MANAJEMEN YANG KALAH BERSAING DENGAN PERUSAHAAN

dimasukkan ke dalam bus di bagian kursi belakang bus. Selain itu, karena adanya penumpang tradisional yang membawa anak dengan cara dipangku pun menjadi salah satu ketidaknyamanan tersebut. Dapat dikatakan pula bahwasanya yang menggunakan jasa angkutan travel taksi merupakan masyarakat menengah ke atas, karena jasa angkutan travel taksi ini hanya mengangkut sedikit penumpang, dan biaya ongkos yang lebih mahal dibanding menggunakan jasa angkut armada bus Sibualbuali.

5.2 MANAJEMEN YANG KALAH BERSAING DENGAN PERUSAHAAN

BUS LAIN Bila dilihat dari bentuk perusahaan bus Sibualbuali atau Fa. Odp. Sibualbuali ini bersifat Firma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fir·ma : perserikatan dagang yg didirikan untuk menjalankan usaha dagang bersama di bawah satu nama yg setiap pesertanya turut bertanggung jawab: perserikatan dagang ada yg berbentuk -- dan ada pula yg berbentuk perseroan. 75 bahasa Belanda Sedangkan menurut situs Wikipedia, Firma dari venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan dagang antara beberapa perusahaan atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang 75 http:bahasa.kemdiknas.go.idkbbiindex.php diunduh pada Rabu 2 Oktober 2013 pukul 20:37 Universitas Sumatera Utara bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan. 76 Dalam situs Wikipedia, firma dapat didirikan berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan Firma adalah persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama.Menurut pendapat lain, Persekutuan Firma adalah setiap perusahaan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah nama bersama atau Firma sebagai nama yang dipakai untuk berdagang bersama-sama. Persekutuan Firma merupakan bagian dari persekutuan perdata, maka dasar hukum persekutuan firma terdapat pada Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD dan pasal-pasal lainnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPerdata yang terkait. Dalam Pasal 22 KUHD disebutkan bahwa persekutuan firma harus didirikan dengan akta otentik tanpa adanya kemungkinan untuk disangkalkan kepada pihak ketiga bila akta itu tidak ada. Pasal 23 KUHD dan Pasal 28 KUHD menyebutkan setelah akta pendirian dibuat, maka harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana firma tersebut berkedudukan dan kemudian akta pendirian tersebut harus diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Selama akta pendirian belum didaftarkan dan diumumkan, maka pihak ketiga menganggap firma sebagai persekutuan umum yang menjalankan segala macam usaha, didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas serta semua sekutu berwenang menandatangani berbagai surat untuk firma ini sebagaimana dimaksud di 76 http:id.wikipedia.orgwikiFirma diunduh pada Rabu 2 Oktober 2013 pukul 20:42 Universitas Sumatera Utara dalam Pasal 29 KUHD. Isi ikhtisar resmi akta pendirian firma dapat dilihat di Pasal 26 KUHD yang harus memuat sebagai berikut: 1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal para sekutu firma. 2. Pernyataan firmanya dengan menunjukan apakah persekutuan itu umum ataukah terbatas pada suatu cabang khusus perusahaan tertentu dan dalam hal terakhir dengan menunjukan cabang khusus itu. 3. Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda tangan atas nama firma. 4. Saat mulai berlakunya persekutuan dan saat berakhirnya. 5. Dan selanjutnya, pada umumnya bagian-bagian dari perjanjiannya yang harus dipakai untuk menentukan hak-hak pihak ketiga terhadap para sekutu. Pada umumnya persekutuan Firma disebut juga sebagai perusahaan yang tidak berbadan hukum karena firma telah memenuhi syaratunsur materiil namun syaratunsur formalnya berupa pengesahan atau pengakuan dari negara berupa peraturan perundang-undangan belum ada. Hal inilah yang menyebabkan Persekutuan Firma bukan merupakan persekutuan yang berbadan hukum. Dalam Persekutuan Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga sehingga bertanggung jawab pribadi untuk keseluruhan. Pasal 17 KUHD menyebutkan bahwa dalam anggaran dasar harus ditegaskan apakah di antara para sekutu ada yang tidak diperkenankan bertindak keluar untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga. Meskipun sekutu kerja tersebut dikeluarkan Universitas Sumatera Utara wewenangnya atau tidak diberi wewenang untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga, namun hal ini tidak menghilangkan sifat tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 KUHD. Perihal pembagian keuntungan dan kerugian dalam persekutuan Firma diatur