Hal senada juga diungkapkan oleh pengurus harian Ibu Rahayu pada wawancara tanggal 7 Agustus 2014 yang menyatakan:
“kalo untuk masalah pembiayaan atau finansial itu biasanya rumah pintar itu membuat proposal kemudian mengajukan proposal
kepada pemerintah dan lembaga-lembaga yang lain seperti bank, sejauh ini di masyarakat belum, jadi masyarakat belum memberikan
partisipasi dalam sumbangan pembiayaan, kalaupun ada itu pun
mungkin hanya beberapa.” Adapun sumbangan finansial yang dilakukan oleh masyarakat
khususnya pihak pendamping dan pengurus harian Rumah Pintar Nuraini merupakan sumbangan secara insidental saja. Masyarakat
secara umum tidak dilibatkan dalam pembiayaan. Apabila masyarakat harus dilibatkan dalam pembiayaan program, maka hal tersebut akan
mengakibatkan berkurangnya partisipasi masyarakat untuk mengikuti program budaya tulis koran ibu mengingat bahwa peserta program
budaya tulis koran ibu ini berasal dari kalangan keluarga yang kurang mampu.
c. Partisipasi dalam Memberi Sumbangan Tenaga Fisik
Partisipasi masyarakat dalam memberikan sumbangan tenaga fisik dalam program keaksaraan fungsional melalui peningkatan
budaya tulis koran ibu di Rumah Pintar Nuraini adalah masuk kategori tinggi. Hal tersebut karena mayoritas responden memberikan
pernyataan pada kategori tinggi sebanyak 18 responden 40. Tingginya partisipasi masyarakat memberikan sumbangan
tenaga fisik pada program budaya tulis koran ibu di Rumah Pintar Nuraini terlihat dari antusiasme dan semangat masyarakat untuk
menghadiri pertemuan atau kegiatan yang diselenggarakan. Melalui program budaya tulis koran ibu, masyarakat dapat memperoleh ilmu,
pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Partisipasi masyarakat dalam memberikan sumbangan tenaga fisik dipengaruhi oleh tingginya semangat dan antusiasme dari
masyarakat untuk mengikuti program koran ibu. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh pengurus harian Ibu Andriana pada tanggal 7
Agustus yang menyatakan: “
alhamdulillah
kalau dilihat dari semangat positif. Dan kegairahan untuk mengikuti kegiatan sekitar 99, 1 yang mungkin
dari masyarakat tidak berangkat itu karena alasan membuat dagangan, ada beberapa peserta yang punya profesi sebagai penjual jamu dan
penjual makanan. Memang peserta koran ibu merupakan tambahan antara anggota rutin yang selalu melakukan pertemuan. Antara
anggota kriya dan peserta budaya tulis itu sangat berminat dan menunggu diadakan pertemuannya. Jadi semangat untuk bertemu,
untuk sering tentang kegiatan program program koran ibu sangat tinggi. Dari situ saya bisa menilai bahwa mereka sangat berminat
untuk melakukan pertemuan bertemu ingin mencari ilmu
sharing
tentang keg iatan pemberdayaan ini sangat tinggi.”
Hal senada juga diungkapkan pengurus harian Bapak Sigit pada
wawancara tanggal 7 Agustus 2014 yang menyatakan: “partisipasi masyarakat dalam memberikan sumbangan fisik
dalam rangka membantu program masyarakat selalu menghadiri pertemuankegiatan yang diadakan. Masyarakat secara rutin selalu
menghadiri pertemuan yang diadakan di rumah pintar.” Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh pengurus harian
Ibu Rahayu pada wawancara tanggal 7 Agustus 2014 yang menyatakan:
“partisipasi masyarakat dalam sumbangan fisik itu biasanya dilakukan dengan rajin menghadiri pertemuan yang diadakan
mbak
, ibu-ibu rajin untuk menghadiri kegiatan peningkatan budaya tulis
koran ibu di rumah pintar.” Partisipasi masyarakat dalam memberikan sumbangan tenaga
fisik dilakukan oleh masyarakat dengan menghadiri pertemuan di Rumah Pintar Nuraini. Program budaya tulis koran ibu di Rumah
Pintar Nuraini mempunyai manfaat untuk meningkatkan ketrampilan warga belajar pada bidang jurnalistik.
d. Partisipasi dalam Sumbangan Material