Industri Perlindungan Terhadap Industri Dalam Negeri Melalui Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Ditinjau Dari UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

BAB IV PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD DALAM UU NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN

A. Industri

1. Definisi Industri Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, danatau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dng menggunakan sarana dan peralatan. Menurut beberapa ahli pengertian industri, adalah : 50 a. Hasibuan . Industri dapat diartikan secara makro dan mikro. Secara makro, industri adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan pendapatan. Sedangkan secara mikro, industri adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang homogen b. Kartasapoetra Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan 50 Hedi Sasrawan, 15 Pengertian Industri menurut Para Ahli, http:hedisasrawan.blogspot.com20140615-pengertian-industri-menurut-para-ahli.html , 18 Agustus 2014, 12.29 wib Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara nilai yang lebih tinggi lagi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan rekayasa industri. Bahan baku industri dapat berupa bahan mentah, bahan setengah jadi, dan barang jadi. Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam danatau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk industri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja. Sedangkan bahan setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan. Bahan jadi juga dapat dijadikan bahan baku industri. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar. Pembangunan industri bertujuan untuk 51 a. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, danatau hasil budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup; : b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur perekonomian kearah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas 51 Ghozaliq, Tujuan Pembangunan Industri, http:ghozaliq.com20130913tujuan- pembangunan-industri , diakses tanggal 11 agustus 2014,, 11.06 wib Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya. c. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha nasional d. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam pembangunan industri e. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industri f. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi nasional yang bermutu, disamping penghematan devisa melalui pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan kepada luar negeri. g. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang pembangunan daerah dalam rangka perwujudan wawasan nusantara h. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional. 2. Jenis – jenis Industri Berdasarkan tempat bahan baku, industri dibagi sebagai berikut : a. Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contohnya : pertanian, perkebunan, perhutanan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b. Industri non-ekstraktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar c. Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contohnya : asuransi, perbankan, transportasi. Berdasarkan besar kecil modal, industri dibagi sebagai berikut : a. Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya b. Industri padat karya adalah industri yang lebih dititikberatkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya. Berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya, industri dibagi sebagai berikut : 52 a. Industri kimia dasar, seperti industri semen, obat-obatan, kertas, dsb. b. Industri mesin dan logam dasar, seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dsb. c. Industri kecil, seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan. d. Aneka industri, seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman. 52 SK Menteri Perindustrian No.19MI1986 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jumlah tenaga kerja, industri dibagi sebagai berikut : 53 a. Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang b. Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang c. Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang d. Industri besar adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 100orang atau lebih. Berdasarkan pemilihan lokasi, industri dibagi sebagai berikut : 54 a. Industri yang menitikberatkan pada pasar, adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong dimana konsumen potensial berada, semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik. b. Industri yang menitikberatkan pada tenaga kerja, adalah industri yang berada pada lokasi dipusat pemukiman penduduk karena biasanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja atau pegawai untuk lebih efektif dan efisien. c. Industri yang menitikberatkan pada bahan baku, adalah jenis industri yang mendekati lokasi dimana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar. 53 SK Menteri Perindustrian No.19MI1986 54 SK Menteri Perindustrian No.19MI1986 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan produktifitas perorangan, industri dibagi sebagai berikut : a. Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahuku b. Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali c. Industri tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa 55 Perekonomian di Indonesia tidak akan berkembang tanpa dukungan dari peningkatan perindustrian sebagai salah satu sektor perekonomian yang sangat dominan di zaman sekarang. Karena sebegitu pentingnya sektor industri ini bagi perekonomian Indonesia, maka sudah tentu harus dibentuk satu aturan hukum yang berguna untuk mengatur regulasi di wilayah sektor Industri ini. Menurut Article 4.1 Safeguard Agreement, industri dalam negeri adalah 56 a. Produsen yang menghasilkan barang tertentu yang serupa atau secara langsung tersaingi dengan barang impor yang diselidiki : b. Dilakukan evaluasi terhadap seluruh atau sebagian besar dari industri dalam negeri 55 Khairunnisa Fathin, Sektor Industri, http:khairunnisafathin.wordpress.com20110331sektor-industri , diakses 22 juli 2014, 11.28 wib 56 Mahmul Siregar, Transaksi Bisnis Internasional “Safeguard”, http:ocw.usu.ac.idcoursedownload10430000019-hukum-transaksi-bisnis internasionalhk_607_slide_transaksi_bisnis_internasional_safeguard.pdf , diakses 20 agustus 2014, 11.56wib Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menurut PP No.34 Tahun 2011 tentang tindakan antidumping, tindakan imbalan, dan tindakan pengamanan perdagangan, industri dalam negeri adalah produsen secara keseluruhan dari barang sejenis atau barang yang secara langsung bersaing yang beroperasi dalam wilayah Indonesia atau yang secara kumulatif produksinya merupakan proporsi yang besar dari keseluruhan produksi barang dimaksud.

B. Peraturan Pemerintah Tentang Tindakan pengamanan dalam

Dokumen yang terkait

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

7 65 137

UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 79

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 9

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 1

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 2 21

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 1 35

Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Terhadap Industri Keramik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 5

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DI DALAM NEGERI DALAM SISTEM PERDAGANGAN BEBAS WTO - Perlindungan Terhadap Industri Dalam Negeri Melalui Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Ditinjau Dari UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Terhadap Industri Dalam Negeri Melalui Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard) Ditinjau Dari UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 17

PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARD) DITINJAU DARI UU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN SKRIPSI

0 0 9