makanan dan minuman dijual di Buffet tersebut yang dibuka dari pagi hingga menjelang tengah malam.
Selain terdapat losmen maupun Buffet pada loket bus Sibualbuali di kota Padang Sidempuan, terdapat juga bengkel khusus perbaikan maupun pengecekkan
mesin armada bus Sibualbuali. Namun bengkel tersebut terpisah dari loket tidak seperti losmen maupun Buffet yang menjadi satu dengan loket. Bengkel ini terletak di
samping kanan Pabrik Es kota Padang Sidempuan. Di bengkel inilah kerusakan karoseri, mesin, klakson angin, dan kerusakan–kerusakan yang lainnya pada armada
bus Sibualbuali diperbaiki.
2.3.2 LOKET SIBUALBUALI KOTA MEDAN
Loket armada bus Sibualbuali di kota Medan terletak di jalan Bintang atau jalan Dr. Firman Lumban Tobing di perempatan jalan Bali atau jalan Veteran tepat di
Hook.
38
Menurut bapak Wara Sinuhaji, “Bus–bus besar antar kota antar provinsi selain mengangkut penumpang, di atas atap bus mengangkut barang atau barang
dagangan. Semua perdagangan, berpusat di Sentral Pasar. Ini sangat menguntungkan bagi pedagang. Sebab umumnya, bus–bus ini yang rutin menjadi
Loket atau stasiun bus ini merupakan loket sentral atau kantor pusat dari Perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali. Jalan Bintang tersebut jaraknya dekat
dengan Sentral Pasar kota Medan. Selain loket bus Sibualbuali, terdapat juga loket– loket bus–bus angkutan umum antar provinsi dan antar kabupaten yang lain di empat
penjuru mata angin Sentral Pasar kota Medan. Karena basis perdagangan kota Medan berpusat di Sentral Pasar tersebut.
38
Hasil wawancara dengan bapak Wara Sinuhaji, pada 18 Juli 2013.
Universitas Sumatera Utara
pelanggan tetapnya adalah para pedagang yang mobilitasnya tinggi melakukan aktivitas perdagangan. Sehingga semua bus–bus besar pada saat itu dekade 1970–
an melokasikan loket–loketnya berada di empat penjuru mata angin Sentral Pasar. Karena pusat dan aktivitas bisnis, bisa dikatakan di Sumatera Utara yakni, di Sentral
Pasar itu. Bahkan pemilik–pemilik rumah di sekitar Sentral Pasar itu, selain daripada pemilik juga sebagai simbol-simbol prestise sosial bahwasanya dia orang–
orang yang telah sukses di daerah maka biasanya dia beli rumah di sekitar Sentral Pasar itu tadi untuk aktivitas bisnis. Begitu juga loket Sibualbuali, itu juga aktivitas
bisnis, makanya berada di Sentral Pasar itu”.
39
Selain loket di kota Padang Sidempuan, Loket Sibualbuali ini juga memiliki losmen maupun Buffet. Dikatakan kembali oleh bapak Wara Sinuhaji, “Stasiun loket
tersebut berbentuk ruko, dibawah Buffet di atas hotel, jadi pedagang–pedagang itu menginap di situ makan di situ, jadi ini tempat menginap para pedagang.
Sampingnya stasiun loket bus. Belanjanya dekat ke Sentral Pasar Sentral. Maka ramai saja stasiun itu setiap hari. Mungkin puluhan bus yang diberangkatkan dari
situ setiap hari untuk melayani rute–rute yang dilalui bus Sibualbuali. Sekitar sepuluh sampai dengan lima belas bus yang diberangkatkan setiap hari melayani dan
mengangkut sejumlah penumpang”.
40
Bapak Wara Sinuhaji pun memiliki kenangan tersendiri terhadap loket atau stasiun bus Sibualbuali Kota Medan di jalan Bintang yang menjelaskan suasana loket
pada dekade tahun 1970–an semasa beliau remaja. “Semua salak–salak dari
39
Hasil wawancara dengan bapak Wara Sinuhaji, pada 18 Juli 2013.
40
Hasil wawancara dengan bapak Wara Sinuhaji, pada 18 Juli 2013.
Universitas Sumatera Utara
Sidempuan banyak diangkut melalui bus ini Sibualbuali. Biasanya bus yang membawa salak ini masuk sampai ke loket sekitar–sekitar jam dua malam atau jam
dua belas malam, supaya pagi bisa di drop ke Sentral Pasar. Jadi waktu mereka membongkar muat barang sekitar tengah malam. Jadi, lewat di belakang stasiun
Sibualbuali ini, simpang Jalan Ambon, di situlah rumah Charles Hutagalung dedengkotnya band The Merscy’s. Orang senior saya, di situlah kami semua. Wah
stasiun itu ramai saja itu gak pernah sepi orang. Ketika itu dekade tahun 1970–an transportasi, komunikasi dan informasi belum secanggih sekarang. Setiap hari ramai
di situ anak–anak gadis. Karena banyak anak–anak perantauan di sini Kota Medan. Jadi kadang–kadang orang–orang tua yang dari daerah–daerah tertentu itu
mengirim uang ke anak nya bukan melalui pos, tapi melalui bus Sibualbuali. Sehingga enak di situ duduk, duduk-duduk di Buffetnya di dekat loket, untuk ya
mejeng-lah sekalian melihat orang–orang yang mengambil kiriman, terutama ya ketika itu kita remaja, cewek–cewek yang datanglah dan orang–orang luar yang
datang ke situ untuk menyakan kiriman. Maka nya ramai saja di situ, ada orang yang melihat kiriman dan ada orang yang mengirimkan kiriman. Sehingga mobilitas
manusia, setiap hari di sekitar stasiun bus Sibualbuali itu ramai. Belum lagi orang yang berpergian mulai dari jam tujuh pagi sampai siang, sampai sore yang
berangkat malam. Belum lagi bus yang masuk tiba ke loket. Saya tinggal di jalan Bintang dari tahun tujuh puluhan sampai saya berkeluarga sampai tahun delapan
puluhan”.
41
41
Hasil wawancara dengan bapak Wara Sinuhaji, pada 18 Juli 2013.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PERKEMBANGAN ARMADA BUS SIBUALBUALI
3.1 ARMADA BUS SIBUALBUALI TAHUN 1937 – 1949