commit to user
72
penelitian ini berupa peraturan perundang-undangan dan buku-buku literatur yang dibutuhkan serta dokumen atau arsip yang relevan
dengan hasil penelitian. Data sekunder yang penulis gunakan adalah Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang- undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Peraturan
daerah Kota Surakarta No 10 Tahun 2010 tentang Pendidikan, serta peraturan lain yang relefan.
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini adalah penelitian dengan teknik pengambilan
data sengan purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas dasar strata,
random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu
49
. Teknik ini Penulis pilih dengan beberapa alasan diantaranya karena
penelitian ini lebih menitikberatkan pada kualitas data yang diperoleh dan bukan menitikberatkan pada jumlah atau kuantitas dari data yang
diperoleh di lapangan serta adanya keterbatasan tenaga dan waktu dari Peneliti. Teknik pengambilan atau cuplikan data sampel ini tidak
digunakan dalam usaha untuk melakukan generalisasi statistik atau sekedar mewakili populasinya, tetapi lebih mengarah pada
49
Suharsimi arikunto, 2006, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka cipta. Hal. 139.
commit to user
73
generalisasi teoritis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi langsung Observasi adalah sebuah metode yang bersifat alamiah, dengan
demikian pemahamannya harus disesuaikan dengan kebutuhan- kebutuhan khusus dari peneliti, dari pentingnya masalah dan
sasaran umum dari penelitian. Observasi penting sebagai metode untuk mendapatkan informasi berupa perilaku dalam keadaan
ilmiah, dinamika, dan gambaran perilaku berdasarkan situasi yang ada.
50
Penelitian ini, apabila dilihat dari bentuk pengamatan maka termasuk dalam bentuk pengamatan tidak terlibat. Pengamatan
tidak terlibat, maka pengamat tidak menjadi anggota dari kelompok yang diteliti atau diamati.
51
Dalam hal ini penulis akan melakukan pengamatan terhadap kondisi sekolah, fasilitas,
pengajaran dan siswa-siswi yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Surakarta, dengan mengkaitkan dan cros cek
data-data yang penulis perolah sebelumnya.
50
Black, James A, Dean J Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, Bandung : Refika Aditama. Hal 285-288
51
Soerjono Soekanto, Peangantar Penelitian Hukum. Jakarta : UI Press. Hal209
commit to user
74
2. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan tujuan tertentu .
52
dalam penelitian ini, Penulis melakukan wawancara secara baku terbuka, yang tidak lain adalah
wawancara yang menggunakan seperangkat pertannyaan baku. Urutan pertannyaan, kata-katannya, dan cara penyajiannya pun
sama untuk setiap responden.
53
Wawancara baku terbuka ini dipandang sangat perlu untuk mengurangi pendapat yang berbeda-
beda antara seorang terwawancara dengan yang lainnya. Dalam hal ini, Penulis melakukan wawancara dengan beberapa pihak
diantarannya adalah; a.
Komisi IV DPRD Kota Surakarta, selaku bagian dari perwakilan rakyat yang menyusun dan mengawasi
regulasi serta pelaksanaan mengenai pendidikan. Dengan hal ini, maka Penulis bertujuan ingin mengetahui
pengawalan terhadap regulasi dan keberadaan Sekolah Plus yang diselenggarakan di Kota Surakarta.
52
Deddy Mulyana,2006,Metodologi Penelitian Kualitatif “ Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan ilmu Sosial Lainya” .
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Hal 180
53
Lexy. J. Moeleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hal 188
commit to user
75
b. Kepala bagian Perencanaan dan Evaluasi Program pada
Dinas, Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta, yaitu Sutopo. Wawancara dengan informan tersebut tidak lain
karena Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraaga adalah dinas sebagai dinas yang berwenang secara teknis
mengurusi tentang pendidikan. c.
Kepala Sekolah SMP N. 26 Surakarta, yaitu Sutrisno. Wawancara dengan kepala SMP N 26 ini Penulis lakukan
karena SMP N 26 adalah sebagai tempat pelaksanan program sekolah tanpa memungut biaya di Kota
Surakarta. walaupun sejatinya pada tingkat SMP pelaksanaan kebijakan sekolah plus ini terdapat dua
pelaksana yaitu SMP N 17 dan SMP N 26, namun SMP N 26 Surakarta Peneliti pilih sebagai objek penelitian karena
SMP N 26 adalah sebagai pilot project dari kebijakan Sekolah Plus yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota
Surakarta sejak tahun 2007. Sedangkan SMP N 17 baru melaksanakan kebijakan Sekolah Plus pada tahun 2009.
d. Ketua Komisi Independen Perlindungan Anak dan
Perempuan Surakarta KIPAS, yaitu Maya. Penulis melakukan wawancara terhadap ketua KIPAS terkait
adanya hak anak khususnya dalam bidang pendidikan yang nantinya akan Penulis gali lebih jauh.
commit to user
76
e. Ketua Forum Anak Kota Surakarta FAS, yaitu Pratama
Rachmad Wijaya, yang tidak lain sebagai salah satu motor penggerak dari perlindungan hak anak di Kota Surakarta.
f. Wali siswa dan Siswa SMP N 26 Surakarta, yaitu;
1 Yanti selaku Wali Siswa dan Intan putrinya yang
bersekolah di SMP N 26 Surakarta,dan duduk di kelas VII yang Peneliti wawancarai pada tanggal 5
Juli 2011, di gang biak 1 Kepatihan Surakarta. 2
Sumini selaku orang tua Siswa dan Kety putrinya yang duduk di kelas VIII yang bersekolah di SMP
N 26 Surakarta, yang Peneliti wawancarai pada tanggal 5 Juli 2011, di gang biak 1 Kepatihan
Surakarta. 3
Tri Gumelar selaku Orang Tua Siswa dan Tri Gumelar yang duduk di kelas IX yang bersekolah
di SMP N 26 Surakarta, yang Peneliti wawancarai pada tanggal 5 Juli 2011, di Kepatihan Surakarta.
3. Studi Dokumen Pengamatan berperan-serta dan wawancara mendalam dapat pula
dilengkapi dengan analisis dokumen seperti otobiografi, memoir, catatan harian, surat-surat pribadi, catatan pengadilan, berita koran,
artikel majalah, brosur, bulletin, dan foto-foto.
54
Dalam hal ini yang
54
Deddy Mulyana,op. cit. Hal 195
commit to user
77
penulis gunkan adalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Peraturan daerah Kota Surakarta No 10 Tahun 2010 tentang Pendidikan, Surat Keputusan
Wali Kota Surakarta Nomor: 42186-D12007 tentang Penetapan Sekolah Plus Jenjang SD, SMP dan SMK Tahun Pelajaran 2007208
Kota Surakarta Tahun 2007 serta peraturan lain yang relefan.
F. Teknik Analisis Data