Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
mengepalkan tinju, memaki-maki dan membentak-bentak, dia tidak mengurangi amarahnya, tetapi justru kian menjadi marah. Sebaliknya,
apabila seseorang marah terahadap orang lain tetapi dihadapi dengan cukup santai maka kemarahannya akan segera reda.
Pendapat lain dikemukakan oleh Soegarda Poerbakawatja dalam Ali dan Asrori, 2014: 62 bahwa emosi adalah suatu respons terhadap suatu
perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Respin
demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun internal. Bentuk-bentuk emosi diantaranya amarah, kesedihan, rasa takut,
kenikmatan, cinta, terkejut dan malu. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
emosi adalah suatu kondisi atau suasana perasaan seseorang akibat perangsang eksternal maupun internal hal ini sesuai dengan pendapat
Soegarda Poerbakawatja. Emosi bisa dikatakan berbagai bentuk perasaan, sepert rasa marah, sedih, bahagia, jengkel, bosan dan sebagainya. Masa
remaja merupakan masa dimana terjadi puncak emosionalitas dalam diri seseorang, itulah sebabnya remaja lebih emosional. Seperti salah satu
siswa di SMA N Sedayu kelas XI, KM yang sering membuat keributan dengan sering membolos pelajaran, mengganggu teman yang lain. Hal ini
memnunjukan bahwa usia remaja atau rata-rata usia SMA merupakan usia dimana seseorang mencapai puncak emosionalitas yang tinggi.
11