masyarakat. Adapun tujuan dari program budaya tulis koran ibu adalah memberikan kesempatan besar kepada perempuan untuk mengakses
bacaan guna memperkuat keberaksaraan yang dimiliki, menjadi media komunikasi bagi warga belajar untuk mengekspresikan kemampuan
keberaksaraan melalui teks tulis dan meningkatkan kualitas atau kecakapan hidup warga belajar. Setelah penentuan tujuan telah
dilakukan kemudian dilakukan sosialisasi dan koordinasi penyelenggara dengan
lembaga terkait
yaitu Dinas
Pendidikan Kabupaten
Gunungkidul, pemerintah daerah setempat, pengurus, pendamping dan warga belajar.
b. Partisipasi dalam Pelaksanaan Program
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pada program keaksaraan fungsional melalui peningkatan budaya tulis koran
ibu di Rumah Pintar Nuraini adalah masuk kategori sangat tinggi. Hal tersebut karena mayoritas responden memberikan pernyataan pada
kategori sangat tinggi sebanyak 33 responden 73,33. Tingginya partisipasi masyarakat disebabkan karena adanya
antusiasme masyarakat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan. Pada pelaksanaan pembelajaran pihak Rumah Pintar Nuraini berusaha
mengkondisikan antara pendamping dan warga belajar yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Pendamping dengan kemampuan
akademiknya secara sukarela memberikan pelatihan membaca menulis dan jurnalistik kepada peserta didik. Melalui pendamping, warga belajar
dapat mengusulkan tema tulisan dan kebutuhan pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan dalam bidang jurnalistiknya. Pendampingan pada pelatihan jurnalistik program keaksaraan fungsional koran ibu di
Rumah Pintar Nuraini diintegrasi dengan praktek langsung membuat koran ibu dengan tema-tema terkait dengan kehidupan sehari-hari
seperti khazanah wisata, kumpulan puisi, kisah inspiratif wirausaha sukses, sosok tokoh pemberdayaan perempuan dan lain-lain. Hal
tersebut sesuai dengan prinsip konteks lokal Kusnadi 2005: 201 yaitu warga belajar berperan aktif dalam penentuan tema-tema belajar atau
proses partisipatif warga belajar. Partisipasi
masyarakat dalam
penyelengaraan program
dilakukan dengan menghadiri pertemuan atau kegiatan pembelajaran yang diadakan di rumah pintar. Kegiatan peningkatan budaya tulis
koran ibu memberikan pembelajaran, pengalaman dan ilmu membaca menulis, sehingga hal tersebut menjadi menjadi daya tarik masyarakat
untuk mengikuti program tidak hanya oleh masyarakat setempat, tetapi juga masyarakat di luar Desa Jeruksari. Hal ini dapat dilihat dari hasil
wawancara yang telah diperoleh dengan pengurus harian Ibu Esti pada wawancara tanggal 7 Agustus yang menyatakan:
“masyarakat aktif untuk mengikuti program koran ibu, ibu-ibu selalu mengikuti pertemuan dan kegiatan pembelajaran yang di adakan
seperti pelatihan membaca menulis tingkat dasar. Hal senada juga diungkapkan oleh pengurus harian Ibu Rahayu
pada wawancara tanggal 7 Agustus 2014 yang menyatakan: “sangat antusias jadi peserta tidak hanya dari masyarakat
setempat tetapi juga diluar daerah seperti di daerah karang tengah,
memang disana masih banyak ibu-ibu khususnya ibu-ibu yang belom bisa membaca menulis. Jadi semua warga Jeruksari dan Karang Tengah
juga ikut.”
Partisipasi masyarakat dalam pelaksaanaan kegiatan dilakukan dengan menghadiri pertemuan atau kegiatan pembelajaran yang
diadakan di rumah pintar. Pihak Rumah Pintar Nuraini dalam proses pembelajaran berusaha menempatkan pendamping dan warga belajar
dalam satu kedudukan yang masing-masing pihak saling membutuhkan untuk menjaga kualitas
ouput
pembelajaran dan pembentukan sikap positif. Peran tersebut didukung dengan adanya pendamping kegiatan
belajar dalam penyampaian materi secara sistematis sehingga menghasilkan suasana belajar yang menyenangkan bagi warga belajar.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Winda 2012 dalam pembelajaran budaya tulis koran ibu adanya pelibatan
dari seluruh komponen yang ikut dalam program harus dilibatkan dalam penyampaian materi. Strategi penyelenggaraan pendidikan keaksaraan
fungsional koran ibu di Rumah Pintar melibatkan seluruh komponen masyarakat sejak awal pendesighnan program hingga evaluasi, bukan
hanya warga belajar namun kerjasama tutor, penyelenggara dan masyarakat setempat dengan potensi yang dimiliki masing-masing
individu. Mereka harus dilibatkan secara aktif dan berkesinambungan dalam semua aspek pembuatan.
c. Partisipasi dalam Mengevaluasi Program