Partisipasi dalam Memberikan Dukungan Moral

“memang dari awal itu rumah pintar didirikan dari masyarakat sini mengumpulkan beberapa buku, memang sejak awal masyarakat sudah berpartisipasi ada kegiatan untuk mengumpulkan buku-buku terlebih dahulu, menyumbangkan buku-buku yang sudah tidak terpakai.” Hal senada juga diungkapkan oleh pengurus harian Ibu Andriana pada wawancara tanggal 7 Agustus 2014 menyatakan: “ alhamdulillah masyarakat dengan radius yang dekat dan agak jauh sering melakukan croscek terhadap apa yang dibutuhkan di rumah pintar. Ada beberapa masyarakat yang menanyakan mengenai kebutuhan buku-buku Hal ini dilihat dari menambah koleksi buku. Selain itu juga melakukan kontrol sarpras, misalnya tembok rusak, kami sering diingatkan seperti itu. Karena terkadang pengurus karena kesibukan terkadang tidak memperhatikan hal sedetail itu.” Partisipasi material berkaitan dengan sumbangan dalam bentuk sarana dan prasarana pendidikan. Partisipasi masyarakat dalam program budaya tulis koran ibu dengan memberikan sarana pembelajaran berupa buku-buku bacaan untuk menunjang program keaksaraan.

e. Partisipasi dalam Memberikan Dukungan Moral

Partisipasi masyarakat memberikan dukungan moral pada program keaksaraan fungsional melalui peningkatan budaya tulis koran ibu di Rumah Pintar Nuraini adalah masuk kategori sangat tinggi. Hal tersebut karena mayoritas responden memberikan pernyataan pada kategori sangat tinggi sebanyak 29 responden 64,44. Menurut Konkon dan Suryatna 1978: 1 partisipasi dalam memberikan sumbangan moral dapat berupa anjuran, nasehat, petuah dan amanat. Hal tersebut sesuai dengan keadaan partisipasi masyarakat dalam program budaya tulis koran ibu. Tingginya partisipasi dalam memberikan sumbangan moral dalam budaya tulis koran ibu disebabkan karena adanya anjuran yang dilakukan oleh pihak Rumah Pintar Nuraini. Anjuran tersebut dilakukan melalui sosialisasi dengan memberikan informasi positif mengenai manfaat program bagi kehidupan sehari-hari. Sosialisasi dari pihak rumah pintar dilakukan dalam bentuk mengajak masyarakat mengikuti program budaya tulis koran ibu. Seperti yang dikutip dari wawancara dengan pengurus harian Ibu Esti pada tanggal 7 Agustus 2014 yang menyatakan: “memang program yang diadakan di Rumah Pintar Nuraini khususnya program keaksaraan fungsional melalui peningkatan budaya tulis koran ibu tidak hanya diperuntukkan untuk masyarakat RT sini saja mbak jadi lebih luas. Kami mengajak ibu-ibu dari desa yang terdekat atau desa di luar daerah Jeruksari untuk mengikuti program pembelajaran di rumah pintar. Ibu-ibu setiap ada kegiatanpertemuan pasti rutin datang setiap ada kegiatan mesti diundang selain itu partisipasi masyarakatnya sangat berminat.” Hal senada juga diungkapkan pengurus harian Ibu Andriana pada wawancara tanggal 7 Agustus 2014 yang menyatakan: “jadi untuk peserta khususnya budaya tulis koran ibu memang kebanyakan mereka yang belum terdaftar datang untuk mengikuti. Selain itu juga dilakukan dengan getok tular siapa yang berminat silahkan. Masyarakat yang aktif. Komunikasi yang terjalin sangat erat antara peserta dengan pengurus misalnya masukan, misalnya ibu-ibu yang meminta tolong masih terbatas kemampuan membaca.” Keterangan dari beberapa pengelola harian tersebut mengidentifikasikan bahwa partisipasi dalam memberikan sumbangan dukungan moral dilakukan dengan komunikasi yang baik antara warga belajar, pendamping dan pengurus. Komunikasi yang baik antara seluruh pihak Rumah Pintar Nuraini menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk selalu mendukung terselenggaranya program. 2. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Penyelenggaraan Program Keaksaraan Fungsional melalui Peningkatan Budaya Tulis Koran Ibu di Rumah Pintar Nuraini UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Bab IV Pasal 8 telah menjelaskan bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan. Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Jeruksari khususnya masyarakat yang mengikuti program budaya tulis koran ibu. Pasal 9 menerangkan bahwa masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini dilakukan pula oleh masyarakat Desa Jeruksari yang memiliki kemampuan akademik dengan secara sukarela menjadi pengurus dan pendamping pada program yang diselenggarakan. Selain itu masyarakat yang tidak memiliki kemampuan akademik memberikan dukungan untuk turut berpartisipasi yang dibuktikan dengan menjadi peserta program budaya tulis koran ibu. Proses partisipatif adalah melibatkan masyarakat sejak awal perencanaan sampai dengan evaluasi program. Pengurus harian, pendamping dan warga belajar harus dilibatkan secara aktif dan berkesinambungan dalam semua aspek pembuatan koran ibu. Partisipasi masyarakat dalam proses penyelenggaraan program keaksaraan fungsional melalui peningkatan budaya tulis koran ibu di Rumah Pintar Nuraini secara umum termasuk dalam kategori cukup tinggi. Hal tersebut karena mayoritas responden memberikan pernyataan pada kategori cukup tinggi sebanyak 22 responden 48,89. Partisipasi masyarakat dalam proses penyelenggaraan program keaksaraan fungsional melalui koran ibu di Rumah Pintar Nuraini terdiri dari partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Ketiga tahapan proses partisipasi masyarakat tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yayan Diyana 2012 yang menyatakan proses partisipasi dalam penyelenggaraan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. Penelitian ini menjabarkan proses partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program keaksaraan fungsional melalui peningkatan budaya tulis koran ibu di Rumah Pintar Nuraini ke dalam beberapa indikator:

a. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan