenjang yang lebih
tinggi. Tekad dan komitmen SMK Negeri 10 Medan dalam mewujudkan visi dan misinya, dilandasi oleh 5 pilar budaya kerja yang diterapkan dalam kegiatan
sehari-hari, disimbolkan dengan K4P, yaitu kecerdasan, keluwesan, ketulusan, kebersamaan, dan pelayanan terbaik. SMK Negeri 10 Medan memiliki visi
Universitas Sumatera Utara