Rini Nuraeni, 2014 Pengaruh pola asuh orang tua dimoderasi regulasi diri terhadap hubungan interpersonal
pada anak didik pemasyarakatan ANDIKPAS di lembaga pemasyarakatan LAPAS anak Kelas III Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
48
memadai. Peneliti kemudian melakukan uji coba instrumen pada pada 150 responden di LAPAS Anak Tangerang, pada tanggal 18 Oktober 2014.
3.7.4 Pemilihan Item
Setelah melakukan uji konten oleh ahli, peneliti melakukan uji instrumen. Setelah dilakukan uji instrumen, peneliti melakukan pemilihan
item kembali
melalui korelasi
item-total yaitu
dengan cara
mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total instrumen. Dalam penelitian ini, uji validitas hanya dilakukan untuk mengukur validitas item
saja dengan menggunakan rumus koefisien korelasi dengan bantuan software SPSS Versi 18.0 agar dapat diketahui korelasi item total
kuesioner. Item yang akan dipilih sebagai item final ialah item yang memiliki koefisien korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0.20 Ihsan,
2013. Berikut ini adalah tabel hasil analisis item dari masing-masing instrumen.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Item Instrumen
Nama Instrumen Item Valid
Jumlah Item tidak Valid
Jumlah
Hubungan Interpersonal pada Andikpas
1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 24.
16 6, 10, 12, 13, 16, 19, 23.
8
Pola Asuh Orang Tua 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34,
35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 51,
52, 53, 54, 55, 56, 57 49
1, 3, 10, 11, 16, 21, 22, 32.
7
Regulasi Diri pada Andikpas 2, 3, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16,
18, 20, 22, 23, 27, 28, 36, 34, 32, 35.
36 1, 4, 9, 5, 6, 11, 17, 19,
21, 24, 25, 26, 29, 30, 31, 33.
20
3.7.5 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi atau dapat dipercayanya hasil pengukuran Azwar, 2010. Jadi, instrumen
dapat dikatakan reliabel jika dalam beberapa kali pengujian pada waktu yang sama dalam kelompok berbeda, juga dalam waktu yanng berbeda
pada kelompok berbeda tetap menghasilkan suatu hasil pengukuran yang
Rini Nuraeni, 2014 Pengaruh pola asuh orang tua dimoderasi regulasi diri terhadap hubungan interpersonal
pada anak didik pemasyarakatan ANDIKPAS di lembaga pemasyarakatan LAPAS anak Kelas III Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
49
konsisten. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan dari program SPSS melalui teknik alpha cronbach
yang dihitung menggunakan software SPSS versi 18.0, untuk mengetahui seberapa konsisten tiap-tiap item dalam suatu instrumen.
Nilai koefisien α berkisar antara 0 sampai 1. Semakin tinggi nilai koefisien kehandalannya,
semakin baik alat ukurnya. Berikut merupakan kriteria koefisien reliabilitas Alpha Cronbach Guildford.
Tabel 3.6
Koefisien Reliabilitas Instrumen
Nilai Kriteria
0,200 Tidak Reliabel
0,200 – 0,400
Kurang Reliabel 0,400
– 0,700 Cukup Reliabel
0,700 – 0,900
Reliabel 0,900
Sangat Reliabel
Sugiyono, 2012
3.7.5.1 Reliabilitas Pola Asuh Orang Tua
Hasil uji reliabilitas Instrumen Regulasi Diri pada Andikpas di LAPAS dengan bantuan program SPSS versi 18.00,
menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.925, sedangkan koefisien reliabilitas ketika uji coba ialah 0.916. Hal ini
menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas ketika ambil data lebih baik daripada reliabilitas ketika uji coba. Koefisien tersebut
menunjukkan bahwa instrumen ini bersifat sangat reliabel. Instrumen ini memiliki KMO sebesar 0.793 yang berarti dapat
dilakukan analisis selanjutnya.
3.7.5.2 Reliabilitas Instrumen Regulasi Diri pada Andikpas di LAPAS
Hasil uji reliabilitas Instrumen Regulasi Diri pada Andikpas di LAPAS dengan bantuan program SPSS versi 18.00,
Rini Nuraeni, 2014 Pengaruh pola asuh orang tua dimoderasi regulasi diri terhadap hubungan interpersonal
pada anak didik pemasyarakatan ANDIKPAS di lembaga pemasyarakatan LAPAS anak Kelas III Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
50
menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.817, sedangkan koefisien reliabilitas ketika uji coba ialah 0.843. Hal ini
menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas ketika uji coba lebih baik daripada reliabilitas ketika ambil data. Namun, angka koefisien
tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini bersifat reliabel. Instrumen ini memiliki KMO sebesar 0.820 yang berarti dapat
digunakan untuk analisis selanjutnya. 3.7.5.3 Reliabilitas Intrumen Hubungan Interpersonal pada
Andikpas
Hasil uji reliabilitas instrumen Hubungan Interpersonal pada Andikpas di LAPAS dengan bantuan program SPSS versi
18.00, menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.775, sedangkan koefisien reliabilitas ketika uji coba ialah 0.675. Hal ini
menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas ketika ambil data lebih baik daripada reliabilitas ketika uji coba. Koefisien tersebut
menunjukkan bahwa instrumen ini bersifat reliabel. Instrumen ini memiliki KMO sebesar 0.731 yang berarti dapat dilakukan analisis
selanjutnya. 3.7.6 Kategorisasi Skala
Kategorisasi skala dilakukan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang berdasarkan atribut
penelitian Azwar,
2010. Kategorisasi
skala dilakukan
untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara
berjenjang berdasarkan atribut penelitian Azwar, 2010. Adapun nilai yang menjadi pembanding dalam kategorisasi skala ini ialah berdasarkan
nilai persentil P25, P50, dan P75. Sehingga, semua kategori skala dibagi menjadi 4 kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah.
Jika skor subjek berada di bawah P25 maka dianggap termasuk kelompok sangat rendah, jika skor subjek berada sama dengan P25 atau berada