commit to user
52
dan didapat oleh anak. Pemenuhan Hak Pendidikan Anak merujuk pada Pasal 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Adanya peraturan mengenai pendidikan yaitu Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang N0 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak merupakan usaha dasar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik pada usia anak secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dannegara.Indonesia, sudah memiliki sederet aturan untuk melindungi, mensejahterakan dan memenuhi hak-hak anak.
a. Sejarah Hak-hak Anak di Indonesia
Statuta Roma menentukan bahwa yang disebut dengan anak-anak adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun
38
. Secara internasional, keberadaan anak mulai diperhatikan secara yuridis setelah lahirnya konvensi
PBB tentang anak, yaitu Internasional Convention on the Rights of the Child
CRC pada 20 November 1989, dan mulai mempunyai kekuatan
38
Mahkamah Agung Republik Indonesia,2006. Pedoman Unsur-unsur Tindak Pidana Pelanggaran
Hak Asasi
Manusia yang
Berat dan
Pertangungjawabab Komando.
Jakarta. Mahkamah Agung republic Indonesia bekerhjasama dengan Kedutaan besar Denmark, The Asia Foundation, dan Lembaga Studi dan Advokasi
Masyarakat ELSAM. Hal 10
commit to user
53
memaksa entered in to force pada tanggal 2 September 1990
39
. Konvensi ini kemudian sering disebut dengan Konvensi Hak Anak KHA. Secara
tidak langsung hal ini merupakan bukti normatif mengenai visi dan paradigma baru terhadap komunitas anak. Di tataran nasional, demi
pemastian pelaksanaannya secara efektif, setiap pengesahan instrumen internasional HAM harus diberengi atau segera ditindaklanjuti dengan
pembuatan peraturan perundang-undangan nasional pelaksanaannya
40
. Negara-negara peserta konvensi akan menghormati dan menjamin hak-hak
yang ditetapkan dalam konvensi tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun. Negara harus menjamin dan harus memenuhi hak-hak anak yang meliputi ;
1 Hak untuk hidup, meliputi hak untuk mencapai status kesehatan
setinggi-tingginya serta mendapat perawatan sebaik-baiknya; 2
Hak untuk berkembang, meliputi segala bentuk pendidikan formal dan non formal dan hak untuk mencapai standar hidup yang layak bagi
perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan sosial; 3
Hak atas perlindungan, meliputi perlindungan dan diskriminasi, tindak kekerasan dan ketelantaran terhadap anak; dan
4 Hak untuk berpartisipasi; meliputi hak anak untuk menyatakan pendapat
dalam segala hal mempengaruhi anak.
39
Muhammad joni.1999.Aspek Hukum Perlindungan Anak Dalam Prespektif Hak Anak. Jakarta: PT. Citra Aditya Bakti. Hal 32
40
Enny Soeprapto. 2003, Instrumen Pokok Hak Asasi Manusia Internasional, Pengesahan
dan Implementasinya di Indonesia . Jakarta:E-book. Hal 11
commit to user
54
Keempat hak anak tersebut tersirat dalam CRC tahun 1989, yang menetapkan hal-hal penting menyangkut keberadaan anak, yaitu;
41
1 Hak-hak yang melekat pada diri anak untuk hidup, kelangsungan hidup
dan perkembangan diri mereka. 2
Hak-hak atas sebuah nama dan kewarganegaraan sejak lahir. 3
Hak-hak perlindungan dari penelantaran dan kekerasan fisik atau pun mental, termasuk siksaan dan eksploitasi.
4 Hak-hak atas pemeliharaan, pensisikan, dan perawatan khusus.
5 Hak-hak atas standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai dengan
menitik beratkan kepada upaya-upaya prefentif, pendidikan kesehatan, dan penurunan angka kematian anak.
6 Hak-hak atas pendidikan dasar ang harus disediakan oleh Negara.
Dengan penerapan disiplin dalam sekolah yang menghormati harkat dan martabat anak.
7 Hak-hak untuk beristirahat dan bermain, dan mempunyai kesempatan
yang sama atas kegiatan-kegiatan budaya dan seni. 8
Hak memperoleh perlindungan dari eksploitasi ekonomi dan pekerjaan yang dapat merugikan pendidikan mereka.
