2. Implementasi hukum internasional mengenai pengaturan safeguard dalam
hukum nasional 3.
Lonjakan impor barang ke Indonesia serta upaya-upaya KPPI dalam penanggulangannya
Dan skripsi ini ditulis dengan permasalahan dan pembahasan yang berbeda sehingga bisa dipandang sebagai tulisan yang asli. Apabila
dikemudian hari, ternyata terdapat judul yang sama atau telah ditulis oleh orang lain dalam bentuk skripsi sebelum skripsi ini dibuat maka hal tersebut
dapat diminta pertanggungjawaban di kemudian hari.
E. Tinjauan Kepustakaan
Perdagangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Aktifitas perdagangan suatu negara menjadi
indikasi tingkat kemakmuran masyarakatnya, serta menjadi tolak ukur tingkat perekonomian negara itu sendiri. Dari kegiatan perdagangan itu juga, suatu
negara bisa menjalin hubungan diplomatik dengan negara tetangga. Perdagangan ini pada umumnya adalah pekerjaan membeli barang dari suatu
tempat dan suatu waktu dan mejual barang tersebut di tempat dan waktu lainnya untuk memperoleh keuntungan.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antara individu dengan individu, antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah
Universitas Sumatera Utara
suatu negara dengan pemerintah lain.
11
Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan pada Pasal 23A disebutkan bahwa tujuan
pungutan bea masuk tindakan pengamanan perdagangan safeguard adalah sebagai upaya pemulihan kerugian serius telah terjadi danatau mencegah
ancaman kerugian serius keyakinan kuat terjadinya kerugian pada masa depan. Dalam pasal ini dijelaskan juga bahwa bea masuk tindakan
pengamanan tidak harus diberlakukan apabila telah ditetapkan adanya kuota pembatasan impor sebagai tindakan pengamanan.
. Pada Article XIX dari GATT 1994, tindakan pengamanan adalah tindakan yang diambil oleh pemerintah negara
pengimpor untuk memulihkan kerugian serius danatau mencegah ancaman kerugian serius terhadap industri dalam negeri sebagai akibat dari lonjakan
impor barang sejenis atau barang yang secara langsung bersaing. Pasal 69 ayat 1 UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
menyebutkan bahwa dalam hal terjadi lonjakan jumlah barang impor yang menyebabkan produsen dalam negeri dari barang sejenis atau barang yang
secara langsung bersaing dengan yang diimpor menderita kerugian serius atau ancaman kerugian serius, pemerintah berkewajiban mengambil tindakan
pengamanan perdagangan untuk menghilangkan atau mengurangi kerugian serius atau ancaman kerugian serius dimaksud. Pada ayat 2 disebutkan
bahwa tindakan pengamanan perdagangan yang dimaksud dengan mengambil tindakan berupa bea masuk tindakan pengamanan danatau kuota.
11
Abdul Wahid, Makalah Perdagangan Internasional, http:ekonomi-
ahidogank.blogspot.com201305makalah-perdagangan-internasional.html , diakses tanggal 8
September 2014, 9.48 wib
Universitas Sumatera Utara
Industri dalam negeri menurut Article 4.1 Safeguard Agreement, adalah
12
a. Produsen yang menghasilkan barang tertentu yang serupa atau secara
langsung tersaingi dengan barang impor yang diselidiki :
b. Dilakukan evaluasi terhadap seluruh atau sebagian besar dari industri
dalam negeri Industri dalam negeri harus dilindungi atau diberikan perlindungan
oleh pemerintah dari lonjakan barang impor yang sejenis, atau barang produksinya sama, dan akan menyebabkan kerugian pada negara itu sendiri.
Melindungi industri dalam negeri salah satunya adalah dengan cara tindakan pengamanan perdagangan safeguard. Oleh karena itulah maka perlindungan
terhadap industri dalam negeri melalui tindakan pengamanan perdagangan safeguard ditinjau dari UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan cukup
penting untuk dijelaskan.
F. Metode Penulisan