HADIRNYA PERUSAHAAN BUS JARAK JAUH YANG LAIN

BAB V BERKURANGNYA MINAT MASYARAKAT SUMATERA UTARA

TERHADAP BUS SIBUALBUALI Seperti peribahasa, “Semakin tinggi pohon, maka semakin kencang angin yang menerpa”, mulai mengincar perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali. Perusahaan bus yang sempat berjaya di pulau Sumatra ini pun mengalami permasalahan– permasalahan dalam eksistensinya di dunia transportasi lintas Sumatra. Dari permasalahan–permasalahan tersebut mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan jasa perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali. Berikut beberapa permasalahan–permasalahan yang menjadi kemunduran eksistensi perusahaan Sibualbuali dalam dunia transportasi lintas Sumatra.

5.1 HADIRNYA PERUSAHAAN BUS JARAK JAUH YANG LAIN

Cerita sukses bis Sibualbuali menjelajahi lintas Sumatera, memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan usaha jasa angkutan di Tapanuli Bagian Selatan. Sejumlah nama usaha jasa angkutan bus pun mulai bermunculan untuk mengikuti jejak sukses Sibualbuali. Perusahaan bus jarak jauh yang menjadi saingan pertama bagi perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali di daerah Tapanuli Selatan menurut bapak Baginda Tambangan adalah PT. Batang Pane pada sekitar tahun 1962. Seperti yang dikatakan bapak Baginda Tambangan, ”Pada tahun enam puluh dua hadir perusahaan bus Batang Pane, ke Medan, Chevrolet Viking mobilnya. Waktu itu dia ada sepuluh unit bus perusahaan Batang Pane itu, sehari sekali ke Medan. Universitas Sumatera Utara Direksi pertamanya nyonya Hindun Pohan. Sebelum jadi PT. Batang Pane, ada Po. Batang Pane dengan trayek Sidempuan–Gunung Tua. Tetapi yang menjadi saingan Sibualbuali PT. Batang Pane ini, karena busnya sama besar dengan bus Sibualbuali, ditambah lagi rute yang dilaluinya pun sama ke arah Medan. Ini lah yang menjadi pesaing pertama bus Sibualbuali dari kota Padang Sidempuan ke kota Medan. Lalu pada tahun–tahun berikutnya muncul perusahaan ABS atau Aek Batanggadis Sejati. Perusahaan ini adalah cikal bakal perusahaan ALSAntar Lintas Sumatera, yang nantinya menjadi rival perusahaan Sibualbuali”. 65 Dalam Skripsi sejarah Nesty Elfrida Br. Purba mengenai, “Keberadaan Transportasi ALS Di Medan 1966–1999, di dalamnya terlampir sejarah berdirinya perusahaan ALS. Di skripsi tersebut tertulis, perusahaan ALS merupakan sebuah perusahaan yang dipelopori oleh Bapak Sati Lubis yang juga merupakan salah seorang pemegang saham di awal berdirinya perusahaan ALS ini. 66 Awalnya Pak Sati bergerak dibidang transport truk dengan cap Macan, dengan trayek Tamiang– Sumatera Barat. 67 Pak Sati sadari awal yang merasa telah bersatu jiwanya dengan kondisi topografi daerah yang banyak bukit hutan tropis yang lebat, akhirnya melakukan modifikasi mobil truk menjadi mobil Karoseri penumpang dengan kapasitas penumpang 35 orang. 68 65 Hasil wawancara dengan bapak Baginda Tambangan, pada 26 Februari 2013. 66 Nesty Elfrida Br. Purba, Skripsi sejarah”Keberadaan Transportasi ALS Di Medan 1966 – 1999, Departemen Ilmu Sejarah Universitas Sumatera Utara, 2009, hal. 17 67 Ibid., hal. 18 68 Ibid., hal. 19 PT. ALS adalah salah satu perusahaan yang benar- benar serius mengikuti sukses Sibualbuali. PT. ALS sendiri didirikan di Kotanopan tahun 1966. Armada bis ALS pada awalnya mengambil trayek gemuk Muara Universitas Sumatera Utara SipongiKotanopan tujuan Medan yang jauh sebelumnya menjadi trayek perluasan Sibualbuali. 