Hal-Hal yang Menarik dalam Pembelajaran Sastra Kelas VII di SMPN
108 d. Materi
Materi pelajaran yang disampaikan merujuk pada tujuan yang akan dicapai. Materi menekankan pada bahan apresiasi langsung yang didukung oleh bahan
apresiasi tidak langsung. Materi pembelajaran sastra selalu diintegrasikan dengan keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
e. Strategi
Dalam menggunakan strategi pembelajaran telah mempertimbangkan berbagai hal, seperti tujuan yang ingin dicapai, bahan atau materi pembelajaran
yang disampaikan, kedaan siswa, kemampuan guru, alokasi waktu, keadaan lingkungan dan sarana prasarana sekolah. Strategi pembelajaran yang digunakan
adalah strategi
pembelajaran ekspositoris,
inkuiri, berbasis
masalah, pengembangan berpikir, kooperatif, dan kontekstual.
f. Metode
Metode yang digunakan dalam pembelajaran sastra bervariasi dan penuh perhitungan agar siswa merasa nyaman dalam belajar. Metode yang digunakan
dalam pembelajaran sastra adalah metode tanya jawab, permainan, diskusi, deklamasi, caramah, penugasan, demonstrasi, simulasi, membaca karya sastra
secara suntuk, dan karya wisata. g. Media
Dalam setiap
pembelajaran guru
berusaha menggunakan
media pembelajaran yang dapat mempermudah siswa memahami materi. Media yang
digunakan dalam pembelajaran adalah media berbasis manusia, berbasis cetakan, berbasis visual, dan berbasis audio visual.
109 h.
Evaluasi Evaluasi yang digunakan sudah sesuai dengan indikator dan dapat
mengukur kemampuan siswa. Jenis tes yang diterapkan adalah pretes, diagnostik, formatifpostes, dan sumatif.
Keberhasilan pembelajaran juga dapat ditinjau dari minat siswa terhadap karya sastra. Minat siswa terhadap karya sastra meningkat, ditandai dengan
adanya kegiatan longgar siswa digunakan untuk membaca karya sastra, seperti cerpen, kumpulan dongeng, cerita bergambar, mading, dan sebagainya.
Kedua, selama pelaksanaan pembelajaran ada faktor pendukung dan penghambat yang timbul dari siswa, guru, lingkungan, dan waktu. Faktor
pendukung dari siswa adalah kemampuan siswa dalam bidang sastra dan motivasi siswa dalam belajar. Pembelajaran berjalan dengan lancar saat siswa berperan
aktif mengikuti pembelajaran. Faktor dari guru adalah motivasi dalam mengajar, kemampuan, dan
pengalaman guru dalam bidang tulis menulis. Faktor yang timbul dari sekolah, keadaan lingkungan dan waktu adalah sikap baik guru, siswa dan anggota sekolah
lainnya, fasilitas yang memadai, dan pengelolaan waktu pembelajaran di pagi hari yang lebih efektif daripada siang hari.
Faktor penghambat dari siswa adalah motivasi belajar siswa yang rendah dan kurangnya rasa percaya diri. Faktor dari guru adalah kurang membaca karya
sastra, kurang menguasai IT, dan waktu mengajar yang padat. Faktor dari sekolah, lingkungan dan waktu adalah fasilitas perpustakaan kurang memadai, gedung
110 sekolah terletak di dua tempat, tembok pembatas antarkelas tidak kedap suara,
jendela kaca kelas terpasang rendah, dan banyak waktu yang tidak efektif. Ketiga, adanya faktor penghambat dalam pembelajaran tidak mengurangi
semangat guru dalam mengajar. Cara guru dalam mengatasi hambatan adalah sebagai berikut. Mengoptimalkan peran guru sebagai sumber belajar, fasilitator,
pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator, dan evaluator. Cara mengatasi keterbatasannya dalam bidang IT adalah dengan menggunakan kemampuan lain
yang dimilikinya. Cara mengatasi fasilitas perpustakaan cara memberikan referensi bacaan
pada siswa yang dapat siswa cari secara mandiri melalui internet, perpustakaan luar sekolah, surat kabar, toko buku, dll. Guru juga mengusulkan pada pengelola
perpustakaan keliling untuk datang ke sekolah agar siswa dapat meminjam buku- buku. Dalam mengatasi keadaan lingkungan adalah dengan menguasai siswa agar
mudah dikondisikan, dan cara mengatasi waktu yang kurang efektif adalah dengan memadatkan materi serta memberi penugasan pada siswa.