Hubungan antara Hukum dan Kebijakan Publik

commit to user 33

b. Hubungan antara Hukum dan Kebijakan Publik

Sementara itu, hubungan antara hukum dan kebijakan publik adalah hukum dan kebijakan publik merupakan variabel yang memiliki keterkaitan yang erat, sehingga telaah tentang kebijakan pemerintah semakin dibutuhkan untuk dapat memahami peran hukum saat ini. 17 Dapat dikatakan pula bahwa sejatinya, prodak hukum yang ada tidak lain merupakan hasil dari proses kebijakan publik. Proses pembentukan kebijakan publik dimulai dari realitas yang ada di dalam masyarakat, berupa aspirasi yang berkembang, masalah yang ada maupun tuntutan atas kepentingan perubahan-perubahan. Berdasarkan realita yang ada tersebut kemudian pihak yang terkait mencoba mencari pemecahan untuk memperbaiki atau mengatasi permasalahan yang timbul tersebut. Hasil dari kesepakatan tersebutlah yang dinamakan sebagai kebijakan publik. Hukum juga dapat diartikan sebagai ”sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan” 18 . Selain itu, masih banyak terdapat para pakar hukum yang mendiskripsikan hukum sebagai suatu pandangan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya masing- masing. Hal ini menunjukan bahwa hukum tidak dapat didefinisikan secara universal. Hal tersebut tercermin dengan adanya perkembangan hukum, teori hukum alam mengatakan bahwa hukum adalah aturan yang berasal dari tuhan, penganut positivis mengatakan bahwa hukum adalah aturan tertulis yang dibuat oleh pengasa yang memiliki sifat memaksa dan memiliki sanksi yang 17 Esmi Warasih, 2005. Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologi, Suryandaru Utama, Semarang. Hal 129 18 -. http:id.wikipedia.orgwikiHukum diakses pada tanggal 2 Maret 2011 commit to user 34 tegas bagi para pelanggarnya, dan ada pula yang mengatakan bahwa hukum adalah manivestasi dari makna-makna simbolik yang terdapat pada fikiran manusia. Keseluruhan hal tersebut menujukan bahwa hukum tidak dapat definisi menjadi satu pemikiran saja. Hukum tidak hanya berwujud norm atau kaedah saja, tetapi dapat berwujud perilaku juga. Pada perilaku manusia terdapat hukumnya. Dari perilaku manusia lahir hukum. Oleh karena itu disamping sumber-sumber hukum seperti yang telah diuraikan diatas masih ada sumber hukum yang berupa perilaku baik yang bersifat aktif perbuatan konkrit maupun yang bersifat pasif seperti sikap itikad. Perilaku manusia itu didorong oleh kepentingan manusia, sedangkan kepentingan manusia merupakan obyek perlindungan hukum. Oleh karena itu tidak boleh dilupakan bahwa kepentingan manusia juga merupakan sumber hukum juga.

c. Proses Kebijakan Publik