69 Kehadiran perusahaan tranportasi ALS yang menjadi rivalitas perusahaan bus Sibualbuali juga diyakini oleh bapak Wara Sinuhaji, beliau mengatakan, ”Rivalitas antara Sibualbuali dengan ALS ini sudah terjadi sejak lama. Sejak saya pertama kali tinggal di jalan Bintang itu, itu sudah terlihat. Terlihatnya rivalitas antara bus Sibualbuali ini dengan ALS dapat terlihat dengan berdekatannya stasiun bus nya itu. Kalo Sibuabuali kan stasiunnya di hook jalan Bintang dengan jalan Veteran, nah kalo ALS ini di jalan Thamrin. Kan jalan ini berdekatan sekali, bila dilihat dari jarak lokasi stasiun bus–bus ini”. 70 Selain perusahaan ALS yang menjadi pesaing berat terdapat pesaing–pesaing bisnis transportasi perusahaan Sibualbuali, yakni hadirnya perusahaan Sampagul dari kota Padang Sidempuan, dan perusahaan Sanggar Udang yang memiliki rute antar Bila dilihat dari persaingan rivalitas antara perusahaan bus Sibualbuali dengan perusahaan bus ALS merupakan persaingan lokal. Lokal yang yang dimaksud adalah perusahaan–perusahaan yang bergerak dalam bisnis transportasi ini berasal dari daerah Tapanuli Selatan. Perusahaan bus Sibualbuali berasal dari kota Sipirok sedangkan perusahaan bus ALS berasal dari Kotanopan. Saat perusahaan bus ALS memindahkan markasnya dari Kotanopan ke Medan dengan trayek utama Medan- Kotanopan, ini sudah tentu secara langsung berusaha mencuri penumpang armada bus Sibualbuali yang berasal dari daerah Mandailing sekitarnya. 69 Hasil wawancara dengan Bapak Mahmulsyah Daulay pada 15 Agustus 2013. 70 Hasil wawancara dengan bapak Wara Sinuhaji pada 18 Juli 2013. Universitas Sumatera Utara kabupaten guna membantu mobilitas penjual maupun pembeli di Poken. Menurut bapak Akhir Matua Harahap, dari sejumlah perusahaan bus skala kecil di Tapanuli Selatan, hanya Sampagul yang memiliki motivasi mengikuti sukses Sibualbuali dan ALS nama sampagul diambil dari semboyan Siala Sampagul. 71 Jalur lintas Sumatra Sibualbuali telah lama berakhir dan jalur lintas Sumatra ALS semakin berkibar dan mencapai puncaknya. Pemindahan markas ALS ke Medan tidak menguntungkan letak posisi Padang Sidempuan yang berada hanya di lintasan ALS trayek Medan- Jakarta. Akibatnya penumpang dari Padang Sidempuan khususnya dan Tapanuli Selatan umumnya tidak mendapat tempat di ALS yang sudah penuh dari Medan menuju Jakarta. Bagi calon penumpang untuk tujuan Jakarta, harapan terhadap Sibualbuali sirna dan mati langkah, sementara ALS justru melompat dan hanya melewati bumi Tapanuli Selatan. Pool ALS terdekat hanya ada di Medan dan Padang. Konsekuensi logisnya calon penumpang Padang Sidempuan dan sekitarnya hanya mendapat sisa tempat di bis-bis yang dari Banda Aceh dan Medan. Segmen pasar inilah yang dilirik Sampagul untuk naik kelas menjadi bis jarak jauh baik untuk menuju Medan maupun untuk menuju Jakarta. 72 Berdasarkan informasi yang diberikan oleh bapak Mahmulsyah Daulay, Pada tahun 1985 armada bus Sampagul melakukan pembukaan untuk jalur khusus Padang Sidempuan-Jakarta dengan kantor pusat di Padang Sidempuan. Sambutan yang meriah datang dari warga Tapanuli Selatan dan tidak terkecuali calon penumpang yang berada di Kotanopan markas asal ALS. Sampagul mengisi 71 Hasil wawancara dengan bapak Akhir Matua Harahap pada Minggu 18 Agustus 2013. 72 Hasil wawancara bapak Akhir Matua, pada 18 Agustus 2013. Universitas Sumatera Utara kekosongan segmen pasar penumpang di Tapanuli Bagian Selatan, yang tidak mampu dipenuhi secara tuntas oleh Sibualbuali. Mungkin ALS berterimakasih pada Sampagul karena strateginya memindahkan markas ke Medan membuat calon penumpang Tapanuli Selatan sedikit merana untuk jalur perjalanan jarak jauh menjadi teratasi. Karenanya antara perusahaan bus Sampagul dan perusahaan bus ALS hubungannya tetap baik - baik saja dari dulu hingga sekarang. Di jalan saling melindungi dan saling memberi jalan untuk perkembangan usaha masing-masing. 