9 Hak-hak atas perlindungan dari penyalahgunaan obat-obat terlarang dan
keterlibatan dalam produksi atau peredarannya. 10
Hak-hak memperoleh perlindungan dari upaya penculikan dan perdagangan anak.
11 Hak-hak memperoleh perawatan atau pelatihak khusus untuk
penyembuhan dan rehabilitasi bagi korban perlakuan buruk, penelantaran dan ekploitasi.
12 Hak-hak mendapatkan perlakuan manusiawi dalam proses hukum,
sehingga memajukan rasa harkat dan martabat anak-anak yang terlibat kasus hukum untuk kepentingan mengintegrasikan ke dalam
masyarakat.
Sebagai sebuah perjanjian Internasional, CRC diratifikasi oleh seluruh Negara, namun peratifikasi bukan merupakan tujuan akhir konvensi itu.
Pelaksanaanya ke dalam hukum, kebijaksanaan, kebiasaan, praktek sehari-hari adalah muara dari maksud diadakannya CRC. Dalam hal ini PBB telah
memberikan mandate kepada UNICEF untuk menegakan perlindungan hak- hak anak yang membantu mereka menemukan kebutuhan dasarnya dan untuk
membuka peluang mereka mengembangkan potensinya secara penuh.
41
Ibid Hal 155
commit to user
55
Sedangkan Indonesia telah meratifikasi CRC yang kemudian disebut dengan hak anak pada tahun 1990. Ratifikasi terhadap CRC tersbut didasarkan pada
Keputusan Presiden Keppres No. 36 Tahun 1990 tentang pengesahan Peratifikasi Konvensi Hak Anak. Kemudian secara nasional Indonesia
mengeluarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak.
Apabila diilustrasikan secara singkat, sejarah hak anak secara internasional hingga nasional tidak terlepas dari beberapa rentang persitiwa
sebagai berikut;
42
1 1923
: Seorang
aktivis perempuan
bernama Eglantyne
Jeb mendeklarasika 10 pernyataan hak-hak anak yaitu hak akan nama dan
kewarganegaraan, hak kebangsaan, hak persamaan dan non diskriminasi, hak perlindungan, hak pendidikan, hak bermain, hak rekreasi, hak akan
makanan, hak kesehatan dan hak berpartisipasi dalam pembangunan. 2
1924 : Deklarasi hak anak diadopsi dan disahkan oleh Majelis Umum Liga Bangsa-Bangsa.
3 1948 : Diumumkan Deklarasi Hak Asasi Manusia.
4 1959 : PBB mengadopsi Hak-Hak Anak untuk kedua kalinya.
5 1979 : Disebut juga tahun anak internasional dimana tahun ini juga
dibentuk satu komite untuk merumuskan Konvensi Hak Anak KHA. 6
1989 : KHA diadposi oleh majelis umum PBB dan pada tanggak 20 November 1989 dimana KHA berisi 54 pasal.
42
DewanAnakhttp:go2.wordpress.com?id=725X1342site=dewananaksoe.wordpress.com url=http3A2F2Fdewananaksoe.wordpress.com2F20092F012F162Fseja
rah-hak-anak. Diakses pada tanggal 3 Desember 2010
commit to user
56
7 1990 : Indonesia menandatangani KHA di markas besar PBB di New
York. 8
1990 : Indonesia meratifikasi KHA melalui Kepres No. 36 Tahuun 1990 tanggal 25 Agustus 1990.
9 1990 : 2 September 1990, KHA disepakati sebagai hukum international.
10 1999 : Indonesia mengeluarkan UU No.30 tahun 1990 oleh HAM.
11 2002 : Indonesia mengeluarkan UUPA Undang – Undang Perlindungan
Anak No. 23 Tahun 2002 yang terdiri dari 14 Bab dan 93 Pasal. Secara nasional dan atas amanat undang-undang, maka terdapat Komnas
Perlindungan anak, sebagai lembaga khusus untuk pemantauan dan promosi hak-hak anak. Undang-undang No.23 Tahun 2002 memerintahkan negara
untuk membentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang memiliki mandat yang antara lain: mensosialisasikan hukum hak anak nasional, mengumpulkan
data dan informasi, menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi dan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan
anak, dan memberikan saran, masukan dan pertimbangan kepada Presiden dalam rangka perlindungan anak. Badan ini berkedudukan di Jakarta.
b. Pengaturan Hak Pendidikan Anak