Industri dalam negeri menurut Article 4.1 Safeguard Agreement, adalah
12
a. Produsen yang menghasilkan barang tertentu yang serupa atau secara
langsung tersaingi dengan barang impor yang diselidiki :
b. Dilakukan evaluasi terhadap seluruh atau sebagian besar dari industri
dalam negeri Industri dalam negeri harus dilindungi atau diberikan perlindungan
oleh pemerintah dari lonjakan barang impor yang sejenis, atau barang produksinya sama, dan akan menyebabkan kerugian pada negara itu sendiri.
Melindungi industri dalam negeri salah satunya adalah dengan cara tindakan pengamanan perdagangan safeguard. Oleh karena itulah maka perlindungan
terhadap industri dalam negeri melalui tindakan pengamanan perdagangan safeguard ditinjau dari UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan cukup
penting untuk dijelaskan.
F. Metode Penulisan
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, dengan pendekatan yuridis normatif, yaitu metode pendekatan dengan meninjau masalah yang
diteliti dari segi ilmu hukum dan melakukan analisis terhadap norma-norma hukum dan peraturan yang berlaku dalam peraturan per-UU-an berdasarkan
12
Mahmul Siregar, Transaksi Bisnis Internasional “Safeguard”, http:ocw.usu.ac.idcoursedownload10430000019-hukum-transaksi-bisnis
internasionalhk_607_slide_transaksi_bisnis_internasional_safeguard.pdf , diakses 20 agustus
2014, 11.56wib
Universitas Sumatera Utara
bahan primer, sekunder, dan tersier untuk mendapatkan kesimpulan dari data- data yang diperoleh selama penelitian.
2. Sumber Data
Dalam menyusun skripsi ini, data sekunder yang digunakan adalah a.
Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, UU No. 17
Tahun 2006 Tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, Keputusan Presiden No. 84 Tahun 2002 tentang Tindakan
pengamanan Industri Dalam Negeri Akibat Lonjakan Impor, Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No.
85MPPKep2003 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permohonan Penyelidikan atas Pengamanan Industri Dalam Negeri dari Akibat
Lonjakan Impor, UU No. 7 Tahun 1994 Tentang Pengesahan Agreement Esthablishing The World Trade Organization Persetujuan Pembentukan
Organisasi Perdagangan Dunia. b.
Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat kaitannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu serta menganalisis. Misalnya :
RUU, jurnal hukum, buku-buku para sarjana, hasil penelitian, makalah hukum, dan sebagainya.
c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang memberikan informasi
tentang bahan hukum primer dan sekunder. Misalnya : kamus, ensiklopedia.
Universitas Sumatera Utara
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan secara studi pustaka library Research yang dilakukan dengan cara meniliti bahan pustaka berupa data sekunder, yang
terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tertier.
4. Analisis Data