73 Selain hadirnya armada–armada bus lain menjadi rival–rival perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali, di kota Padang Sidempuan muncul pesaing baru dalam dunia transportasi, yakni Taksi. Taksi yang dimaksud bukanlah taksi mobil sedan yang ada di kota–kota besar pada umumnya yang menggunakan argo sebagai harga ongkos sesuai dengan jarak yang ditempuh kendaraan, tetapi taksi yang dimaksud adalah angkutan travel yang menggunakan kendaraan minibus. Menurut bapak Baginda Tambangan, “Pada tahun delapan puluh empat, mulai muncul taksi Chevrolet LUV, penumpangnya tujuh orang. Jadi yang memulai pertama usaha taksi ini, nama perusahaannya “Taksi Surya”. Tapi lama–kelamaan setelah muncul L300 produk kendaraan mini bus merk Mitsubishi, dengan sendirinya mati tutup usaha dia perusahaan Taksi Surya, gak ada orang yang naik. Jadi penumpangnya itu satu orang di depan, tiga orang di tengah, dan tiga orang di belakang. Jadi mulai kehadiran taksi–taksi ini bus Sibualbuali mulai menurun jumlah penumpangnya. Tetapi karena bus Sibualbuali mempunyai penumpang tradisional, ada orang yang tidak mau naik taksi, jadi tetap naik bus, dia bawa barang banyak dan bawa anak, 73 Hasil wawancara bapak Mahmulsah Daulay, pada 15 Agustus 2013. Universitas Sumatera Utara kalau dia naik taksi susah, sempit. Penumpang tradisional ini, orang–orang dari kampung. Mereka kadang–kadang kalau ke Medan bawa anak dua–tiga orang, kalo naik taksi, kan harus bayar semua itu, tapi kalau naik bus dia mungkin kalau empat orang, dia bisa bayar dua orang. Barang–barangnya pun aman ada tempatnya, kalau taksi ini kan terbatas, jadi tidak bisa barang banyak. Bila membawa banyak barang lebih, penumpang harus membayar ongkos lebih. Tetapi kalo bus Sibualbuali ini, barang penumpang tidak kena ongkos tambahan”. 74 Dari informasi yang dikatakan narasumber mengenai travel Taksi, dapat disimpulkan bahwasanya dengan hadirnya angkutan travel Taksi ini merupakan salah satu penyebab menurunnya minat masyarakat terhadap jasa angkut armada bus Sibualbuali. Karena dengan kehadiran Taksi, masyarakat yang ingin ke kota Medan dengan urusan pribadi menjadi lebih nyaman. Hal ini dikarenakan, bila orang tersebut menggunakan jasa angkut armada bus Sibualbuali, orang yang berpergian pribadi atau sendiri merasa tidak nyaman, karena armada bus Sibualbuali selain mengangkut penumpang, juga mengangkut barang sehingga keadaan di dalam bus pun penuh, karena apabila menumpang armada bus Sibualbuali dengan para penumpang yang berprofesi pedagang, bila barang penuh di atas bus, maka sebagian barang Mobil Chevrolet LUV yang dimaksud oleh narasumber dari data yang diambil dari situs Wikipedia adalah truk pick up yang pertama kali dipasarkan di Amerika sejak 1972. Keseluruhan dari desain LUV pick up merupakan desain Isuzu dari Jepang. LUV merupakan singkatan dari Light Utility Vehicle atau dalam bahasa Indonesia adalah Utilitas Kendaraan Ringan. 74 Hasil wawancara dengan bapak Baginda Tambangan, pada 26 Februari 2013. Universitas Sumatera Utara dimasukkan ke dalam bus di bagian kursi belakang bus. Selain itu, karena adanya penumpang tradisional yang membawa anak dengan cara dipangku pun menjadi salah satu ketidaknyamanan tersebut. Dapat dikatakan pula bahwasanya yang menggunakan jasa angkutan travel taksi merupakan masyarakat menengah ke atas, karena jasa angkutan travel taksi ini hanya mengangkut sedikit penumpang, dan biaya ongkos yang lebih mahal dibanding menggunakan jasa angkut armada bus Sibualbuali.

5.2 MANAJEMEN YANG KALAH BERSAING DENGAN PERUSAHAAN