commit to user
6
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran menurut Joice dan Weil 1990:67 adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk
menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran,dan memberi petunjuk kepada pengajar dikelasnya.Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat
melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran.Dalam penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai
dengan kebutuhan siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda.
Model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir
kritis, memiliki keterampilan social dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal Isjoni dan Ismail, 2008:146 . Sedangkan Suprijono 2009:46
mengemukakan bahwa “model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Dalam prakteknya semua model pembelajaran bisa dikatakan baik jika memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut: Pertama, semakin kecil upaya yang
dilakukan guru dan semakin besar aktivitas belajar siswa, maka hal itu semakin baik. Kedua, semakin sedikit waktu yang diperlukan guru untuk mengaktifkan
siswa belajar juga semakin baik. Ketiga, sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan. Keempat, dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan model pembelajaran adalah suatu alat atau cara yang digunakan dalam suatu strategi belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
c. Pembelajaran Kooperatif
Kooperatif Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif terjadi pencapaian
tujuan secara bersama-sama yang sifatnya merata dan menguntungkan setiap anggota kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan
berdasarkan teori belajar konstruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vygotsky, yaitu penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran,
commit to user
7
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan belajar siswa secara bersama dalam suatu kelompok
sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slavin
1995 dalam Isjoni dan Ismail 2008:150 bahwa “Pembelajaran kooperatif
merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana siswa akan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya
dalam mempelajari materi pelajaran”. Pengelompokan siswa didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, kebanyakan melibatkan siswa yang
berbeda-beda menurut kemampuan, jenis kelamin dan ras suku. Nurhadi 2004 : 113 berpendapat bahwa “Pembelajaran kooperatif
Cooperative Learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil untuk mencapai tujuan belajar”. Pembelajaran ini
memungkinkan siswa belajar dan bekeja sama untuk mencapai pada pengalaman yang optimal, baik yang berupa pengalaman individu maupun pengalaman
kelompok. Pengalaman tersebut muncul karena siswa memiliki derajat potensi, latar belakang histories, seta masa depan yang berbeda-beda dalam satu
kelompok atau kelompok lainnya. Menurut Mortarela 1994 :
79 “Pembelajaran kooperatif secara umum menyangkut pengelompokan yang di dalamnya peserta didik bekerja terarah
pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari lima atau
enam siswa”. Pembentukan kelompok didasarkan pada pemerataan karakteristik psikologis individu, yang meliputi kecerdasan, kecepatan belajar,
motivasi belajar, perhatian, cara berfikir serta daya ingat. Menurut Sugiyanto 2009 : 37 “Pembelajaran kooperatif Cooperatif
Learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar
untuk mencapai tujuan belajar”. Pembelajaran akan lebih efektif bila anak-anak lebih terlibat dengan pekerjaan teman-temannya atau dengan kata lain
berinteraksi dengan temannya. Menurut John A Van De Walle 2008:30 “Dalam suasana seperti itu anak-anak berbagi ide dan penyelesaian,
commit to user
8
membandingkan dan ,menilai cara yang digunakan, menyelidiki kebenaran jawaban, merundingkan ide-ide yang dapat disetujui semu
a anak”. Selain itu diskusi kelas yang didasarkan pada ide anak sendiri dan penyelesaiannya
terhadap soal merupakan yang bersifat mendasar untuk belajar siswa. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa
pembelajaran kooperatif cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam pembelajaran atau membantu di antara
sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan belajar dimana keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dalam pembelajaran kooperatif dikenalkan empat macam metode
pembelajaran http:educare.e-fkipunla.net yaitu : a Metode STAD Student Team Achievement Division; b Metode Jigsaw; c Metode GI Group