commit to user
56
7 1990 : Indonesia menandatangani KHA di markas besar PBB di New
York. 8
1990 : Indonesia meratifikasi KHA melalui Kepres No. 36 Tahuun 1990 tanggal 25 Agustus 1990.
9 1990 : 2 September 1990, KHA disepakati sebagai hukum international.
10 1999 : Indonesia mengeluarkan UU No.30 tahun 1990 oleh HAM.
11 2002 : Indonesia mengeluarkan UUPA Undang – Undang Perlindungan
Anak No. 23 Tahun 2002 yang terdiri dari 14 Bab dan 93 Pasal. Secara nasional dan atas amanat undang-undang, maka terdapat Komnas
Perlindungan anak, sebagai lembaga khusus untuk pemantauan dan promosi hak-hak anak. Undang-undang No.23 Tahun 2002 memerintahkan negara
untuk membentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang memiliki mandat yang antara lain: mensosialisasikan hukum hak anak nasional, mengumpulkan
data dan informasi, menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi dan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan
anak, dan memberikan saran, masukan dan pertimbangan kepada Presiden dalam rangka perlindungan anak. Badan ini berkedudukan di Jakarta.
b. Pengaturan Hak Pendidikan Anak
Dengan berjalannya waktu, hak asasi manusia mulai dilindungi oleh setiap negara. Salah satunya adalah Indonesia, hak asasi manusia secara
tegas di atur dalam Undang Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Pasal 2 Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang asas-asas dasar
yang menyatakan “Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung
commit to user
57
tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus
dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan”.
Sementara itu, Pasal 31 Ayat 1 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara
berhak mendapat pengajaran ”. Selain itu, pendidikan juga menjadi urusan
Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan keuangan daerah sebagaimana Pasal 14 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa terdapat 16 enam belas urusan wajib yang menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah kabupaten atau kota. Salah satu urusan wajib tersebut adalah penyelenggaraan pendidikan. Hal tersebut juga dipertegas dalam
Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten atau Kota, yang menyatakan bahwa masalah pendidikan menjadi salah satu urusan yang wajib diselenggarakan
oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten atau kota.
Sedangkan mengenai anak, Undang-undang Dasar Negara Ripublik Indonesia tahun 1945 dalam Pasal 2 disebutkan bahwa “Setiap anak berhak
atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan
dan diskriminasi”.
Untuk
commit to user
58
mengimplementasikan amanat konstitusi, Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyar mengeluarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
PerlindunganAnak. Pemenuhan hak-hak anak agar mereka dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak
mulia, dan sejahtera. UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak UUPA
merupakan langkah legislatif kewajiban Negara bagi implementasi hak anak, khususnya untuk memberikan perlindungan kepada anak. Dengan kata
lain, UUPA merupakan bagian dari aplikasi domestik dari KHA. Sedangkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, yang dimaksud perlindungan adalah “segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh
dan berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi”. Dalam Bab 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, telah dicantumkan berbagai hak-hak anak yang harus dipenuhi, di antarannya adalah;
1 Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi;
2 Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status
kewarganegaraan.
commit to user
59
3 Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan
berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua.
4 Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan
diasuh oleh orang tuanya sendiri. 5
Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak
tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6 Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan
sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. 7
Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai
dengan minat dan bakatnya. khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak
yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.
8 Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima,
mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai
kesusilaan dan kepatutan.
9 Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang,
bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi
pengembangan diri.
10 Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi,
bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial. 11
Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat
perlindungan dari perlakuan: a
Diskriminasi; b
Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual; c
Penelantaran; d
Kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan; e
Ketidakadilan; dan f
Perlakuan salah lainnya. 12
Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan danatau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa
pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.
13 Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari :
a Penyalahgunaan dalam kegiatan politik;
b Pelibatan dalam sengketa bersenjata;
c Pelibatan dalam kerusuhan sosial;
d Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan;
dan e
Pelibatan dalam peperangan.
commit to user
60
14 Setiap
anak berhak
memperoleh perlindungan
dari sasaran
penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai
dengan hukum.Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan
hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.
15 Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk :
a Mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya
dipisahkan dari orang dewasa; b
Memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan
c Membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak
yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.
Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.
16 Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak
mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya. Setiap anak berkewajiban untuk :
a Menghormati orang tua, wali, dan guru;
b Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman;
c Mencintai tanah air, bangsa, dan negara;
d Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya; dan
e Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.
Dari berbagai macam uraian di atas mengenai hak-hak anak yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak sejatinya merupakan suatu upaya hukum yang setrategis. Secara khusus Pasal 7 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak
menyatakan bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya
sesuai dengan minat dan bakatnya. khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang
memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus”. Berdasarkan aturan tersbeut jelas bahwa pendidikan merupakan hal yang
commit to user
61
sangat penting bagi anak, bahkan bagi anak yang tidak sempurna uga memiliki hak mendapatkan pendidikan yang layak.
B. Kerangka Berpikir
Bagan 4. Kerangka Berpikir
Keterangan Pendidikan adalah sebagai hak setiap warga Negara Indonesia. Hal tersebut
sebagaimana telah tertuang dalam Pasal 31 Ayat 1 Undang-undang Dasar Negara Ripublik Indonesia tahun 1945, yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak
mendapat pengajaran”. Konsekuwensi logis dari Pasal 31 Ayat 1 tersebut, maka sudah menjadi hak setiap warga Negara Indonesia untuk dapat menikmati adanya
pendidikan secara layak, dan di sisi lain menjadi sebuah kewajiban dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan bagi warga negaranya. Adanya usaha dari
Pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia telah tercermin dengan UU NO 20 TAHUN 2003
tentang SISDIKNAS UU NO 23 TAHUN 2002
tentang Perlindungan Anak
Sekolah tanpa memungut biaya
Kebijakan Sekolah Plus di Kota Surakarta
Model penyelengaraan kebijakan
Kendala hambatan SMP N. 26
Surakarta