Aktif, maksudnya guru berusaha menciptakan suasana sedemikian Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Kreatif, agak mirip dengan inovatif, guru harus mengembangkan kegiatan Efektif, guru harus secara tepat memilih model dan metod

12 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 3. Model dan Skenario Pembelajaran Paradigma belajar bagi peserta didik menurut jiwa kurikulum 2013 adalah peserta didik aktif mencari bukan lagi peserta didik menerima. Oleh karena itu, pembelajaran harus dikembangkan menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, dan kreatif. Di Indonesia sebenarnya sudah lama dikembangkan pendekatan pembelajaran yang dikenal dengan istilah Paikem. Pendekatan ini tampaknya sangat relevan dengan kemauan model pembelajaran untuk mendukung pelaksanakan Kurikulum 2013. Begitu juga pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangat cocok dengan pendekatan Paikem. Paikem adalah singkatan dari prinsip pembelajaran: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

a. Aktif, maksudnya guru berusaha menciptakan suasana sedemikian

rupa agar peserta didik aktif melakukan serta mencari pengetahuan dan pengalamannya sendiri

b. Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

yang ada, tidak monoton. Guru selalu mencari model yang kontekstual yang dapat menarik peserta didik.

c. Kreatif, agak mirip dengan inovatif, guru harus mengembangkan kegiatan

belajar yang beragam, menciptakan pembelajaran baru yang penuh tantangan, pembelajaran berbasis masalah sehingga mendorong peserta didik untuk merumuskan masalah dan cara pemecahannya.

d. Efektif, guru harus secara tepat memilih model dan metode pembelajaran

sesuai dengan tujuan, materi dan situasi sehingga tujuan dapat tercapai dan bermakna bagi peserta didik.

e. Menyenangkan, guru harus berusaha dan menciptakan proses

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam itu menjadi menyenangkan bagi peserta didik. Apabila suasana menyenangkan maka peserta didik akan memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Melalui pendekatan tersebut banyak model pembelajaran yang dapat dikembangkan, misalnya: STAD Student Teams-Achievement Divisions dan TGT Team-Game-Turnament, TAI Team-Assisted Individualization, CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition, Group Investigation, Jigsaw, dan lainlain selengkapnya baca Robert E. Slavin, Cooperative Learning:Teori, Riset dan Praktik. 13 Buku Guru Kelas XI MA Keagamaan Dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, untuk kelas XIguru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Kegiatan Pertama: Membaca 1. Setiap awal pembelajaran, peserta didik harus membaca teks yang tersedia di buku teks pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. 2. Peserta didik dapat diberikan petunjuk penting yang perlu mendapat perhatian seperti istilah, konsep atau kejadian penting sejarah yang pengaruhnya sangat kuat dan luas dalam peristiwa sejarah berikutnya. 3. Peserta didik dapat diberikan petunjuk untuk mengamati gambar, foto, peta atau ilustrasi lain yang terdapat dalam bacaan. 4. Guru dapat menyiapkan diri dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Guru dapat memperkaya materi dengan membandingkan buku teks pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan buku literatur lain yang relevan. 5. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, guru dapat menampilkan foto-foto, gambar, denah, peta, dan dokumentasi audiovisual film yang relevan. Sebagai contoh untuk guru yang berada di Kabupaten Kudus dapat mendokumentasikan relief Menara Masjid Kudus dan juga bangunan-bangunan peninggalan Sunan Kudus atau Kerajaan Islam Demak di sekitarnya. Begitu pula dengan di daerah lain dapat mengambil contoh kasus di daerahnya masing-masing jika ada.

b. Kegiatan Kedua: Berdiskusi