I.8 Operasional Variabel
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian penelitian ini,
yaitu :
No
Tabel 1
Variabel Penelitian Indikator
1 Variabel Persepsi
1. Seleksi
Universitas Sumatera Utara
Mahasiswa Fakultas Ilmu
Budaya USU -
Intensitas -
Jenis acara 2.
Interpretasi -. Pengalaman masa lalu
- Motivasi a. Hiburan
b. Informasi c. Pendidikan
- Sistem nilai yang dianut 3.
Reaksi - Positif
- Negatif 2
Variabel Tayangan Stand Up Comedy
1. Waktu
Penayangan 2.
Frekuensi Menonton
3. Kredibilitas Comic
- Keterpercayaan
- Keahlian
4. Tema
5. Setting acara
3 Karakteristik
Responden 1.
Jenis Kelamin 2.
Usia 3.
Jurusan 4.
Stambuk
I.9 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini
adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
USU
a. Seleksi
: Yaitu proses penyaringan pemenuhan hiburan yang diterima oleh mahasiswa setelah menonton tayangan “Stand Up Comedy” di Metro
TV. b.
Interpretasi : Yaitu proses pengorganisasian acara hiburan yang
disukai oleh mahasiswa. Dalam hal ini tayangan “Stand Up Comedy” di Metro TV. c.
Reaksi : Yaitu tingkah laku atau perubahan sikap setelah menonton tayangan “Stand Up Comedy” di Metro TV.
2. Variabel Tayangan Stand Up Comedy
a. Waktu penayangan, jadwal penayangan suatu program
acara. Waktu penayangan Stand Up Comedy yaitu setiap hari Rabu pukul 22.30-23.00 WIB.
b. Frekuensi Menonton, tingkat keseringan audiens menonton
acara Stand Up Comedy. c.
Kredibitas Comic, yaitu seberapa piawainya seorang comic dalam berstand up comedy hingga audiens terpukau dengan penampilan comic
tersebut. d.
Tema Pilihan, merupakan materi yang di bawakan oleh seorang comic mengenai tema fenomena sosial yang terjadi di sekitar.
e. Setting acara, merupakan lokasi, bentuk panggung dan
tempat diselenggarakannya acara “Stand Up Comedy”.
Universitas Sumatera Utara
3. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
: Jenis kelamin dari responden priawanita. b.
Usia : Usia responden
c. Jurusan
: jurusan bidang akademis mahasiswa d.
Stambuk : angkatan mahasiswa periode tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini
maksudnya adalah sama makna Effendy, 2003:9, jadi, kalau ada dua orang terlibat komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau
berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diperbicarakan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna.
Dengan kata lain, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa perbincangan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila
kedua-duanya selain mengerti bahasa yang digunakan, juga mengerti makna dari bahan yang diperbincangkan.
Pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya sariah memiliki makna yang sama, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna
antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain
bersedia menerima paham atau keyakinan, melakukan kegiatan atau perbuatan, dan lain-lain Effendy, 2003:9.
Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan commonness; kesepahaman
antara sumber source dengan penerima audiensreceiver. Sebuah komunikasi akan benar- benar efektif apabila audiens menerima pesan, pengertian, dan lain-lain yang sama seperti
apa yang dikehendaki oleh si pengirim pesan.
Universitas Sumatera Utara