dalam Pasal 1633 sampai dengan Pasal 1635 KUHPerdata yang mengatur cara pembagian keuntungan dan kerugian yang diperjanjikan dan yang tidak diperjanjikan di antara pada sekutu. Dalam hal cara pembagian keuntungan dan kerugian diperjanjikan oleh sekutu, sebaiknya pembagian tersebut diatur di dalam perjanjian pendirian persekutuan. Dengan batasan ketentuan tersebut tidak boleh memberikan seluruh keuntungan hanya kepada salah seorang sekutu saja dan boleh diperjanjikan jika seluruh kerugian hanya ditanggung oleh salah satu sekutu saja. Penetapan pembagian keuntungan oleh pihak ketiga tidak diperbolehkan. Apabila cara pembagian keuntungan dan kerugian tidak diperjanjikan, maka pembagian didasarkan pada perimbangan pemasukan secara adil dan seimbang dan sekutu yang memasukkan berupa tenaga kerja hanya dipersamakan dengan sekutu yang memasukkan uang atau benda yang paling sedikit. Dari penjelasan firma tersebut, maka manajemen perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali pun juga merupakan persekutuan usaha. Bila dilihat dari nama perusahaannya, Fa. Odp. Sibualbuali atau Firma Oto Dinas Pengangkutan Sibualbuali merupakan persekutuan usaha jasa pengangkutan. Tidak seperti firma pada umumnya yang dikepalai oleh pemegang saham dalam perseketuan tanpa syarat apapun, perusahaan bus Sibualbuali memiliki syarat khusus untuk menjadi direktur Universitas Sumatera Utara perusahaan tersebut. Direktur perusahaan bus angkutan umum Sibualbuali, harus dipimpin oleh orang asli Sipirok. Seperti yang dikatakan bapak Baginda Tambangan, “Sebagai pemilik, Sutan Pangurabaan Pane mengamanahkan, Sibualbuali harus tetap dipimpin oleh orang Sipirok. Direksi merupakan para pemegang saham, maka pemilihan pimpinan direksi dipilih oleh para pemegang saham tersebut dan sudah tentunya para pemegang saham ini orang Sipirok juga. Dulu ada Jendral Janson Rambe orang yang mau menambahkan armada bus Sibualbuali kira–kira 100 buah bus, dengan syarat dapat menjadi direktur perusahaan bus Sibualbuali. Namun beliau tetap tidak bisa menjadi direktur Sibualbuali, karena beliau bukan orang Sipirok. Lalu ada juga marga Siahaan, beliau ini salah satu pemegang saham di perusahaan Sibualbuali karena memilik banyak armada bus Sibualbuali. Tetapi juga tetap tidak bisa menjadi direktur Sibualbuali. Karena hal tersebut dia mendirikan perusahaan transportasi tandingannya perusahaan Sibualbuali ini. Nama perusahaan bus nya Sipirok Nauli, kurang lebih pada saat dibentuk perusahaan itu jumlah armadanya sekitar tiga puluh unit bus”. Dari penjalasan narasumber, memang terlihat syarat khusus untuk menjadi direktur perusahaan bus Sibualbuali dan dapat dikatakan bahwasanya manajemen perusahaan Sibualbuali masih bersifat tradisional, karena belum melakukan suatu rencana untuk perusahaan itu sendiri di masa depan. Hal tersebut kembali seperti yang dikatakan bapak Baginda Tambangan bahwasanya, “Setiap pemegang saham di perusahaan Sibualbuali itu saling cari pengaruh. Pengaruh yang dimaksud ini, ya politik terhadap para karyawan– karyawan perusahaan Sibualbuali agar saat pemilihan Direktur nya, bisa terpilih. Ya selain itu, manajemen Sibualbuali mulai pecah karena pembagian keuntungan Universitas Sumatera Utara yang tidak merata. Kerja samanya perusahaan Sibualbuali dengan rumah makan– rumah makan tempat istirahat, keuntungannya itu tidak merata. Pernah ada desas– desus bahwasanya perusahaan Sibuabuali ini tidak jaya lagi seperti dulu, karena dulu perusahaan ini kan menjadi Dinas Pos Negara, sudah pasti ada kontrak dengan PT. Pos Indonesia. Kerja sama dengan instansi pemerintahan ini kan, keuntungannya besar. Tapi bila menurut desas–desus tersebut, karena pembagian yang tidak merata dari keuntungan kerjasama dengan PT. Pos Indonesia inilah, terjadi perpecahan di dalam direksi perusahaan Sibualbuali. Hal tersebut merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan perusahaan bus Sibualbuali meredup”. 