3.2.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini tidak mengurangi
nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut, dan bahan penolong ini tidak terdapat pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan oleh PT. Aceh Rubber Industry
adalah air. Air digunakan pada proses produksi yang bertujuan untuk menambah membersihkan karet dari kotoran.
3.2. Proses Produksi
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal yang ada.
Pada PT. Aceh Rubber Industry, jenis proses produksinya adalah proses produksi yang terus-menerus continuous process. Perencanaan produksi pada
perusahaan yang mempunyai proses produksi yang terus menerus, dilakukan berdasarkan ramalan penjualan. Hal ini karena kegiatan produksi tidak dilakukan
berdasarkan pesanan akan tetapi untuk memenuhi pasar dan jumlah yang besar serta berulang-ulang dan telah mempunyai rancangan selama jangka waktu tertentu.
3.2.1. Uraian Proses Produksi
Proses produksi pada PT. Aceh Rubber Industry terdiri atas:
Universitas Sumatera Utara
1. Pre Cleaning
2. Wet Proses
Pre cleaning dan wet process merupakan proses pencucian dan ekstruksi karet menjadi remahan atau butiran yang dilakukan secara otomatis. Pre cleaning
dan wet process dapat dilihat pada Gambar 3.1. dan Gambar 3.2.
Gambar 3.1. Proses Pre Cleaning
Gambar 3.2. Wet Proses
Universitas Sumatera Utara
3. Balling Press
Merupakan proses akhir dari produksi crumb rubber setelah karet dibentuk menjadi butiran.
Aktivitas balling press terdiri dari: a.
Aktivitas dryer pengeringan Rubber yang telah terbentuk menjadi crumb rubber karet
remah dipanaskan selama 10 menit untuk menghasilkan baleproduk. Aktivitas dryer pengeringan dapat dilihat pada Gambar 3.3. dibawah.
b. Pembongkaran bale
Bale yang telah terbentuk dari hasil dryer ditunggu terlebih dahulu sampai agak dingin, kemudian dilakukan pembongkaran bale.Proses
pembongkaran dapat dilihat pada Gambar 3.4 dibawah.
Gambar 3.3. Aktivitas Dryer
Universitas Sumatera Utara
c. Penimbangan bale
Bale yang telah dibongkar kemudian langsung ditimbang sebelum dilakukan pengempresan. Penimbangan balet dibuat untuk 1 ball
seberat 35 kg. d.
Pengempresan bale Pengempresan bale dilakukan secara otomatis setelah dilakukan
penimbangan. Aktivitas penempresan dapat dilihat pada Gambar 3.5. dibawah.
Gambar 3.4. Aktivitas Pembongkaran Bale
Gambar 3.5. Aktivitas Pengempresan Bale
Universitas Sumatera Utara
e. Pengambilan sampel
Bale yang telah dipres sebelum dipacking diambil sampel setiap 10 produk yang telah dipacking sebesar 7-8 kg. Pengambilan sampel
sesuai dengan ketentun yang telah ditetapkan oleh SIR Standard Indonesia Rubber yaitu SIR 20. Pengambilan sampel dapat dilihat
pada Gambar 3.6. dibawah.
f. Pallet.
Bale yang telah siap dan dipacking dapat dilihat pada Gambar 3.7. dibawah.
Gambar 3.6. Aktivitas Pengambilan sampel
Universitas Sumatera Utara
3.3. Standar Mutu Bahan dan Produk