Metode STAD Student Team Achievement Division

commit to user 8 membandingkan dan ,menilai cara yang digunakan, menyelidiki kebenaran jawaban, merundingkan ide-ide yang dapat disetujui semu a anak”. Selain itu diskusi kelas yang didasarkan pada ide anak sendiri dan penyelesaiannya terhadap soal merupakan yang bersifat mendasar untuk belajar siswa. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran kooperatif cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam pembelajaran atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan belajar dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dalam pembelajaran kooperatif dikenalkan empat macam metode pembelajaran http:educare.e-fkipunla.net yaitu : a Metode STAD Student Team Achievement Division; b Metode Jigsaw; c Metode GI Group Investigation; d Metode Struktural. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif metode STAD atau Student Team Achievement Division.

d. Metode STAD Student Team Achievement Division

Metode adalah cara yang tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan, khususnya dalam hal ilmu pengetahuan. Menurut Peter G Cole dan Lorna Chan 1994 : 4 “Methods are sets of teaching plans, strategis and techniques used to organize classroom practice ”. Sedangkan menurut Hasibuan dan Moedjiono 2006 : 3 “Metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar”. 1 Pengertian Metode STAD Metode pembelajaran STAD atau Student Team Achievement Division secara harfiah dapat diartikan sebagai Pembagian Pencapaian Tim Siswa. STAD adalah salah satu metode dari pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Slavin. Metode pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator belajar dan betugas menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi peserta didik, sedangkan peserta didik bekerja sama dalam kelompoknya dalam commit to user 9 memecahkan masalah.Menurut Slavin 2008 : 143 STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen 4-5 orang, diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward. 2 Komponen Metode STAD Menurut Slavin 2008 : 143 menyatakan bahwa, “STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu – presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual dan rekognisi tim”. Materi pertama-pertama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas oleh guru. Dalam presentasi haruslah benar-benar berfokus pada STAD. Kelompok atau tim terdiri dari empat atau lima siswa yang berbeda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan ras suku. Siswa bekerja dengan kelompok terhadap tugas yang diberikan guru dengan cara didiskusikan bersama anggota kelompoknya. Bila siswa merasa kesulitan maka siswa yang mampu harus membantu kesulitan teman sekelompoknya, jika kelompok tidak dapat mengatasinya maka perlu meminta bantuan guru. Pelaksanaan kuis berlangsung setelah satu atau dua periode penyampaian materi dan kerja kelompok. Selama kuis setiap siswa harus mengerjakan sendiri dan tidak boleh bekerja sama dengan siswa lain meskipun dengan teman kelompoknya. Berdasarkan hal itu siswa betanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Tujuan adanya skor kemajuan individual adalah untuk memberikan hasil akhir yang maksimal pada setiap peserta didik. Hal ini akan dapat diperoleh kalau siswa lebih keras dalam melaksanakan kuis. Penghargaan kelompok ditentukan berdasarkan nilai rata-rata kelompok yang diperoleh dengan cara menghitung nilai perkembangan dari setiap anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut. Penerapan Student commit to user 10 Teams Achievement Division STAD dalam poses pembelajaran tidak jauh berbeda dengan tipe kooperatif yang lain. Student Achievement Team Division STAD mempunyai ciri khusus yaitu pada akhir pembelajaran guru memberi kuis. 3 Langkah-langkah Metode STAD Metode STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari Universitas John Hopkins. Metode ini dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode STAD digunakan untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertulis.Menurut Slavin 2008:150 langkah- langkah Metode STAD adalah : a Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masingmasing terdiri atas 4 atau 5 anggota. Tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen. b Tiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui Tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. c Secara individual atau kelompok tiap minggu atau tiap dua minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. d Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau kelompok yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa inti dari STAD adalah guru menyampaikan suatu materi, kemudian para siswa bergabung dalam kelompoknya yang terdiri atas empat atau lima orang untuk menyelesaikan soalsoal yang diberikan oleh guru. Setelah selesai mereka menyerahkan pekerjaannya secara tunggal untuk setiap kelompok kepada guru. Yang terakhir adalah adanya pengharagaan terhadap tim. 4 Kelebihan dan Kelemahan Metode STAD Linda lundgren 1994 :6 mengatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif untuk siswa yang rendah hasil belajarnya. commit to user 11 Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam memahami konsep- konsep yang sulit”.Setiap metode pembelajaran tidak ada yang sempurna. Masing- masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihan dari metode STAD antara lain : a Siswa dan guru mendapatkan kemudahan untuk memahami materi pelajaran; b Siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok materi yang dipelajari; c Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan adanya kerja sama semua unsur yang ada dalam kelas; d Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas. Beberapa kelemahan dari metode STAD adalah; a Apabila ada siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya, maka siswa tersebut kurang bisa bekerjasama dalam memahami materi; b Ada siswa yang kurang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam kelompok belajar; cApabila ada anggota kelompok malas, maka usaha kelompok dalam memahami materi maupun untuk memperoleh penghargaan kelompok tidak berjalan sebagai mana mestinya.

2. Hakikat Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TLOMPAKAN III KECAMATAN TUNTANG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 205

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 1 53

Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Melalui Penerapan Model Pembelajaran The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV SDN Tirtoyoso No. 111 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITATENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 KRAKAL TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Sondakan No.11 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV SDN KENEP 01 TAHUN AJARAN 201/2012.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 01 MACANAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 80