Matematika Sekolah Dasar Hakikat Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan

commit to user 11 Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam memahami konsep- konsep yang sulit”.Setiap metode pembelajaran tidak ada yang sempurna. Masing- masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihan dari metode STAD antara lain : a Siswa dan guru mendapatkan kemudahan untuk memahami materi pelajaran; b Siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok materi yang dipelajari; c Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan adanya kerja sama semua unsur yang ada dalam kelas; d Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas. Beberapa kelemahan dari metode STAD adalah; a Apabila ada siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya, maka siswa tersebut kurang bisa bekerjasama dalam memahami materi; b Ada siswa yang kurang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam kelompok belajar; cApabila ada anggota kelompok malas, maka usaha kelompok dalam memahami materi maupun untuk memperoleh penghargaan kelompok tidak berjalan sebagai mana mestinya.

2. Hakikat Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan

a. Matematika Sekolah Dasar

Dalam GBPP disebutkan bahwa yang dimaksud Matematika Sekolah adalah Matemetika yang diajarkan di sekolah SD dan di sekolah Menengah. Matematika tersebut terdiri atas bagian –bagian Matematika yang dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan –kemampuan dan membentuk pribadi siswa serta mengikuti perkembangan IPTEK. Ini berarti bahwa Matemetika sekolah tidak dapat dipisahkan sekali dan ciri – ciri penting yang dimiliki Matematika yaitu sebagai berikut. 1 Memiliki obyek yang abstrak. 2 Memiliki pola pikir deduktif dan konsisten Depdikbud 1995:1. Matematika sekolah School Mathematic adalah unsur atau bagian dari Matematika yang dipilih berdasarkan dan berorientasi kepada kepentingan kependidikan dan pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti yang commit to user 12 dikemukakan oleh Soedjadi 2000: 37. Di sini Matematika sebagai bidang studi pendidikan yang diajarkan di sekolah dari jenjang Sekolah Dasar SD, Sekolah Tingkat Pertama SLTP dan Sekolah Menengah SMUSMK. Ruang lingkup materi atau bahan kajian Matematika untuk Sekolah Dasar berbeda dengan di tingkat SLTP atau SMUSMK. Sesuai dengan tahap perkembangan intelektual siswa Sekolah Dasar yang berada pada tahap operasi konkret, maka cakupan materinya lebih sedikit dan bersifat dasar. Kemampuan mereka yang cenderung rendah dibanding siswa pada jenjang sekolah di atasnya, sehingga kemampuan bernalarnya relatif lebih rendah. Oleh karena itu pada jenjang Sekolah Dasar penggunaan pola pikir induktif dalam pengajaran suatu topik sering dilakukan, sebaliknya penggunaan pola pikir deduktif jarang dilakukan. Bidang studi matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar mencakup tiga cabang yaitu aritmatika, aljabar dan geometri Di lain pihak Hudoyo 1981:134 menyatakan bahwa Matematika sekolah dasar adalah untuk mempersiapkan anak didik agar sanggup untuk menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan dunia yang senantiasaberubah melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis dan rasional, kritis dan cermat, obyektif, efektif,diperhitungkan secara analisis –sintesis serta untuk mempersiapkan anak didik agar menggunakan matematika secara fungsional dalam kehidupan sehari – hari dan didalam ilmu pengetahuan. Dijelaskan pula bahwa fungsi matematika sekolah adalah sebagai salah satu unsur masukan instrumental yang memiliki obyek dasar abstrak dan berlandaskan kebenaran konsistensi dalam sistem proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

b. Ruang Lingkup Matematika Kelas IV SD

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TLOMPAKAN III KECAMATAN TUNTANG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 205

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 1 53

Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Melalui Penerapan Model Pembelajaran The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV SDN Tirtoyoso No. 111 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITATENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 KRAKAL TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Sondakan No.11 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV SDN KENEP 01 TAHUN AJARAN 201/2012.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 01 MACANAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 80