EvaluasiPenilaian Komponen Pembelajaran Sastra

39

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Data yang terkumpul dan analisis lebih bersifat kualitatif. Selain itu disebut juga metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alami. Objek yang diteliti bersifat alamiah, berkembang sesuai keadaan yang sebenarnya tanpa dimanipulasi. Kehadiran peneliti dalam metode penelitian kualitatif juga tidak akan mempengaruhi keaadaan objek. Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif kualitatif, datanya berisi semua peristiwa, pengalaman yang didengar dan dilihat. Data tersebut dicatat selengkap dan seobjektif mungkin yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran sastra di SMPN 1 Nanggulan. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII semester II di SMPN 1 Nanggulan. Objek penelitiannya adalah pelaksanaan pembelajaran sastra kelas VII semester II di SMPN 1 Nanggulan.

B. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini akan digunakan sebagai informasi yang akan diteliti. Adapun wujud datanya berupa catatan lapangan, ucapan responden, tindakan responden, prilaku responden, dokumen yang berupa standar kompetensi, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. 40

C. Sumber Data

Penentuan sumber data dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan mencari data mengenai pelaksanaan pembelajaran sastra kelas VII semester II di SMP Negeri 1 Nanggulan. Sumber data yang dipilih adalah siswa dan guru Bahasa Indonesia kelas VII B semester II SMPN 1 Nanggulan. Pertimbangan memilih kelas VII B karena kelas VII B memiliki jadwal pelajaran pada jam-jam yang masih kondusif untuk belajar, yakni jam ke-3, 4, 5, dan 6. Pada jam tersebut kondisi siswa masih semangat untuk belajar. Siswa kelas VII B juga memiliki karateristik terbuka dibanding siswa pada kelas lain, sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objeksituasi. Alasan memilih guru Bahasa Indonesia kelas VII karena guru tersebut adalah satu-satunya guru Bahasa Indonesia yang mengajar seluruh kelas VII di SMPN 1 Nanggulan. Guru memiliki motivasi yang tinggi dan keunikan dalam mengajar. Berdasarkan situasi sosial kelas VII SMPN 1 Nanggulan yang memiliki enam kelas A, B, C, D, E, dan F dengan keadaan homogen, yakni guru Bahasa Indonesia, kemampuan setiap kelas, perlakuan, fasilitas, dan sarana prasarana, maka hasil penelitian dengan sumber data siswa kelas VII B dapat ditransferkan pada kelima kelas lain, yakni kelas VII A, VII C, VII D, VII E, dan VII F Sugiyono, 2010: 299-300. Menurut Arikunto 2010:172 sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Agar mudah dalam mengklasifikasikan sumber data, maka diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan huruf p dari bahasa Inggris. 41 P = person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Dalam penelitian ini yang termasuk sumber data person adalah responden, yaitu siswa kelas VII semester II di SMP Negeri 1 Nanggulan dan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Nanggulan. P = place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak, yakni kondisi fisik sekolah, sarana prasarana SMPN 1 Nanggulan, aktivitas kegiatan belajar mengajar sastra kelas VII semester II di kelas dan kegiatan di luar kelas. P = paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain. Dalam penelitian ini sumber data paper adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan dilakukan dengan cara pengamatan berpartisipasi, yaitu melibatkan persetindakan interaksi sosial antara peneliti dengan informan dalam penelitian. Peneliti menjalin hubungan yang baik dengan informan, sehingga peneliti lebih mudah mendapatkan informasi tanpa diketahui langsung oleh informan. Teknik ini dilaksanakan di dalam kelas saat pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan di luar pembelajaran.