77 Dibandingkan dengan manajemen perusahaan bus Sibualbuali yang bersifat Firma, manajemen perusahaan bus ALS dapat dikatakan lebih baik karena bersifat PT yang merupakan perusahaan berbadan hukum. Seperti yang tertulis dalam skripsi sejarah Nesty Elfrida Br. Purba tentang “Keberadaan Transportasi ALS Di Medan 1966 – 1999”, manajemen perusahaan bus ALS menggunakan Patrimonial Management. Patrimonial Management adalah suatu manajemen atau usaha bisnis yang dimiliki anggota–anggota suatu keluarga di mana kedudukan–kedudukan yang penting dalam perusahaan sebagian besar berada di tangan anggota keluarga. Jadi perusahaan bus ALS menggunakan manajamen yang memegang peranan penting perusahaan anggota–anggota keluarganya, sehingga permasalahan–permasalahan yang ada dalam perusahaan dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dan permasalahan–permasalahan selisih paham dapat diminimalisir karena dengan anggota–anggota keluarga berada di dalam manajem perusahaan, para anggota 77 Hasil wawancara dengan bapak Baginda Tambangan Harahap, pada 26 Februari 2013. Universitas Sumatera Utara keluarga tersebut tidak ingin masalah bisnis perusahaan dapat merusak rasa kekeluargaan yang sudah ada pada diri anggota–anggota keluarga. Sedangkan perusahaan bus Sibualbuali manajemen perusahaannya seperti pada umumnya dipegang oleh orang–orang yang memiliki peranan di dalam direksi perusahaan, maka apabila ada permasalahan dalam manajemen perusahaannya, laju bisnis transportasi perusahaan bus Sibualbuali akan mengalami gangguan. Dalam skripsi Nesty Elfrida Br. Purba tentang “Keberadaan Transportasi ALS Di Medan 1966 – 1999”, juga menuliskan struktur–struktur manajemen dalam perusahaan ALS. Manajemen perusahaan ALS bersifat sentralisasi, yakni berpusat kepada dewan komisaris atau para penanam modal. Dapat dikatakan manajemen perusahaan bus ALS lebih lengkap dibanding perusahaan bus Sibualbuali. Struktur manajemen perusahaan bus ALS adalah sebagai berikut : - Komisaris Utama : Tingkatan tertinggi dari manajemen perusahaan yang merupakan perwakilan dari para pemegang saham. - Komisaris : Bertugas membantu Komisaris Utama, untuk bertanggung jawab permaslahan -permasalahan yang ada pada perusahaan. - Direktur Utama : Bertugas menentukan politik perusahaan dan merumuskan cara kerja untuk melaksanakan tugas, serta bertanggung jawab atas segala aktivitas yang ada di lapangan. - Direktur Keuangan : Bertanggung jawab dalam roda perusahaan dibidang ekonomi maupun anggaran pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Universitas Sumatera Utara - Kepala Pembukuan : Bertugas mengatur keuangan dan membantu Direktur Keuangan memeriksa anggaran pengeluaran dan pemasukan di seluruh komponen perusahaan. - Bendahara : Bertugas mengatur pemasukan dan pengeluaran biaya yang telah digunakan, serta bertanggung jawab kepada kepala pembukuan dalam bidang anggaran pengeluaran dan pemasukan. - Koordinator Divisi Operasional : Bertugas mengatur dan mengawasi segala sesuatu yang berkaitan dengan operasional, seperti kerusakan dan perbaikan armada bus. - Staf Kantor : Bertanggung jawab atas para pegawai dan para pekerja di kantor, mengenai administrasi dan personalia perusahaan. - Kepala Loket : Bertanggung jawab atas pelayanan terhadap pelanggan di loket- loket yang dimiliki perusahaan. - Kepala Gudang : Bertanggung jawab akan tempat penyimpanan barang-barang yang di gudang, baik yang akan dikirim maupun barang yang masuk ke dalam gudang. Masih menurut skripsi acuan tersebut, kalahnya persaingan manajemen bus Sibualbuali dengan perusahaan bus ALS terlihat pada saat perusahaan bus ALS melakukan kerja sama dengan perusahaan mobil Mercedes Benz guna mengganti armada–armada bus ALS yang sebelumnya menggunakan bus yang berbahan bakar bensin buatan Amerika, dengan bus yang berbahan bakar solar buatan Mercedes Benz tersebut. Sedangkan perusahaan bus Sibualbuali karena terjadi perpecahan di dalam manajemennya, maka tidak sanggup untuk mengganti armada yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara Menurut bapak Baginda Tambangan, nama perusahaan ALS yang merupakan singkatan dari Antar Lintas Sumatera seperti sebuah perusahaan yang mempelopori transportasi antar lintas pulau Sumatera. Padahal bila dilihat tahun berdirinya dan lebih dikenal orang pada tahun–tahun lima puluhan sampai dengan delapan puluhan jelas perusahaan Sibualbuali. Pemilihan nama perusahaan ini merupakan trik bagi para penumpang luar pulau Sumatra, bahwasanya perusahaan ALS ini yang menjadi pelopor lintas Sumatera. Berbeda dengan perusahaan–perusahaan bus transportasi lintas Sumatra, ada sebuah manajemen perusahaan bus yang lebih memerhatikan kepuasaan penumpang, seperti yang diutarakan bapak Diapari Sibatangkayu, perusahaan bus tersebut adalah perusahaan bus Bintang Utara. Menurut beliau, perusahaan bus Bintang Utara ini pada saat penumpang naik ke dalam bus ketika akan memulai keberangkatan, para penumpang diberikan snack secara gratis. Dengan cara tersebut tersebut para penumpang pun menjadi tertarik untuk menggunakan jasa armada bus Bintang Utara. Tentu ini merupakan trik marketing dari perusahaan bus tersebut.

5.3 ARMADA BUS YANG TIDAK MAMPU BERADAPTASI DENGAN