1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kosmogorov- Smirnov. Berdasarkan analisis data dengan bantuan program komputer
yaitu SPSS versi 12.0 dapat diketahui nilai signifikansi yang menunjukkan normalitas data. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan
berdistribusi normal jika harga koefisien Asymp. Sg pada output Kosmogorov-Smirnov test dari alpha yang ditentukan yaitu 5 0,05.
Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut. Tabel 13. Ringkasan Hasil Uji Normalitas
Variabel Signifikansi
Alpha5 Kondisi Simpulan
Sikap Siswa 0,181
0,05 S A
Normal Kebiasaan Belajar
0,200 0,05
S A Normal
Prestasi Belajar 0,177
0,05 S A
Normal Sumber : Data primer
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi variabel sikap siswa 0,181, kebiasaan belajar 0,200 dan prestasi belajar 0,177
lebih besar dari alpha 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji liniearitas hubungan dapat diketahui dengan menggunakan uji F. Dalam SPSS versi 12.0 untuk menguji linearitas menggunakan deviation
from linearity dari uji F linear. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen linear apabila nilai signifikansi F
hitung
lebih dari 0,05. Hasil uji linearitas hubungan adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji Linearitas Variabel
F hitung Signifikansi
Keterangan X-Y
1,134 0,358
Linear Y-Z
1,095 0,394
Linear Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi hubungan antara variabel X, Y, dan Z lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan
kedua variabel independen dengan variabel dependen linier.
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas
antar variabel
bebas. Berdasarkan
hasil uji
multikolinieritas antar variabel dengan menggunakan komputer program SPSS versi 12 menunjukkan bahwa interkorelasi antar variabel sebesar
0,671. Uji multikolonieritas dengan SPSS dilakukan dengan uji regresi, dengan patokan nilai VIF variance inflation factor dan koefisien
korelasi antar variabel bebas. menurut Haryadi Sarjono 2011:74, yaitu : 1
Jika nilai VIF 10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas di antara variabel bebas.
2 Jika nilai VIF 10 maka terjadi gejala multikolinieritas di antara
variabel bebas. Dengan demikian tidak terjadi multikolinieritas, maka analisis
regresi ganda dapat dilanjutkan. Data selengkapnya ada pada lampiran.
Tabel 15. Rangkuman Interkorelasi Variabel Bebas
No. Variabel
Tolerance VIF
Simpulan
1. Sikap Siswa
0,839 1,192
Tidak ada Multikolinieritas
2. Kebiasaan
Belajar 0,664
2,373 Tidak ada
Multikolinieritas
Ternyata nilai VIF kurang dari 10 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel
sikap siswa X dan kebiasaan belajar Y tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah. Untuk itu hipotesis harus diuji kebenarannya secara empiris. Pengujian hipotesis
penelitian ini, yaitu mengenai terdapat tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
1. Menguji dengan analisis Korelasi Product Moment
Untuk menguji hubungan antara variabel X
1
dan X
2
terhadap Y dalam penelitian ini maka digunakan teknik korelasi dengan taraf
signifikan 5 dan n=63. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 16. Rangkuman Korelasi Product Moment
Correlations Interval Koefisien r
Tingkat Hubungan X
1 terhadap
Y 0,449
Cukup Kuat
X
2 terhadap
Y 0,608
Kuat
Tabel 17. Rangkuman Korelasi Partial
Correlations Interval Koefisien r
Tingkat Hubungan X
1 dan
X
2 terhadap
Y 0,727
Kuat