kualitas dan kuantitas agar menjadi lebih baik serta mempunyai maksud dan tujuan yang sama.
d. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat
Mustafa Kamil 2009: 202 menyatakan bahwa partisipasi masyarakat merupakan suatu hal yang penting dalam kegiatan-
kegiatan pendidikan sosial, hal tersebut sejalan dengan karakteristik dan konsep pendidikan nonformal. Fasli Djalal dan Dedi Suriadi
2001: 201 mengemukakan bahwa bentuk partisipasi masyarakat adalah penyampaian saran dan pendapat, barang, ketrampilan dan jasa.
Partisipasi masyarakat dapat ditunjukkan melalui berbagai bentuk antara lain partisipasi dalam bentuk tenaga, partisipasi dalam bentuk
pikiran idegagasan, dan partisipasi dalam bentuk keuanganmateri. Menurut Abu Huraerah 2008: 102 bentuk-bentuk partisipasi
masyarakat diantaranya adalah: 1
Partisipasi buah fikiran, yaitu menyumbangkan idegagasan, pendapat, saran, kritik dan pengalaman untuk keberlangsungan
suatu kegiatan. 2
Partisipasi tenaga, dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan atau pembangunan, pertolongan bagi orang lain, partisipasi spontan atas
dasar sukarela. 3
Partisipasi harta benda, menyumbangkan materi berupa uang, barang dan penyediaan sarana dan fasilitas untuk kepentingan
program. 4
Partisipasi ketrampilan, yaitu berupa pemberian bantuan skill yang dia miliki untuk perkembangan program.
5 Partisipasi sosial yaitu keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sosial
demi kepentingan bersama. Konkon dan Suryatna 1978: 1 memberikan tawaran bahwa
partisipasi masyarakat dapat diwadahi dalam:
1 Buah pikiran, dalam hal ini seperti diskusi, seminar, pelatihan dan
penyuluhan 2
Tenaga seperti gotong royong 3
Harta benda, kesadaran membantu harta benda demi kelancaran program
4 Ketrampilan, pembinaan yang intensif bagi para tenaga terampil
Bentuk partisipasi dari wadah tersebut menurut Konkon adalah sebagai berikut :
1 Turut serta memberi sumbangan tenaga fisik
2 Turut serta memberi sumbangan finansial, memberikan bantuan
dalam bentuk uang yang dibayarkan secara rutin maupun insidental 3
Turut serta memberi sumbangan material, yaitu berupa barang yang berwujud sarana dan prasarana
4 Turut serta memberi sumbangan dukungan moral yang dapat
berupa saran, anjuran, nasehat, petuah dan amanat 5
Turut serta memberi sumbangan dalam mengambil keputusan. Dari berbagai bentuk sumbangan atau dukungan yang diuraikan
di atas maka dapat disimpulkan bentuk dukungan dapat berupa materi dan non materi.
1 Sumbangan dukungan materi berupa:
a. Sumbangan dalam bentuk uang
Sumbangan dalam bentuk uang dibayarkan secara rutin maupun insidental.
b. Sumbangan dalam bentuk barang
Jenis sumbangan material selain uang adalah sumbangan dalam bentuk barang yang berwujud sarana dan prasarana
pendidikan. Menurut Wiyono 1989: 154 sarana pendidikan adalah fasilitas fisik yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan teratur,
lancar, efektif dan efisien. 2
Sumbangan non material Sumbangan masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan yang
bukan materi yaitu: a.
Sumbangan buah fikiran, pengalaman dan penyertaan dalam berbagai kegiatan pendidikan sehingga menghasilkan suatu
keputusan. b.
Sumbangan tenaga, dengan memberikan tenaga atau waktu untuk menghasilkan suatu yang diputuskan.
c. Sumbangan keahlianketrampilan.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 Bab XV pasal 54 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan, dinyatakan bahwa peran
serta masyarakat diantaranya adalah: 1
Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha,
dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.
2 Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan
pengguna hasil pendidikan.
Adanya peundang-undangan yang mengatur peran serta masyarakat
dalam pendidikan
nasional diharapkan
semakin meningkatkan peran serta masyarakat sehingga terwujud tujuan
pendidikan nasional.
e. Jenis Partisipasi Masyarakat