Latar Belakang Perlindungan Terhadap Industri Dalam Negeri Melalui Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Ditinjau Dari UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai terbentuk ditandai dengan berbagai peristiwa dunia, seperti dibentuknya Organisasi Perdagangan Internasioal World Trade OrganizationWTO, blok-blok perdagangan regional seperti ASEAN Free Trade Area AFTA, maupun Asia Pasific Economy Cooperation APEC, dan sebagainya. 1 Salah satu bentuk nyata dari globalisasi adalah terjadinya kegiatan perdagangan antar negara yang kemudian dikenal dengan perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah kegiatan transaksi dagang antara satu negara dengan negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa- jasa, dan dilakukan melewati batas daerah suatu negara. 2 Globalisasi dapat diartikan sebagai interaksi dan hubungan antar bangsa dan antar manusia dalam hal perdagangan, perjalanan, budaya dan bahasa dalam suatu cakupan wilayah yang cukup luas bahkan dunia. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan individu dengan individu, antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Banyak negara sekarang ini menjadikan 1 Joni Emirzon, Aspek-Aspek Hukum Perusahaan Jasa Penilai, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000, hal. 1. 2 Ismawanto, Perdagangan Internasional, http:ssbelajar.blogspot.com201203perdagangan-internasional.html, diakses tanggal 22 Agustus 2014, 15.07 wib Universitas Sumatera Utara perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk mendapatkan pendapatan nasional 3 . Perdagangan internasional juga memberi dampak terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik, serta mendorong kemajuan industri, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. 4 Perdagangan adalah sektor yang menunjang kegiatan ekonomi antar anggota masyarakat dan antarbangsa. Bagi suatu bangsa, khususya bangsa Indonesia, dengan ekonominya yang bersifat terbuka, perdagangan sangat vital dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan, meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional, mewujudkan pemerataan pembangunan berikut hasil-hasilnya, serta memelihara kemantapan stabilitas nasional. Dengan demikian kebijakan perdagangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. 5 3 Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumahtangga keluarga di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun Barang-barang atau jasa yang laku diperdagangkan adalah barang- barang yang memiliki nilai tambah. Nilai tambah suatu barang didapatkan dari kegiatan industri. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. 4 Perdagangan Internasional, http:id.wikipedia.orgwikiPerdagangan_internasional , diakses tanggal 22 Juli 2014, 9.59 pm 5 H. S. Kartadjoemena, GATT Dan WTO Sistem, Forum Dan Lembaga Internasional Di Bidang Perdagangan, Jakarta : UI-Press, 2002, hal iii. Universitas Sumatera Utara Semakin maju tingkat perkembangan industri di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Barang yang dihasilkan juga semakin beragam. Beragamnya barang yang dihasilkan juga berarti beragamnya barang yang diperdagangkan. Dengan demikian dapat dikatakan pula bahwa industri menjadi penunjang bagi perdagangan. Sasaran pembangunan sektor industri dan perdagangan pada tahun 2008 adalah sebagai berikut 6 a. Terwujudnya pengembangan industri yang mempunyai keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif dengan mengacu kepada pengembangan klaster industri, sehingga tercipta struktur industri yang kokoh dan seimbang : b. Terwujudnya peningkatan daya saing nasional melalui peningkatan kemampuan profesionalisme sumber daya manusia, penguasaan penggunaan teknologi dan inovasi, serta pemenuhan ketentuan standar keamanan, kesehatan, dan lingkungan baik nasional maupun internasional c. Terciptanya perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja secara merata di sektor industri dan perdagangan d. Terwujudnya peningkatan partisipasi Indonesia melalui peningkatan diplomasi perdagangan, baik dalam kegiatan kerjasama bilateral, regional maupun multilateral yaitu dalam 6 Pangesty Ayu, Perkembangan Industri di Era Globalisasi Ekonomi Dunia Terhadap Pendapatan Nasional Indonesia, http:pangestyeungi.blogspot.com201306makalah- perkembangan-industri-di-era.html , diakses tanggal 23 Juli 2014, 12.50 wib Universitas Sumatera Utara forum negosiasi persetujuan-persetujuan WTO, ASEAN, APEC, Kerjasama Komoditi Internasional, serta kerjasama Badan-Badan Dunia lainnya; Kemajuan di bidang ekonomi akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya kegiatan-kegiatan bisnis, seperti kegiatan ekspor impor, investasi, perdagangan jasa, lisensi dan waralaba atau kegiatan-kegiatan lainnya, seperti perbankan, asuransi, perpajakan, dan sebagainya 7 Perekonomian internasional, dalam hal ini perdagangan internasional saat ini dirasa lebih menguntungkan beberapa negara saja khususnya negara maju. Perdagangan internasional lebih menguntungkan karena beberapa alasan, yaitu : . Banyak negara terus berupaya untuk menumbuhkan ekonominya. Sektor industri dan perdagangan menjadi salah satu sektor penting bagi tumbuhnya perekonomian. Pentingnya peran sektor tersebut menjadikan sektor-sektor tersebut menjadi salah satu sektor yang sangat diperhatikan dan dilindungi oleh negara. 8 1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri ; banyak faktor-faktor yang memengaruhi hasil produksi di setiap negara, faktor- faktor tersebut diantaranya : kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek, dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. 2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi ; sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi 7 Muhammad Sood, Hukum Perdagangan Internasional , Jakarta : Rajawali Pers, 2012, hal vii. 8 Perdagangan Internasional, http:id.wikipedia.orgwikiPerdagangan_internasional , diakses 23 Juli 2014 19.45wib Universitas Sumatera Utara suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri 3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan ; para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya alat produksinya dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut ke luar negeri. 4. Transfer teknologi modern ; perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. Semakin terbukanya perdagangan antarnegara tersebut, kegiatan industri dalam negeri sudah sepantasnya untuk dilindungi. Salah satu kebijakan untuk melindungi industri dalam negeri adalah dengan cara melalui penerapan kebijakan pengamanan perdagangan safeguard. Syarat-syarat penerapan tindakan pengamanan perdagangan safeguard, antara lain : 9 1. Anggota dapat memohon tindakan pengamanan atas suatu produk, jika produk yang diimpor ke dalam wilayah dalam jumlah sedemikian rupa, mengancam produk sejenis dalam negeri, sehingga menyebabkan kerugian serius bagi industri dalam negeri yang memproduksi produk sejenis atau produk yang langsung. 2. Tindakan pengamanan perdagangan safeguard akan diterapkan pada produk yang diimpor tanpa dilihat dari sumbernya. Kebijakan penerapan tindakan pengamanan safeguard oleh negara pengimpor dilaksanakan melalui beberapa tahapan antara lain melakukan penyelidikan dan pembuktian, penentuan adanya kerugian atau ancaman 9 Article 2 Agreement on Safeguard Universitas Sumatera Utara kerugian, pengenaan tindakan pengamanan, jangka waktu dan peninjauan tindakan pengamanan Tindakan pengamanan safeguard merupakan salah satu instrumen kebijakan perdagangan yang hampir serupa dengan kebijakan anti dumping dan anti subsidi 10 Sebuah tindakan pengamanan diambil pemerintah untuk memulihkan kerugian serius atau mencegah ancaman kerugian serius terhadap industri dalam negeri. Tindakan pengamanan juga melindungi barang produksi dalam . Tindakan pengamanan perdagangan safeguard dikatakan hampir serupa dengan kebijakan antidumping dan anti subsidi karena, ketiga- tiganya sama-sama diatur dalam WTO, dan sama-sama dapat dikenakan tariff bea masuk tambahan apabila menimbulkan kerugian terhadap negara pengimpor. Beberapa peraturan yang mengatur tentang safeguard adalah UU No. 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan; Keputusan Presiden No. 84 Tahun 2002 tentang Tindakan pengamanan Industri Dalam Negeri Akibat Lonjakan Impor; Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 85MPPKep2003 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permohonan Penyelidikan atas Pengamanan Industri Dalam Negeri dari Akibat Lonjakan Impor; Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 84MPPKep22003 tentang Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia, dan UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. 10 Muhammad Sood, Op.Cit., hal vii. Universitas Sumatera Utara negeri yang secara langsung merupakan saingan hasil industri negara lain yang masuk ke Indonesia. Dalam hal ini salah satu aturan yang juga dibuat oleh pemerintah untuk mengatur kegiatan perdagangan baik dalam maupun luar negeri adalah UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Di dalam UU tersebut terdapat pasal-pasal yang mengatur tentang kegiatan pengamanan terhadap industri dalam negeri, yaitu Pasal 69, Pasal 67 ayat 3 bagian E, dan Pasal 97 ayat 4 bagian C. Pasal 69, berbunyi : 1 Dalam hal terjadinya lonjakan jumlah barang impor yang menyebabkan produsen dalam negeri dari barang sejenis atau barang yang secara langsung bersaing dengan yang diimpor menderita kerugian serius atau ancaman kerugian serius, pemerintah berkewajiban mengambil tindakan pengamanan perdagangan untuk menghilangkan atau mengurangi kerugian serius atau ancaman kerugian serius dimaksud 2 Tindakan pengamanan perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pengenaan bea masuk tindakan pengamanan danatau kuota 3 Bea masuk tindakan pengamanan perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan oleh menteri yang dimaksud pada ayat 2 ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan berdasarkan usulan yang telah diputuskan oleh menteri 4 Penetapan kuota sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan oleh menteri. Pasal 67 ayat 3 bagian E, berbunyi : 3 Kebijakan perlindungan dan pengamanan perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 meliputi : e. Pengenaan tindakan pengamanan perdagangan untuk mengatasi lonjakan impor Pasal 97 ayat 4 bagian C, berbunyi : 4 Komite perdagangan nasional bertugas : Universitas Sumatera Utara c. memberikan pertimbangan kepentingan nasional terhadap rekomendasi tindakan antidumping, tindakan imbalan, dan tindakan pengamanan perdagangan. Dikaji dari pasal-pasal tersebut akan didapatkan bahwa pemerintah sangat fokus pada perlindungan pada sektor-sektor ekonomi khususnya industri. Tindakan safeguard dalam UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan berfungsi untuk melakukan perlindungan atau proteksi terhadap produk industri dalam negeri dari lonjakan produk impor yang merugikan atau mengancam kerugian industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis. Oleh sebab itu adalah sangat penting untuk membahas tindakan pengamanan safeguard dalam upaya untuk melindungi industri dalam negeri Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

7 65 137

UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 79

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 9

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 1

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 2 21

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 1 35

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 5

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DI DALAM NEGERI DALAM SISTEM PERDAGANGAN BEBAS WTO - Perlindungan Terhadap Industri Dalam Negeri Melalui Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Ditinjau Dari UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Terhadap Industri Dalam Negeri Melalui Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Ditinjau Dari UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 17

PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARD) DITINJAU DARI UU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN SKRIPSI

0 0 9