4. Untuk mengubah masyarakat to change the society
Harold D Laswell dalam karyanya “The Structure and Fuction of Communication in Society” mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab
pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Darwanto, 2007:10. Paradigma Laswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi
lima unsur sebagai pertanyaan yang diajukan itu, yaitu : 1.
Komunikator 2.
Pesan 3.
Media 4.
Komunikan 5.
Efek Jadi berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
II.1.1 Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran gagasan, persepsi, informasi atau perasaan keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kemarahan, dan lain
sebagainya oleh seorang komunikator kepada orang lain komunikan. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan sekunder Effendy,2003:11.
a. Proses Komunikasi Secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau
perasaan komunikator kepada komunikan. Bahasa adalah yang paling banyak digunakan
Universitas Sumatera Utara
dalam komunikasi karena hanya bahasa lah yang mampu “menerjemahkan”pikiran seseorang kepada orang lain, apakah itu berbentuk ide, informasi, atau persepsi.
Wilbur Schramm, seorang ahli komunikasi dalam karyanya “Communication Research in United States” mengatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang
akan disampaikan oleh komunikator sesuai dengan kerangka acuan frame of reference, yakni panduan pengalaman dan pengertian collection of experiences and meanings yang
diperoleh komunikan Effendy, 2003:13.
b. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media utama. Pentingnya peranan media sekunder dalam proses komunikasi disebabkan oleh
efisiensinya dalam mencapai komunikan. Surat kabar, radio, atau televisi misalnya merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang cukup
banyak. Karena proses komunikasi sekunder ini adalah sambungan dari komunikasi primer untuk menembus ruang dan waktu, maka dalam menata lambang-lambang untuk
memformulasikan isi pesan komunikasi. Komunikator harus mempertimbangkan ciri-ciri atau sifat media yang akan digunakan. Hal ini didasari oleh pertimbangan mengenai siapa
komunikan yang akan dituju. Komunikan media surat, poster, atau papan pengumuman akan berbeda dengan komunikan surat kabar, radio, televisi dan film. Dengan demikian proses
komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat dikalsifikasikan sebagai media massa mass media dan media nirmasa atau media non massa non-mass media.
Universitas Sumatera Utara
II.2 Komunikasi Massa